TRIBUNNEWS.COM - Pemadaman aliran listrik melanda hampir sebagian wilayah di Spanyol dan Portugal pada Senin (28/4/2025).
Insiden tersebut turut dikonfirmasi oleh Operator jaringan listrik Portugal, Redes Energeticas Nacionais (REN) yang menyatakan pasokan listrik terputus di seluruh semenanjung Iberia dan beberapa wilayah Prancis.
Pemadaman listrik ini jadi salah satu insiden kelistrikan paling serius yang pernah melanda kawasan Eropa khususnya Iberia.
Berbagai upaya mulai dilakukan pemerintah pusat untuk mengembalikan pasokan listrik ke jutaan masyarakat.
Salah satunya menghubungkan permintaan listrik masyarakat ke pembangkit listrik domestik dan beberapa diimpor dari Prancis.
Mengutip laporan Newsweek, dalam beberapa jam terakhir, pemerintah Spanyol telah berhasil memulihkan 50 persen dari total kebutuhan nasional.
Namun, beberapa kota besar seperti Barcelona dan Sevilla masih mengalami gangguan hingga malam hari.
Menurut surat kabar Spanyol El Pais , pemadaman listrik tersebut “membawa Spanyol kembali ke abad ke-19”.
Sementara kondisi listrik di Portugal masih belum sepenuhnya normal setelah pemadaman besar-besaran.
Bahkan Ibu kota Lisbon masih gelap gulita tanpa listrik, meskipun pasokan listrik telah kembali mengalir ke sekitar 750.000 pelanggan.
Menurut laporan terbaru dari operator energi Portugal REN, pemadaman listrik besar-besaran yang melanda seluruh semenanjung Iberia disebabkan oleh fenomena atmosfer langka.
Menurutnya kehadiran fenomena langka telah menciptakan variasi suhu ekstrem di wilayah pedalaman Spanyol, yang menyebabkan getaran tidak normal pada saluran listrik tegangan tinggi.
Getaran yang mengganggu sinkronisasi jaringan listrik Eropa, memicu gangguan besar pada sistem kelistrikan kedua negara tersebut.
Puncaknya, sekitar pukul 12.33 siang waktu setempat, terjadi kehilangan daya sebesar 15 gigawatt atau sekitar 60 persen dari total konsumsi energi aktif nasional.
Portugal mengalami dampak yang lebih parah, dengan 85 dari 89 gardu induk listriknya terhenti. Sedangkan sebagian wilayah Prancis juga mengalami pemadaman singkat.
Kendati pasokan listrik di sejumlah wilayah perlahan pulih, akan tetapi Operator jaringan listrik nasional, REN, mengindikasikan bahwa pemulihan penuh mungkin memerlukan waktu hingga seminggu.
Kondisi tersebut memicu kekacauan di berbagai wilayah.
Banyak orang terjebak di lift, terhenti di dalam kereta, macet di jalan raya, hingga terdampar di bandara.
Bahkan ratusan orang harus berjalan di terowongan metro yang gelap gulita dengan hanya bermodalkan senter ponsel sementara sebagian lainnya terpaksa pulang berjalan kaki setelah sistem transportasi umum berhenti beroperasi.
Situasi serupa juga terjadi di sejumlah supermarket, biasanya pelanggan bisa melakukan pembayaran non tunai setelah berbelanja.
Namun akibat pemadaman listrik membuat sinyal telepon di wilayah itu mati total, alhasil supermarket hanya bisa melayani pembayaran tunai, menyebabkan antrian panjang pembeli.
Pemadaman juga turut membuat perjalanan kereta api api nasional Renfe di seluruh Spanyol harus dihentikan sementara waktu hingga pasokan listrik membaik
Layanan kereta api nasional Fertagus di Portugal juga turut dihentikan sementara di Lisbon, metro dan sistem transportasi umum lainnya juga terhenti
Lebih lanjut aktivitas penerbangan di bandara internasional Madrid-Barajas dan beberapa bandara di Portugal beroperasi dengan kapasitas terbatas, dengan menggunakan generator darurat untuk mendukung operasi.
"Kereta tidak beroperasi dan lampu lalu lintas padam, menyebabkan kekacauan. Banyak kota yang gelap gulita," kata Step Vaessen dari Al Jazeera, melaporkan dari Bandara Valencia di Spanyol.
(Tribunnews.com / Namira)
