Jumlah Korban Tewas Akibat Serangan Israel di Gaza Kini Capai 52 Ribu Orang
kumparanNEWS April 28, 2025 10:04 AM
Kementerian Kesehatan di Gaza mengumumkan jumlah korban tewas akibat perang dengan Israel telah meningkat menjadi lebih dari 52.000 orang, Minggu (27/4). Angka tersebut meningkat setelah ratusan orang yang sebelumnya terdaftar sebagai orang hilang dipastikan tewas.
"Sebanyak 697 martir telah ditambahkan ke statistik kumulatif (kematian) setelah data mereka dilengkapi dan diverifikasi oleh komite yang memantau orang hilang," kata kementerian kesehatan dalam sebuah pernyataan, dikutip dari AFP.
Jumlah keseluruhan korban sebanyak 52.243. Menurut beberapa badan dari PBB yang beroperasi di Gaza, data kementerian tersebut kredibel dan sering digunakan oleh organisasi internasional.
Satu rumah sakit di wilayah Palestina mengkonfirmasi data tersebut dan menguraikan prosesnya.
"Keluarga dari mereka yang awalnya dilaporkan hilang telah memberi tahu pihak berwenang tentang hilangnya mereka, tetapi jenazah mereka kemudian ditemukan, baik dari bawah reruntuhan atau dari daerah yang sebelumnya tidak dapat diakses oleh tim medis karena kehadiran tentara Israel," kata Khalil al-Daqran, juru bicara Rumah Sakit Al-Aqsa Martyrs.
Perbesar
Suasana bangunan yang hangus terbakar akibat serangan Israel di salah satu sekolah yang dijadikan penampungan di Gaza, Rabu (23/4/2025). Foto: Dawoud Abu Alkas/REUTERS
Ia mengatakan, rilis angka 697 itu dilakukan setelah "komite peradilan" yang mengumpulkan dan memeriksa data menyelesaikan dokumentasinya.
"Mengkonfirmasi kesyahidan mereka dan mengalihkan status mereka dari orang hilang menjadi martir," kata Khalil.
Ketika ditanya mengapa jumlah yang begitu besar diumumkan secara serentak, Kantor Media pemerintah Hamas di Gaza menjelaskan bahwa statistik dirilis secara berkala.
Ini bukan pertama kalinya kementerian kesehatan melakukan revisi seperti itu.
"Karena komite peradilan menerbitkan laporannya secara berkala, bukan setiap hari. Mereka mengikuti protokol prosedural mereka sendiri, dan setelah laporan mereka dirampungkan, laporan itu resmi diadopsi," Ismail al-Thawabta, direktur jenderal Kantor Media, kepada AFP.
Dengan Gaza yang sebagian besar hancur setelah lebih dari 18 bulan perang, kementerian kesehatan kesulitan menghitung jumlah korban tewas.