TRIBUNNEWS.COM - Wasit Sudirman Cup 2025 menjadi sorotan setelah membuat keputusan yang keliru saat memimpin duel Indonesia vs Denmark, Kamis (1/5/2025).
Keputusan kontroversi wasit itu, terjadi pada partai pertama antara Rinov Rivaldy/Gloria Emanuelle Widjaja vs Jesfer Toft/Amalie Magelund.
Buntut blunder keputusan wasit itu, berujung pada kekalahan Rivaldy/Gloria yang akhirnya membuat Indonesia tertinggal 0-1 dari India.
Insiden terjadi pada gim pertama yang berlangsung ketat di mana Rinov/Gloria sebenarnya sudah unggul cukup jauh dengan skor 17-10.
Namun, momentum mulai berubah ketika pasangan Denmark mengejar hingga 17-17 dan memaksa deuce, 20-20.
Kontroversi memuncak di poin krusial 20-21 saat Toft melakukan placing shot yang jatuh di luar lapangan.
Tayangan ulang memperlihatkan bola terlihat clearly out, namun wasit Victor Wong dari Hong Kong tetap memberikan poin untuk Denmark.
Ia menilai, raket Rinov menyentuh kok terlebih dahulu sebelum kok jatuh di area luar lapangan.
Ketika Gloria mencoba meminta challenge, wasit menolak.
Yang makin membuat geram, challenge di turnamen ini tidak mencakup insiden "touch" (sentuhan pemain), melainkan hanya posisi jatuhnya kok.
Pelatih Indonesia, Riony Mainaky dan para pemain lain langsung memprotes keras sambil berteriak, 'No touch!'
Namun, wasit tetap pada keputusannya. Denmark pun memenangkan gim pertama dengan skor 20-22.
Insiden ini jelas mengguncang mental Gloria. Saat pergantian gim, ia terlihat emosional dan menitikkan air mata di sisi lapangan.
Pelatih Vita Marissa tampak menenangkannya, sementara Rinov terus menyemangati pasangan mainnya agar bangkit.
Meski Gloria berhasil menenangkan diri dan bersama Rinov memenangkan gim kedua 23-21, ketegangan dan tekanan dari insiden sebelumnya tampaknya berdampak pada performa mereka di gim ketiga.
Rinov/Gloria sempat tertinggal 0-5, lalu 2-8, dan meski sempat mendekat mereka akhirnya harus menyerah 16-21 di gim penentuan.
Kekalahan di partai pertama ini membuat Indonesia tertinggal 0-1 dari Denmark di laga penentuan juara grup.
Untungnya kekalahan di partai pertama berhasil dibalaskan oleh Putri Kusuma Wardani dan Alwi Farhan.
Keduanya sukses menyumbang poin dan berhasil membalikkan keadaan menjadi 2-1 untuk Indonesia.
Kemenangan Indonesia atas Denmark sukses dikunci melalui pasangan ganda putri Muhammad Shohibul Fikri/Daniel Marthin.
Fikri/Daniel sukses mengalahkan Kim Astrup/Anders Skaarup Rasmussen dengan kemenangan dua set langsung 21-16,21-18.
Meski Indonesia berhasil menang atas kejadian yang menimpa Rinov/Gloria tetap menyisakan tanda tanya besar soal kualitas kepemimpinan pertandingan di level elite.
Keputusan wasit yang keliru di laga sekrusial Sudirman Cup seperti ini menjadi catatan penting.
Terlebih, mental pemain bisa langsung terdampak, sebagaimana terlihat pada ekspresi Gloria yang emosional setelah insiden.
Disisi lain, insiden ini juga kembali menyoroti keterbatasan sistem challenge yang hanya bisa digunakan untuk meninjau posisi kok, bukan insiden teknis seperti sentuhan.
Padahal, dalam pertandingan dengan tensi tinggi dan margin ketat, setiap poin bisa sangat menentukan arah pertandingan.
(Tio)