TRIBUNWOW.COM - Balita berusia 4 tahun ditemukan tewas terbakar di atas kasur rumah kontrakan.

Tim Inafis Polda Metro Jaya melakukan olah TKP di Desa Rawa Burung, Kosambi, Tangerang, Senin (28/4/2025).

Saat melakukan olah TKP, bau gosong masih menyengat di lokasi kejadian.

Berdasarkan pantauan, di lokasi terpasang garis kuning bertuliskan 'garis polisi' dan 'dilarang melintas' di pagar kontrakan yang berukuran 5 x 3 meter itu. 

Selain dipasang garis polisi, kontrakan tersebut juga dipasang rantai dan digembok oleh pemilik kontrakan.

Bagian teras yang berukuran sekitar 3 X 0,5 meter itu juga hanya terlihat pasir yang berserakan ke setiap sudut. 

Tak ada barang apa pun yang diletakkan di sana. 

Tim Inafis Polda Metro Jaya yang terdiri dari tiga orang itu tampak hadir di lokasi, ditemani polisi dari Polres Metro Tangerang Kota. 

Dengan menggunakan setelan pakaian bewarna hitam dan rompi bertuliskan Inafis Polda Metro Jaya di bagian belakangnya, mereka langsung masuk dan memotret beberapa bagian di kontrakan tersebut. 

Tim Inafis Polda Metro Jaya melakukan olah TKP di dalam kontrakan itu sekitar 15 menit. 

Awak media yang hadir di lokasi tidak diperbolehkan masuk meski hanya sekadar mengambil gambar.

Warga setempat bernama Khoirul, menjelaskan, kasus tersebut diketahui langsung oleh ibu korban yang datang langsung ke kontrakan. 

Sedangkan Khoirul, tengah membantu tukang bangunan di musala yang berjarak sekitar lima meter dari kontrakan tesebut. 

Saat itu, Khoirul menemukan sebuah kunci yang kemudian diserahkan kepada ibu korban yang sudah menunggu lama di depan kontrakan. 

"Dia bilang, 'Iya, ini kunci saya.' Setelah saya kasih, dia langsung buka (pintu kontrakan)," ujar Khoirul saat ditemui di lokasi. 

Menurut Khoirul, sesaat setelah pintu dibuka, sang ibu korban langsung histeris karena kontrakan tersebut dipenuhi asap putih. 

Ketika diperiksa lebih lanjut, terlihat tubuh anak kecil sudah tergeletak di atas kasur pelaku berinisial HB (38) dengan kondisi terbakar. 

"Pas dibuka pintunya, asap semua, asap putih. Pas lihat ke dalam, ternyata ada anak kecil lagi tiduran dan terbakar. Parah, tapi masih kelihatan wujud tubuhnya. Kalau wajahnya sudah gosong," kata dia. 

Khoirul menambahkan, saat kejadian tidak terdengar suara teriakan dari dalam kontrakan. 

Ia juga mengaku tidak begitu mengenal penghuni kontrakan tersebut karena baru pindah beberapa waktu lalu. 

"Saya enggak tahu, yang tahu itu yang punya kontrakan. Tapi memang kalau siang, kontrakan itu sepi," jelas dia. 

Sementara itu, paman korban, Suwandi (42), mengaku tidak mengetahui alasan keponakannya bisa berada di kontrakan tersebut. 

"Sejauh ini dia (korban) pernah main ke situ dua kali. Tapi biasanya dia mainnya di rumah saja, belum sekolah," ujar Suwandi. 

Suwandi mengatakan, berdasarkan informasi dari keluarga, pemilik kontrakan dikenal baik kepada korban. 

Namun, ia belum bisa memastikan penyebab kematian keponakannya. 

"Saya belum ngerti memastikan dibunuh atau bagaimana, tapi tahunya bekas kebakaran. Saya berharap pelaku dihukum setimpal dengan apa yang dialami keponakan saya," ucap dia. 

Saat ini, kasus tersebut tengah ditangani oleh pihak kepolisian untuk penyelidikan lebih lanjut. (*)