Pemkab Banjar Perlebar Jalan Kawasan Sekumpul, Rekayasa Drainase untuk Cegah Banjir
Budi Arif Rahman Hakim April 27, 2025 11:31 PM


BANJARMASINPOST.CO.ID, MARTAPURA - Akses jalan di kawasan Sekumpul, Martapura, Kabupaten Banjar, akan diperlebar dan drainasenya akan dibuat lebih baik. Perbaikan ini akan dilakukan dengan menggunakan dana Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Banjar 2025.

Pantauan BPost, Minggu (27/4/2025) akses Jalan Sekumpul memang padat. Terutama di Pasar Sekumpul yang berada tak jauh dari Gang Penghulu. 

Terpantau ada genangan air di Pasar Sekumpul tersebut. Padahal hari tidak hujan. Air itu adalah air bekas hujan tempo hari yang tak kunjung teralirkan. 

Itu lah kondisi drainase di sebagian sisi di Jalan Sekumpul. Karena mampetnya drainase sehingga air terkungkung menggenang. Drainase kian parah menuju akses jalan ke Sekumpul Ujung. 

"Wajar saja kalau dibaiki drainasenya, itu pasti sangat membantu lancarnya air. Soalnya kalau hujan tiga jam saja, jadi kayak sungai. Drainase tak lancar, " jelas Nisa, salah satu pedagang di lokasi itu. 

Dirinya pun tidak masalah jika pemerintah mau melebarkan jalan dengan memperbaiki drainasenya. "Jadi penjual pun agak mundur melebar," jelasnya. 

Rencananya, pelebaran jalan akan dilakukan sepanjang 1,1 kilometer dari total panjang jalan sekitar 1,5 kilometer. Lebar jalan yang semula lima meter akan diperlebar menjadi tujuh meter. 

Selain itu, drainase akan dibangun sepanjang 938 meter di kawasan Sekumpul dan 106 meter di wilayah Kelurahan Tanjung Rema Darat, guna mengurangi risiko genangan air saat musim hujan.

Namun, proyek ini tidak ada pedestrian seperti di akses jalan muka Sekumpul yang digarap oleh balai jalan. 

"Kita hanya melakukan pelebaran jalan dengan merekayasa drainasenya," tegas Kabid Bina Marga PUPR Banjar, Jimmy, Minggu (27/4/2025). 

Disampaikan dia, untuk proyek ini dalam tahap lelang. Pemenang lelang direncanakan diumumkan antara 6 hingga 10 Mei 2025. 

Setelah kontrak ditandatangani, proyek akan dikerjakan dengan target penyelesaian selama tujuh bulan.

Jimmy menjelaskan, proyek strategis ini ditujukan untuk memperlancar akses menuju kawasan religi Sekumpul, terutama saat pelaksanaan haul Guru Sekumpul yang selalu dipadati peziarah.

Disampaikan dia, proyek ini didanai dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Banjar sebesar Rp 15 miliar. 

Namun, angka tersebut masih menunggu hasil evaluasi tender yang saat ini tengah berlangsung. 
Dia berharap, pekerjaaan dapat terlaksana di tahun ini dan sebelum haul Guru Sekumpul di akhir 2025 bisa selesai. 


Warga Sepakat Mendukung Pelebaran Jalan Sekumpul Martapura


Warga kawasan Sekumpul yang terdampak rencana proyek pelebaran jalan sudah diberitahukan atau disosialisasikan. Hasilnya, rata-rata sepakat untuk adanya perbaikan. 

Lurah Sekumpul, Abdullah HB, menyampaikan, program pelebaran jalan akses di jalan Sekumpul ini mendapatkan dukungan penuh dari warga.

"Sudah dilakukan pertemuan dengan sekitar 50 warga dan 10 Ketua RT. Alhamdulillah, warga setuju karena pelebaran jalan tidak mengambil tanah mereka, hanya mengikuti batas drainase yang sudah ada," jelas Abdullah.

Abdullah juga berharap, dengan perbaikan ini bisa menambah kelancaran arus lalu lintas dan mempersolek jalan Sekumpul yang sudah ada. (lis) 


Diperlukan Juga Pengembangan Pedestrian 


Pelebaran dan rekonstruksi Jalan Sekumpul di Martapura merupakan langkah strategis yang perlu diapresiasi dalam kerangka pembangunan kota berbasis fungsi kawasan. 

Menurut Pengamat Kebijakan Kota ULM, Dr Eng Akbar Rahman MT, sebagai kawasan religi yang menjadi magnet peziarah dari berbagai daerah, Sekumpul memerlukan infrastruktur yang mampu mendukung arus mobilitas massal secara aman, nyaman, dan berkelanjutan.

Dibeberkannya, keputusan untuk memperlebar jalan dari lima menjadi tujuh meter dan membangun sistem drainase baru sepanjang lebih dari satu kilometer merupakan respons konkret terhadap dua permasalahan utama kawasan ini yaitu kemacetan saat momen haul dan kerentanan terhadap genangan air saat musim hujan. 

Penyediaan akses jalan yang lebih lebar akan memperlancar pergerakan kendaraan dan meningkatkan kapasitas jalan, sedangkan sistem drainase yang diperbaiki akan meningkatkan daya dukung kawasan terhadap perubahan iklim dan cuaca ekstrem.

Sosialisasi kepada masyarakat terdampak perlu selalu dilakukan secara terbuka dan melibatkan ketua RT serta masyarakat sekitar, dalam upaya mendapatkan dukungan penuh dari warga. 
Fakta bahwa proyek ini tidak membutuhkan pembebasan lahan baru, karena mengikuti batas drainase eksisting, 

Untuk menghindarkan potensi konflik yang sering memperlambat proyek perkotaan, ada sejumlah catatan penting yang harus diperhatikan agar proyek ini tidak hanya menjadi solusi sesaat.

Pelebaran jalan yang hanya berorientasi pada kendaraan bermotor berpotensi menimbulkan masalah baru di masa yang akan datang. Maka juga perlu pengembangan jalur pedestrian yang lebih aman dan nyaman bagi pejalan kaki, terutama para peziarah lansia dan anak-anak.

Di kawasan religi seperti Sekumpul, di mana mayoritas pergerakan pada saat haul adalah pejalan kaki, keberadaan trotoar yang lebar, vegetasi yang teduh, dan aman sebaiknya menjadi elemen kota yang wajib diperhatikan.

Selain itu, upaya peningkatan kapasitas jalan juga harus diimbangi dengan manajemen lalu lintas yang berkelanjutan, seperti penataan parkir, penyediaan kantong parkir sementara, serta pengaturan arus kendaraan.

Fenomena "induced demand" dapat terjadi, di mana peningkatan kapasitas jalan justru memicu peningkatan volume kendaraan baru, dan kemacetan tetap menjadi masalah berulang.

Dari sisi estetika dan tata ruang, proyek ini juga menjadi momentum untuk memperbaiki citra kawasan Sekumpul secara keseluruhan. Pembangunan drainase dan pelebaran jalan sebaiknya disertai dengan penataan lanskap sederhana, seperti penghijauan di sepanjang koridor jalan, penyediaan tempat sampah, serta pencahayaan jalan yang baik, sehingga kawasan ini tidak hanya fungsional saat haul, tetapi juga menjadi ruang publik yang nyaman setiap hari.

Pelebaran Jalan Sekumpul merupakan fondasi penting menuju penataan kawasan religi yang lebih baik. Akan tetapi, agar dampaknya berkelanjutan, perlu adanya pendekatan yang lebih komprehensif, mengintegrasikan aspek mobilitas pejalan kaki, pengelolaan keramaian, dan pembentukan karakter ruang kota yang ramah terhadap semua pengguna jalan dan pelibatan masyarakat secara transparan.

Harapannya, Sekumpul menjadi tempat ibadah dan ziarah yang nyaman, dan juga menjadi teladan bagi pengembangan kawasan religi di Banua. (lis) 

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.