Konklaf Vatikan: Pemilihan Paus Fransiskus Baru Dimulai 6 Mei 2025
timtribunsolo April 27, 2025 07:33 PM

TRIBUNNEWS.COM – Kematian Paus Fransiskus pada 21 April 2025 akibat pneumonia bilateral mengundang perhatian global.

Pemimpin Katolik yang dikenal sebagai sosok reformis ini meninggal pada usia 88 tahun dan dimakamkan di Basilika Santa Maria Maggiore, Roma.

Dengan kepergian beliau, perhatian kini beralih kepada konklaf, sebuah proses pemilihan Paus baru yang akan melibatkan para kardinal Gereja Katolik dari seluruh dunia.

Namun, apa sebenarnya konklaf dan bagaimana proses pemilihannya berlangsung?

Apa Itu Konklaf dan Kapan Dilaksanakan?

Secara etimologi, kata "konklaf" berasal dari bahasa Inggris yang berarti pertemuan pribadi atau rahasia.

Dalam konteks Gereja Katolik, konklaf adalah prosesi pemilihan Paus baru yang dilaksanakan secara tertutup oleh para kardinal.

Menurut tradisi, konklaf dimulai paling cepat 15-20 hari setelah wafatnya Paus untuk memberikan waktu bagi para kardinal berkumpul dan menjalani masa berkabung.

Dengan demikian, konklaf untuk pemilihan pengganti Paus Fransiskus direncanakan akan berlangsung antara tanggal 6 Mei dan 11 Mei 2025.

Namun Paus Benediktus XVI sebelumnya mengubah aturan yang memungkinkan konklaf digelar lebih awal jika para kardinal menginginkannya.

Hal ini membuka kemungkinan bahwa proses pemilihan tidak harus menunggu hingga akhir masa berkabung secara tradisional.

Bagaimana Proses Konklaf Dilaksanakan?

Konklaf dilaksanakan di Kapel Sistina yang terletak di Istana Vatikan.

Proses ini melibatkan pengasingan ketat dan sistem pemungutan suara yang terperinci.

Hanya kardinal yang berusia di bawah 80 tahun yang dapat berpartisipasi dalam konklaf, saat ini terdapat 252 kardinal dari seluruh dunia, dengan 135 di antaranya memenuhi syarat untuk memberikan suara.

Apa yang Terjadi Selama Konklaf?

Proses konklaf dimulai dengan misa pagi khusus di mana sekitar 120 kardinal berkumpul.

Setelah itu, aba-aba extra omnes diberikan, yang berarti semua orang harus keluar dari kapel.

Ini menandakan bahwa area akan disegel, dan para kardinal akan dikunci di dalam konklaf untuk menjaga kerahasiaan pemungutan suara.

Kapel Sistina juga akan dibersihkan dari alat penyadap atau perangkat komunikasi untuk memastikan proses berlangsung tanpa gangguan.

Setiap upaya untuk membocorkan informasi dapat berakibat pada sanksi serius seperti pengucilan atau ekskomunikasi.

Bagaimana Prosedur Pemungutan Suara Dijalankan?

Selama konklaf, para kardinal dapat melakukan hingga empat putaran pemungutan suara;

dua di pagi hari dan dua di sore hari.

Surat suara ditulis tangan dengan menggunakan kode untuk menjaga kerahasiaannya.

Sebelum memasukkan suara, setiap kardinal melafalkan doa di hadapan lukisan Penghakiman Terakhir, memohon bimbingan ilahi.

Setelah setiap sesi pemungutan suara, surat suara dibakar di tungku khusus.

Asap yang dihasilkan menjadi simbol yang sangat ditunggu oleh publik.

Jika asap yang keluar dari cerobong berwarna hitam, berarti belum ada kandidat yang meraih suara mayoritas.

Namun, jika asap putih muncul, itu menandakan bahwa seorang Paus baru telah terpilih.

Seberapa Lama Proses Pemungutan Suara Ini Berlangsung?

Proses pemungutan suara dalam konklaf bergantung pada seberapa cepat satu kandidat mendapatkan dua pertiga suara dari para kardinal.

Rekor konklaf terpanjang terjadi pada abad ke-13, saat pemilihan Paus Gregorius X berlangsung selama tiga tahun.

Namun, dalam pemilihan terakhir pada tahun 2023, Paus Fransiskus diumumkan hanya sehari setelah konklaf dimulai.

Apa yang Terjadi Setelah Paus Terpilih?

Agar seorang kandidat dapat ditetapkan sebagai Paus, ia harus memperoleh dukungan dua pertiga dari total jumlah kardinal yang hadir.

Jika pemungutan suara terhambat, pemilihan dapat difokuskan pada dua kandidat teratas, namun hal ini hanya berlaku dalam situasi tertentu.

Setelah seorang kandidat menerima suara yang diperlukan, Dekan Kolegium Kardinal akan menanyakan apakah ia bersedia menerima pemilihan tersebut.

Jika ia menerima, ia akan memilih nama kepausannya dan mengenakan jubah resmi yang telah disiapkan dalam tiga ukuran berbeda.

Saat itu, asap putih (fumata bianca) akan mengepul, menandakan bahwa Paus baru telah terpilih.

Kapan Pengumuman Resmi Dilakukan?

Setelah proses tersebut, Paus baru akan memasuki Ruang Air Mata untuk merenung sebelum tampil di hadapan umat.

Pengumuman resmi akan dilakukan dari balkon utama Basilika Santo Petrus dengan sapaan pertama kepada dunia, "Habemus Papam" yang berarti "Kita memiliki Paus".

Dengan segala tradisi dan proses yang ketat ini, pemilihan Paus baru menjadi momen penting bagi Gereja Katolik dan umat di seluruh dunia.

Sebuah kesempatan untuk mengharapkan perubahan dan melanjutkan warisan spiritual yang telah ditinggalkan oleh pemimpin sebelumnya.

Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.