TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polresta Banyuwangi terus mengintensifkan upaya edukasi kepada masyarakat terkait keselamatan berlalu lintas. Salah satu fokus utama kali ini yakni tips kepada pengemudi saat melewati jalur pegunungan.
Seperti yang diketahui, berkendara di medan jalan pegunungan memerlukan perhitungan matang, kesabaran, dan kehati-hatian yang tinggi. Kondisi jalan berliku, tanjakan dan turunan curam, ditambah dengan potensi cuaca berubah-ubah menjadi tantangan tersendiri bagi pengemudi.
Seperti halnya di jalur tengkorak Sengkan Slamet. Jalan black spot yang berada dalam kawasan gunung di Taman Wisata Alam (TWA) Ijen dengan tanjakan dan turunan tajam dan kerap terjadi kasus laka akibat rem blong. Menurut data laka Satlantas Polresta Banyuwangi, hingga bulan April Tahun 2025, telah terjadi dua laka di jalur Sengkan Slamet yang bahkan hingga melibatkan pelajar dan wisatawan mancanegara.
Oleh sebab itu kewaspadaan dan kesiapan dalam menghadapi berbagai situasi di jalan pegunungan sangatlah penting demi keselamatan berkendara. Untuk itu mari simak baik-baik sejumlah tips melewati jalur pegunungan Satlantas Polresta Banyuwangi berikut :
Hal pertama yang perlu diketahui sebelum berangkat berkendara khususnya yang akan melewati jalan pegunungan adalah, upayakan kendaraan bermotor dalam kondisi baik dan prima saat akan digunakan berkendara dikontur jalan tanjakan dan turunan curam.
“Hal yang perlu dilakukan pengendara adalah dengan cara mengecek dan memastikan permesinan, rem hingga roda dalam kondisi bagus, jika ada yang kurang dapat diperbaiki dahulu,” kata Kasat Lantas Polresta Banyuwangi, Kompol Elang Prasetyo, melalui Kanit Gakkum, Ipda Andy Restu, Rabu (30/4/2025).
Kedua, saat di jalan tanjakan agar selalu jaga jarak dengan kendaraan lainnya. Hal itu dimaksudkan untuk menghindari jika ada kendaraan berhenti mendadak atau mundur.
“Termasuk dengan pertahankan kecepatan motor dengan memanfaatkan momentum dan tidak melakukan pengereman saat tengah naik,” tutur Ipda Andy.
Selanjutnya tips ketiga, saat di jalan turunan jangan matikan mesin ataupun menutup gas penuh. Karena saat gas ditutup secara penuh roda akan punya efek freewheel atau meluncur kebawah dengan kencang.
Tips keempat dan terakhir, jangan paksakan kendaraan untuk terus menanjak atau menurun. Diimbau agar berhenti beberapa menit agar mesin hingga rem kendaraan tidak panas atau overheat. Terlebih jika sudah tercium bau gosong dari kendaraan.
“Hindari menyiram mesin, knalpot atau rem saat dalam kondisi panas, biarkan beberapa menit agar dingin secara alami, disiram hanya akan membuat memperburuk kondisi kendaraan,” terang Ipda Andy.
“Keselamatan adalah pilihan, oleh karena itu bijaklah dalam berkendara. Ingat jatuh di aspal tak seindah jatuh cinta, berhati-hatilah saudaraku keluarga tercinta menunggu di rumah,” pesan Ipda Andy. (*)