TRIBUNNEWS.COM - Penemuan jasad bocah dalam kondisi terbakar menggegerkan warga Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang, Banten, pada Minggu (27/4/2025) siang.
Pelaku pembakaran yang bernama Heri Budiman adalah pacar ibu korban.
Salah satu warga bernama Khairul menyatakan hanya kaki korban yang masih berbentuk, sedangkan bagian tubuh lain hangus terbakar.
Jenazah kemudian dibawa ke RSUD Kabupaten Tangerang untuk proses autopsi.
Kapolres Metro Tangerang Kota Kombes Pol. Zain Dwi Nugroho mengatakan pelaku telah menikah sebanyak tiga kali.
Subdit Jatanras Polda Metro Jaya menangkap pelaku di rumah istri mudanya di Tasikmalaya, Jawa Barat pada Senin (28/4/2025).
"Dari informasi yang ada bahwa pelaku sudah melakukan pernikahan sebanyak tiga kali, kemudian dengan ibu korban ini hubungannya baru sebatas teman dekat atau pacaran," bebernya, Selasa (29/4/2025).
Ia menambahkan pelaku bekerja sebagai petugas keamanan di kawasan Bandara Soekarno Hatta.
Selama berpacaran dengan ibu korban yang berinisial J, pelaku sering memaksa korban tidur di kontrakannya.
"Yang jelas pelaku sering memaksa korban itu dipinjam untuk bisa tidur sama yang bersangkutan," katanya.
Total sudah lima kali korban menginap di kontrakan pelaku.
Tim Inafis Polda Metro Jaya telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) pada Senin (28/4/2025) kemarin.
"Kemarin kami juga sudah mendatangkan Puslabfor Mabes Polrk dan Tim Inafis Polda Metro Jaya untuk olah TKP dan saat ini masih dalam proses pemeriksaan laboratorium forensik lebih dulu untuk menemukan penyebab terbakarnya korban di TKP," katanya.
Berdasarkan hasil autopsi, korban mengalami kekerasan di bagian kepala sebelum dibakar.
"Kami telah melakukan kegiatan autopsi terhadap korban di RSUD Kabupaten Tangerang yang dilakukan dokter forensik bahwa adanya kekerasan pada kepala," tuturnya.
Penyidik juga menemukan darah di bagian leher serta kerongkongan korban.
"Diduga adalah kekerasan benda tumpul," tukasnya.
Meski ditemukan luka memar di bagian anus, penyidik belum dapat menyimpulkan korban mengalami kekerasan seksual.
"Kami belum bisa memastikan ya karena masih perlu pendalaman dan luka memar ini penyebabnya apa, kita masih belum tahu. Kita masih melakukan pendalaman," tandasnya.
Ia menerangkan penemuan jasad korban berawal dari kecurigaan ibunya, J saat mendatangi kontrakan pelaku.
Kondisi rumah tersebut terkunci dan J menduga korban berada di dalam.
Salah satu warga kemudian menemukan sebuah kunci kontrakan dan menyerahkan ke J.
"Kunci yang ditemukan warga ternyata adalah kunci kontrakan yang dihuni oleh saudara HB (38)."
"Saat ditemukan kondisi tubuh terbakar di dalam kamar kontrakan, diduga akibat tindak kekerasan terhadap korban oleh orang lain," bebernya.
(Mohay) (TribunJakarta.com/Annas Furqon)