WARTAKOTALIVE.COM -- Nama Denis Law selama ini dikenal sebagai pemain kebanggaan Manchester United (MU) dan andalan setan merah dalam setiap laga di masanya.
Denis Law yang meninggal dunia pada Februari 2025 di usia 84 tahun adalah sosok bagaimana tujuan klub sepak bola diperjuangkan dengan teknik tinggi namun selalu rendah hati.
Denis Law disebut juga perpaduan kemewahan dan kerendahan hati dalam sepak bola.
Law merupakan pemain Skotlandia satu-satunya hingga saat ini yang pernah memenangkan Ballon d'Or.
Ia mengangkat penghargaan individu terbesar dalam sejarah sepak bola pada tahun 1964, dengan memenangkan empat penghargaan utama bersama Setan Merah di Liga Inggris, termasuk Piala Eropa pada tahun 1967-68.
Law, yang mencetak 30 gol dalam 55 penampilan internasional untuk Skotlandia
Ia adalah salah satu pemain Manchester United terhebat sepanjang masa yang telah mencetak 237 gol dalam 404 pertandingan untuk Setan Merah.
Law merupakan bagian dari 'Tritunggal Mahakudus' United yang terkenal.
Ia bersama George Best dan pemenang Piala Dunia Inggris Sir Bobby Charlton adalah trio menakutkan bagi lawan.
Sosok ketiganya dijadikan patung sebagai penghormatan di Stadion Old Trafford, markas MU.
Denis Law memiliki beberapa julukan karena kehebatan permainan dan sikapnya.
Julukannya yaitu "The King" dan "The Lawman".
Selain itu, ia juga dikenal dengan julukan "heart of lion" dan "fearless" karena semangat juangnya di lapangan.
Julukan "The King" diberikan oleh fans Manchester United sebagai penghormatan atas kontribusi besar Law bagi klub, terutama dalam hal mencetak gol.
Julukan "The Lawman" juga diberikan oleh fans, yang merujuk pada gaya main dan konsistensi Law sebagai seorang striker.
Ia bermain bagi Setan Merah sebagai penyerang di era 1962-1973.
Selama kariernya yang gemilang, Law juga pernah bermain untuk Huddersfield, Torino, dan Manchester City.
Pada hari ini, 51 tahun yang lalu atau 27 April 1974, menjadi momen yang paling akan diingat penikmat sepak bola atas diri Denis Law.
Hal itu terjadi saat derby Manchester digelar dan Denis Law justru bermain untuk City melawan bekas klubnya MU.
Pada menit ke-81, Denis Law menerima umpan dari Francis Lee yang lalu melakukan tendangan tumit teknik tinggi yang berani.
Tendangan tumit Dennis Law membuat bola masuk ke celah di kedua kaki penjaga gawang Setan Merah saat itu, Alex Stepney.
Begitu bola bergulir masuk ke gawang Stepney, Law berdiri diam dan terlihat terkejut.
Rekan-rekannya di City menghampiri dirinya dan memberikan selamat.
Namun Law enggan melakukan selebrasi karena membobol gawang klub yang membesarkan namanya.
Gol tersebut adalah gol yang 'mengirimkan' Manchester United turun ke kasta kedua Liga Inggris pada 1974 silam.
Telah banyak dilaporkan selama bertahun-tahun bahwa gol Law penyebab MU terdegradasi.
Law kemudian menceritakan betapa ia merasa sangat tidak enak dengan gol tersebut dan justru berharap gol itu dianulir wasir karena offside.
"Saya tidak ingin pergi ke sana dan khususnya memenangkan pertandingan. Saya juga tidak ingin pergi ke sana dan kalah," kata Law mengenang pertandingan itu dikutip dari laman Dailymail.
"Jadi pertandingan bagi saya berjalan dengan baik saat skor 0-0, dan tinggal lima menit tersisa," katanya.
Law juga mengaku tidak tahu di mana gawang itu berada saat melakukan tendangan tumi.
"Saya berbalik dan Stepney bergerak ke arah itu dan bola masuk ke gawang," ujarnya.
"Itu mengerikan. Wasit mengesahkan gol, tetapi dia bisa saja mengesahkan apa saja, bukan? Dia bisa saja mengesahkan offside, bisa saja mengesahkan pelanggaran. Tetapi dia mengesahkan gol," katanya.
"Saya sangat sedih, ternyata itu adalah tendangan bola terakhir saya di liga sepak bola," kata Law.
Kisah tersebut terus diceritakan sejak Denis Law yang merupakan pencetak gol terbanyak ketiga sepanjang masa bagi MU justru mendegradasi Setan Merah.
Akan tetapi, hal itu ternyata tidak sepenuhnya benar.
Karena Law sebenarnya tidak bertanggung jawab atas berakhirnya 36 tahun kiprah Manchester United di divisi utama.
Gol Law membawa City menang 1-0 atas United - namun raksasa Inggris itu sebenarnya sudah terdegradasi tanpa gol Law.
Menjelang pertandingan tersebut, United hanya akan bertahan jika mereka mengalahkan City dan juga rival degradasi mereka Birmingham dan West Ham harus kehilangan poin.
MU juga harus memenangi pertandingan berikutnya yang dijadwal ulang melawan Stoke, yang jatuh setelah derby Manchester.
Namun faktanya Birmingham mengalahkan Norwich dan West Ham mendapat satu poin melawan Liverpool.
Ini berarti meskipun Law tidak mencetak gol, Setan Merah tetap akan terdegradasi.
Tim asuhan Tommy Docherty akhirnya kalah 1-0 di Stoke dalam pertandingan terakhir mereka musim itu.
Ini juga berarti Law hanya mengonfirmasikan nasib mereka, alih-alih bertanggung jawab atasnya.
Sementara itu, meskipun Law mengatakan bahwa momen itu adalah pertandingan profesional terakhirnya, kenyataannya tidak demikian.
Law masih terikat kontrak untuk musim berikutnya, tetapi bos baru City, Tony Book, memberi tahu penyerang itu bahwa ia kemungkinan akan kesulitan mendapatkan waktu bermain.
Law tidak ingin kariernya berakhir seperti itu sehingga ia mencoba mengubah pikiran Book dan ia tampil dua kali pada musim 1974-75.
Namun, Denis Law akhirnya memutuskan untuk pensiun pada tanggal 26 Agustus 1974.
Dimana pertandingan profesional terakhirnya adalah saat melawan Oldham pada tanggal 10 Agustus.
Meski demikian, gol Law di derby Manchester tersebut menjadi gol paling terkenal dalam sejarah derby Manchester.