Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal mengungkapkan serikat buruh akan menyuarakan enam tuntutan kepada pemerintah dalam peringatan Hari Buruh Internasional atau MayDay pada 1 Mei 2025.
Enam poin itu akan disampaikan di Lapangan Monas, Jakarta Pusat.
"Yang pertama adalah hapus outsourcing. Yang kedua adalah upah layak. Yang ketiga adalah bentuk Satgas PHK (pemutusan hubungan kerja)," kata Said saat konferensi pers di kawasan Menteng, Jakarta, Senin (28/4/2025).
Poin keempat, kata Said, buruh bakal menyuarakan agar pemerintah mengesahkan RUU Ketenagakerjaan yang baru. Mereka berharap RUU itu benarbenar melindungi buruh, bukan Omnibus Law.
Kelima, buruh menuntut disahkannya RUU Perlindungan Pekerja Rumah Tangga (PPRT).
Said juga menegaskan, serikat buruh mendukung pemerintah dalam pemberantasan korupsi lewat RUU Perampasan Aset.
"Dan yang keenam adalah berantas korupsi, sahkan RUU Perampasan Aset," jelas Said Iqbal.
Presiden Partai Buruh ini pun berharap, beberapa isu tersebut bisa direspons positif oleh Presiden Prabowo Subianto yang dijadwalkan hadir dalam acara tersebut.
"Bentuk sebuah pengharapan kepada Bapak Presiden Prabowo Subianto agar bisa meningkatkan kesejahteraan buruh," ujar dia.
Said menjelaskan bahwa perayaan itu bakal digelar mulai pukul 09.30 hingga 12.30 WIB.
Sebanyak 200.000 buruh pun diperkirakan merapat ke Lapangan Monas untuk mengikuti kegiatan MayDay tersebut.
"200.000 buruh akan hadir di lapangan Monas. Yang berasal dari Jawa Barat, Bandung, dan Jakarta. Di tiga provinsi ini buruhnya akan datang ke Jakarta ke lapangan Monas," tandasnya.