Nakita.id- Taukah Moms apa yang dimaksud dengan gangguan sensorik pada anak?
Gangguan sensorik dapat menghambat tumbuh kembang sang buah hati, loh!
dr. Dion Darius, SpA, dokter spesialis anak dari RSIA Tambak Jakarta menjelaskan apa yang dimaksud dengan gangguan sensorikpada anak.
"Anak memiliki 7 sensorik dasar dalam tubuhnya," katanya dalam wawancara eksklusif bersama Nakita.id, Jumat (9/12/2022).
"Namun beberapa diantaranya ada yang tidak bekerja secara optimal," lanjutnya.
dr. Dion menjelaskan bahwa sensorik adalah semua rangsangan yang diterima oleh anak.
"Rangsangan awalnya dari 5 panca indra, ada pengelihatan, pendengaran, pengecapan, penciuman, dan peraba," jelasnya.
"Semua stimulus atau rangsangan yang kita terima akan diproses di otak dan diterjemahkan menjadi suatu bahasa," kata dr. Dion.
"Kemudian otak akan memberi respon atas rangsangan itu, responnya bisa marah, menghindar, bersemangat," sambungnya.
Dijelaskan oleh dr. Dion bahwa gangguan sensorik adalah, apabila anak menerima rangsangan dan dia salah meresponnya.
Namun, respon yang salah ini berdasarkan penilaian orang lain.
"Menurut anak, responnya sudah benar, karena tubuhnya mengatakan harus merespon demikian," kata dr. Dion.
Kesimpulannya adalah, anak kesulitan menerima dan merespon informasi dari indera mereka.
"Anak bisa sangat sensitif atau hiposensitif (tidak sensitif sama sekali) terhadap hal-hal di lingkungan sekitarnya," kata dr. Dion.
Berikut contoh anak yang sangat sensitif atau peka saat merespon.
"Misalnya anak menerima stimulus mendengar suara kasar, kemudian anak meresponnya dengan teriak atau lari,"lanjutnya.
Sebaliknya ada juga anak yang tidak sensitif sama sekali saat merespon
"Misalnya anak ini harus dipanggil sampai 10 kali baru dia mau nengok," kata dr. Dion.
Selanjutnya, dr. Dion menjelaskan apa saja gejala yang bisa terlihat saat anak mengalami gangguan sensorik.
- Anak mengalami keterlambatan perkembangan, misalnya terlambat bicara
- Anak kesulitan bahkan tidak bisa bermain dengan anak sebayanya
- Anak bermain dengan cara yang beda dari anak sebayanya
- Anak tidak bisa beradaptasi dengan lingkungannya
"Intinya bagaimana cara kita mengolah sensorik atau rangsangan yang diterima anak, supaya bisa diproses dengan baik olehnya," katanya.
"Apabila anak tidak suka suara keras, kita akan mengenalkan suara secara bertahap," kata dr. Dion.
"Mulai dari suara yang bisa ditolerir olehnya, sampai suara yang bisa membuatnya terganggu," lanjutnya.
"Kalau anak diberi stimulus berlebihan akan terjadi overstimulasi dan itu tidak baik untuk anak," kata dr. Dion.
"Misalnya kenapa benda ini panasdan benda ini dingin, atau kenapa permukaan ini rata dan yang ini kasar," kata dr. Dion.