5 Kepala Dinas di Bursa Sekda Kabupaten Malang, Gedung DPRD Diminta Tak Dijadikan Medan Pembantaian
Dyan Rekohadi April 27, 2025 08:07 PM

SURYAMALANG.COM, MALANG - Aroma persaingan pada bursa calon Sekda Kabupaten Malang sudah terasa hingga menghinggapi Kedinasan atau Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemkab Malang dan Gedung Dewan (DPRD Kabupaten Malang)

Meski pelaksanaan penetapan Sekda baru masih kurang dua bulan lagi, aroma bursa Calon Sekda sudah mulai bersinggungan dengan Dinas yang dipimpin para Calon Sekda

Pernyataan Bupati HM Sanusi MM yang mengirim sinyal syarat 'moral' dalam kompetisi lima calon Sekda dinilai juga membuat bursa Sekda menghangat.

Koordinator LSM Pro Desa, Kusairi memprediksi bursa Sekda kali ini bakal seru karena persaingan jadi seimbang ketika Bupati Malang mengumumkan syarat khusus itu.

"Cerdas Abah (Bupati Sanusi) itu. Kalau sekadar pintar saja, kelimanya sudah oke. Tapi, kalau soal moral, kelimanya bisa saling menilai sendiri, mana yang selama ini banyak masalah secara pribadi," tutur Achmad Kusairi, Minggu (27/42025).

Jubir pemenangan Bupati Sanusi pada Pilkada November 2024 lalu itu menambahkan, begitu Bupati Sanusi punya syarat agar calon sekda itu, yang paham akan keinginannya, maka pertarungan Sekda kini kembali datar atau kelima calon itu punya peluang yang sama. 

"Makanya, saat ada ada Dinas, yang diserang oleh anggota dewan terkait kinerjanya itu. Itu jangan-jangan bagian strategi buat melemahkan Dinas itu. Sebab, kepala dinasnya saat ini lagi diunggulkan banyak pihak untuk maju ke bursa Sekda," ungkapnya.

Ia menyebut ada anggota dewan yang 'menyerang' Calon Sekda tertentu melalui kinerja Dinas yang bersangkutan.

"Kenapa dinas lainnya, yang proyeknya ratusan miliar kok nggak disoal ? Jangan-jangan dia itu bagian kecil dari skenario besar untuk menjatuhkan calon Sekda lain, demi menaikkan calon Sekda, yang mungkin jagonya. Nah, itu yang perlu diungkap," paparnya 

Gubernur LIRA Jatim, M Zuhdy Ahmadi alias Didik,  mengaku heran, dengan kinerja anggota dewan periode ini yang terkesan seperti jalan sendiri-sendiri.

 "Kami lagi mengamati, apa memang ada calon Sekda yang 'tik tokan' sama anggota dewan untuk membantai lawannya. Jika benar gedung dewan dijadikan medan pertempurannya, itu rawan. Ibaratnya, jika hujan itu tak merata, maka itu mudah ramai," ungkap Didik.

Menanggapi hal itu, Zia'ul Haq, ketua Fraksi Gerindra tak menampik jika ada calon Sekda yang kepingin merapat ke gedung dewan.

Namun, ia mengingatkan kepada teman-temannya di gedung dewan, jika itu hak prerogatif bupati, sehingga anggota dewan tak punya hak apapun.

Sebaliknya, anggota dewan tiga periode dari partai plat merah itu juga mewanti-wanti ke bupati, agar Sekda ke depan nanti itu punya talenta komunikasi yang bisa memperlancar hubungan OPD dengan anggota dewan.

"Biarkan saja, kalau ada anggota dewan yang sampai begituan. Itu namanya nekat dan pasti akan terhakimi oleh situasi kok," ungkap Zia, yang mengaku sering diajak diskusi bupati untuk membahas sosok calon Sekda ke depan.

Seperti diketahui, hingga saat ini, ada lima pejabat yang akan bertarung di bursa Sekda nanti.

Ada Ir Avicenna M Sani Putra MT, Kadis Tanaman Pangan, Holtikultura, dan Perkebunan, Dr Ir Budiar MSi, Kadis Perumahan Kawasan Permukiman dan Cipta Karya, Made Arya Wedanthara SH MSi, Kepala Bapenda (Badan Pendapatan Daerah), Khairul Isnadi Kusuma ST, MT alias Oong, Kadis PU Bina Marga, dan Eko Margianto AP, S Sos, MAP, Kadis PMD (Pemberdayaan Masyarakat Desa).

 

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.