Uji Coba Pendidikan Militer Gagasan Dedi Mulyadi, Hari Ini Puluhan Siswa Dikirim ke Barak
Bobby Wiratama May 01, 2025 03:36 PM

TRIBUNNEWS.COM - Beberapa waktu lalu, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mengusulkan untuk adanya pendidikan militer.

Pendidikan militer tersebut dikhususkan untuk siswa-siswi SMA sederajat.

Hari ini, Kamis (1/5/2025), puluhan pelajar dari berbagai sekolah di Kabupaten Purwakarta dikirim ke Resimen Artileri Medan 1 Sthira Yudha, Batalyon Artileri Medan 9, yang terletak di Jalan Raya Sadang-Subang, Desa Ciwangi, Kecamatan Bungursari, Kabupaten Purwakarta, Jabar.

Mereka akan mulai menjalani pendidikan berkarakter, program yang digagas Dedi Mulyadi untuk membina siswa yang dianggap 'sulit diatur' oleh lingkungan dan sekolah.

Mengutip TribunJabar.id, Bupati Purwakarta, Saepul Bahri Binzein mengatakan, Aula the Gunner akan jadi pusat aktivitas para pelajar.

“Ini untuk anak-anak nakal yang orang tuanya sudah tak sanggup lagi ngurus. Tinggal lapor saja, biar kami yang urus, kami yang latih,” ujar Om Zein.

Ia mengatakan, pelatihan ini bukan hanya soal kedisiplinan, namun juga penguatan fisik dan mental.

Para siswa harus jalani tes kesehatan, termasuk ujian lari.

"Kalau dia terlatih, dia akan berupaya keras mencapai target,"

"Kalau dia malas, ya akan jalan kaki. Dari situ kami tahu mana anak yang punya semangat dan mana yang butuh dorongan lebih," kata Om Zein.

Saepul Bahri menuturkan, saat ini persiapan sudah selesai dan pihaknya telah siap mendidik para pelajar tersebut.

“Persiapannya sudah selesai. Kami siap mendidik mereka menjadi pribadi yang lebih baik,” tutup Om Zein.

Sebelumnya, Gubernur Dedi Mulyadi menginisiasi program pendidikan militer ini untuk siswa SMA sederajat.

Program ini dibuka dengan percontohan yang akan berjalan pada 2 Mei 2025.

Mengutip TribunJabar.i, Dedi menyebut bahwa uji coba pendidikan militer ini akan dilakukan di beberapa sekolah yang telah dipilih.

"Tidak harus langsung di 27 kabupaten/kota. Kita mulai dari daerah yang siap dan dianggap rawan terlebih dahulu, lalu bertahap," ungkap Dedi dalam keterangan resminya pada Sabtu (26/4/2025).

Pemerintah akan melibatkan peran aktif dari TNI dan Polri.

Bahkan, 30-40 barak sudah disiapkan untuk mendukung keberhasilan program ini.

Sasaran utama dari program ini adalah siswa yang mengalami kesulitan saat dibina oleh sekolah atau mereka yang terindikasi terlibat dalam pergaulan bebas dan tindakan kriminal.

"Selama enam bulan siswa akan dibina di barak dan tidak mengikuti sekolah formal,"

"TNI yang akan menjemput langsung siswa ke rumah untuk dibina karakter dan perilakunya," jelasnya.

(Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto)(TribunJabar.id, Daenza Falevi/Nazmi Abdurrahman)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.