Penyaluran Kredit Baru Diprediksi Meningkat pada Triwulan II 2025
kumparanBISNIS April 28, 2025 03:40 PM
Bank Indonesia (BI) memperkirakan penyaluran kredit baru akan terus menunjukkan pertumbuhan positif sepanjang tahun 2025, meskipun sempat melambat di awal tahun.
Hal ini tercermin dari hasil Survei Perbankan yang dilakukan BI, yang mengindikasikan bahwa pada triwulan I 2025, penyaluran kredit baru tetap tumbuh, meski lebih rendah dibandingkan triwulan IV 2024, mengikuti pola historis tahunan.
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia, Ramdan Denny Prakoso, menjelaskan bahwa nilai Saldo Bersih Tertimbang (SBT) untuk penyaluran kredit baru pada triwulan I 2025 mencapai 55,07 persen.
"Pertumbuhan penyaluran kredit baru tersebut didorong oleh seluruh jenis kredit," kata Denny dalam keterangan resminya, Senin (28/4).
Optimisme akan peningkatan kredit juga terlihat pada proyeksi untuk triwulan II 2025. Berdasarkan hasil survei, penyaluran kredit baru diperkirakan akan meningkat signifikan dengan nilai SBT prakiraan sebesar 81,99 persen.
Di sisi lain, standar penyaluran kredit juga menunjukkan kecenderungan pelonggaran pada awal tahun ini. Pelonggaran tersebut, menurutnya, terutama terjadi pada aspek agunan.
Ilustrasi uang rupiah. Foto: Maciej Matlak/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi uang rupiah. Foto: Maciej Matlak/Shutterstock
"Standar penyaluran kredit pada triwulan I 2025 diindikasikan lebih longgar dibandingkan triwulan IV 2024, tercermin dari Indeks Lending Standard (ILS) negatif sebesar 1,32," ujarnya.
Tren pelonggaran standar kredit diperkirakan akan berlanjut pada triwulan II 2025. Ke depan, pelonggaran standar penyaluran kredit diperkirakan berlanjut pada triwulan II 2025, dengan ILS negatif sebesar 1,39.
Ia menambahkan bahwa aspek kebijakan yang menjadi lebih longgar antara lain berasal dari suku bunga kredit dan persyaratan administrasi.
Lebih lanjut, survei yang dilakukan Bank Indonesia juga mengungkap bahwa para responden optimistis terhadap pertumbuhan outstanding kredit hingga akhir 2025.
"Kondisi tersebut antara lain didorong oleh prospek kondisi moneter dan pertumbuhan ekonomi yang tetap baik, serta relatif terjaganya risiko dalam penyaluran kredit," katanya.
© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.