Bareskrim Polri Olah TKP dan Rekonstruksi di Lokasi Hilangnya Iptu Tomi
Hasanudin Aco April 29, 2025 10:33 AM

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -  Tim Pusat Identifikasi (Pusident) Bareskrim Polri melaksanakan serangkaian kegiatan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan rekonstruksi di lokasi hilangnya Iptu Tomi S Marbun, Kasat Reskrim Polres Teluk Bintuni.

Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Kasubbid Dokidentkrim Pusident Bareskrim Polri, AKBP Adek Candra yang juga bertugas sebagai Kasubsatgas Identifikasi Ops AB Moskona 2025.

AKBP Adek Candra menyampaikan bahwa kegiatan di TKP telah dilakukan secara intensif selama tiga hari. 

“Kami dari Pusident Bareskrim Polri telah melaksanakan kegiatan di TKP terkait hilangnya Iptu Tomi. Dalam kegiatan ini, kami menerjunkan sebanyak tujuh personel, dan bergabung bersama kami adalah tim Identifikasi dari Polda Papua Barat yang dipimpin oleh Dirkrimum Polda Papua Barat, yaitu Kombes Pol Novia Jaya,” ujarnya dalam keterangan, Selasa (29/4/2025).

Tim gabungan tersebut melaksanakan empat tahapan utama selama di lokasi, yakni pemindaian di lokasi tempat hilangnya Iptu Tomi.

Kedua, pemotretan dan dokumentasi menggunakan drone, ketiga pelaksanaan olah TKP secara menyeluruh, dan keempat rekonstruksi kejadian dengan pengecekan pada lokasi-lokasi yang sebelumnya menjadi area kegiatan Iptu Tomi dan timnya dalam upaya pencarian kelompok kriminal bersenjata (KKB).

Lebih lanjut, AKBP Adek Candra menjelaskan bahwa tahap berikutnya adalah pengolahan data yang telah dikumpulkan dari TKP. 

“Setelah data tersebut kami olah, hasilnya akan kami sampaikan pada kesempatan berikutnya,” tambahnya.

Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya Polri untuk mengungkap hilangnya Iptu Tomi S Marbun dan mendukung langkah-langkah penegakan hukum di wilayah operasi.

Sebelumnya, Markas Besar Kepolisian Negara Republik Indonesia membenarkan adanya insiden penembakan saat operasi pencarian Iptu Tomi Samuel Marbun, Kasat Reskrim Polres Teluk Bintuni yang hilang saat mengejar KKB.

Peristiwa penembakan terjadi di Sungai Rawara, Dstrik Moskona, Kabupaten Teluk Bintuni, Papua Barat, Minggu (27/4/2025).

Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan tim Brimob yang tergabung dalam Satgas AB Moskona 2025 telah sigap memberikan perlindungan.

Pihak kepolisian berhasil menyelamatkan Ketua Komnas HAM Perwakilan Papua, Frits Ramandey beserta rombongan ketika terjadi serangan.

"Benar, saat operasi kemanusiaan dalam pencarian Iptu Tomi Marbun di Sungai Rawara, Distrik Moskona, pada pukul 07.10 WIT, rombongan mendapatkan serangan tembakan dari kelompok sipil bersenjata," ucap Trunoyudo dalam keterangan Senin (28/4/2025).

"Tim Brimob segera melakukan tindakan perlindungan dan berhasil menyelamatkan Ketua Komnas HAM Papua dan rombongan," ungkapnya.

Setelah kejadian, Frits Ramandey dan rombongan berhasil dievakuasi dari lokasi kejadian.

Mereka kemudian diterbangkan menggunakan helikopter menuju Pos Komando Taktis (Poskotis) Meyado untuk mendapatkan pengamanan lebih lanjut.

"Alhamdulillah, atas kejadian tersebut tidak ada korban jiwa maupun luka-luka di pihak tim pencarian maupun rombongan yang diserang," tambahnya.

Brigjen Trunoyudo memastikan, operasi pencarian ini merupakan bagian dari misi kemanusiaan untuk menemukan keberadaan Iptu Tomi Marbun yang hilang sejak 18 Desember 2024. 

Dalam operasi ini, Polri melibatkan berbagai unsur, termasuk Basarnas, TNI, Komnas HAM, tokoh masyarakat, dan tokoh agama, sebagai wujud transparansi dan sinergi dalam penanganan kasus.

Meski dihadapkan pada tantangan medan berat, Polri memastikan operasi kemanusiaan ini tetap berjalan dengan menjunjung tinggi prinsip-prinsip hak asasi manusia.

Iptu Tomi dilaporkan hanyut saat menyeberangi Kali Rawara, Kampung Meyah Lama, Distrik Moskona Barat saat memimpin operasi penangkapan KKB pada 18 Desember 2024.

Operasi Moskona AB 2025 merupakan tahap ketiga setelah upaya sebelumnya pada 18–31 Desember 2024 dan 27 Januari–2 Februari 2025.

Kasus ini turut disorot Komisi III DPR. 

Dalam rapat di DPR RI, Senin (17/3/2025) Kapolri diminta membentuk tim pencari fakta di bawah pengawasan Komisi III.

 

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.