Perlukah Jalan Kaki 10 Ribu Langkah untuk Tetap Bugar-Sehat? Begini Kata Studi
GH News April 27, 2025 07:03 AM

Tim peneliti dari University of Sydney berusaha mencari tahu jumlah langkah jalan kaki ideal yang memberikan manfaat maksimal bagi kesehatan kardiovaskular. Peneliti Matthew Ahmadi bersama timnya menganalisis data dari 72.174 responden UK Biobank, kumpulan data jangka panjang yang dimulai pada 2006 dan dirancang untuk melacak kesehatan peserta hingga setidaknya 30 tahun.

Dalam studi ini, peserta diminta mengenakan akselerometer di pergelangan tangan selama tujuh hari untuk mengukur tingkat aktivitas fisik mereka. Data yang dikumpulkan mencakup jumlah langkah yang ditempuh serta waktu yang dihabiskan untuk duduk atau minim bergerak.

Median waktu yang dihabiskan peserta untuk tidak bergerak adalah 10,6 jam per hari. Mereka yang menghabiskan lebih banyak waktu dari angka tersebut dikategorikan memiliki 'waktu tidak bergerak yang tinggi'.

Peserta yang kesehatannya buruk dalam dua tahun pertama tidak disertakan dalam penelitian. Dengan demikian, temuan ini hanya berlaku untuk orang-orang yang dinilai sehat setidaknya selama dua tahun pertama.

Hasilnya, tim menemukan 9.000-10.000 langkah jalan kaki merupakan jumlah optimal yang baik untuk kesehatan. Kebiasaan tersebut menurunkan risiko penyakit kardiovaskular sebesar 21 persen dan risiko kematian 39 persen.

"Berjalan antara 9.000 dan 10.000 langkah per hari secara optimal menurunkan risiko mortalitas dan kejadian penyakit kardiovaskular di antara peserta yang sangat sedentary (malas gerak)," tulis Ahmadi dikutip dari Science Alert, Sabtu (26/4/2025).

Terlepas dari durasi kebiasaan 'mager' peserta, peneliti menemukan bahwa 50 persen manfaat jalan kaki sudah bisa didapatkan dari jalan 4.000-4.500 langkah per hari. Ini menunjukkan, sekecil apapun aktivitas fisik, tetap memberikan dampak positif pada tubuh.

"Jumlah langkah per hari di atas acuan 2.200 langkah per hari dikaitkan dengan mortalitas dan risiko kejadian penyakit kardiovaskular yang lebih rendah, untuk waktu sedentary rendah dan tinggi," tandas tim peneliti.




© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.