Isu Pelajar Kabur dari Pendidikan di Barak Militer, Ini Penjelasan Lengkap Bupati Purwakarta
Erik S May 03, 2025 08:33 PM

TRIBUNNEWS.COM, PURWAKARTA -  Bupati Purwakarta Saepul Bahri Binzein menanggapi terkait isu yang beredar bahwa satu pelajar yang mengikuti pendidikan berkarakter di barak militer melarikan diri.

Diketahui, 39 'pelajar nakal' dibina di barak militer Resimen Artileri Medan 1 Sthira Yudha, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat.

“Ada-ada aja, ada isu dibilang ada siswa yang kabur dari barak militer. Engga ada, gelombang pertama itu memang cuma 39 orang,” ujar pria yang akrab disapa Om Zein itu, Sabtu (3/5/2025).

Om Zein kemudian menjelaskan duduk perkara sebenarnya.

Dari total 40 remaja yang didaftarkan oleh orangtua mereka, hanya 39 yang benar-benar hadir. 

Satu peserta berinisial MR, yang sempat disebut-sebut sebagai peserta yang 'kabur', ternyata tidak pernah hadir sejak hari pertama.

“Om Zein sudah tanya langsung ke orangtua dan anaknya sendiri. Mereka bilang memang engga jadi ikut. Anak tersebut justru sudah sadar duluan. Katanya dia janji engga bakal bolos sekolah lagi, bakal nurut, jadi anak baik-baik. Ya itu kan bagus, sebelum ikut pembinaan udah insaf,” kata Om Zein.

Ironisnya, sang ibu justru masih berharap agar anaknya bisa bergabung dalam program tersebut. 

“Ibunya pengen banget anaknya ikut. Malah ngiri sama anak-anak lain yang ikut. Tapi ya kita engga bisa maksa,” tambahnya.

Om Zein kembali menekankan bahwa tidak ada satu pun peserta yang melarikan diri.

“Dari awal 39, dan sampai sekarang tetap 39. Jadi saya tegaskan lagi, tidak ada yang kabur,” ujarnya.

Pindah kelas

Saepul Bahri Binzein, menyampaikan, program ini merupakan respons cepat terhadap fenomena kenakalan remaja yang kian mengkhawatirkan. 

"Kami tidak menunggu payung hukum ketika ada anak-anak yang terancam masa depannya. Orang tua telah menitipkan mereka kepada kami, dan kami percaya TNI dan Polri mampu membina mereka," ujar Binzein kepada wartawan, Kamis (1/5/2025).

Dia mengatakan, program ini tidak memutus jalur pendidikan siswa. Mereka hanya pindah lokasi pembelajaran.

"Kelasnya hanya pindah ke sini di Armed 1 Kostrad, mereka tetap sekolah," kata Om Zein.

Ditinjau Dedi Mulyadi

Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi menanggapi kritik terkait pengiriman 39 pelajar SMP ke barak militer guna mengikut pendidikan berkarakter.

"Saya lihat mereka gembira, makan pun saya cek. Gizi harus cukup. Ini soal masa depan," kata Dedi Mulyadi saat meninjau pembinaan, Sabtu (3/5/2025).

Pendidikan berkarakter yang berlangsung di barak militer kerap dianggap negatif oleh sejumlah orang. KDM pun menanggapi munculnya kontroversi seputar program tersebut dengan santai.

 “Saya dari dulu sudah terbiasa dengan tuduhan, nyinyiran, kebencian. Tapi kalau niat kita demi bangsa, jangan pernah menyerah,” ujarnya.

Lebih lanjut, ia menyinggung banyaknya orangtua yang kewalahan menghadapi kenakalan anak. 

“Kalau sudah enggak sanggup, ya harus ada yang menangani. Kami siapkan itu dan bekerja sama dengan TNI. Jangan salah, TNI ini sudah lama melahirkan generasi hebat," ujarnya.

Ia mengatakan, program pendidikan ini bukan soal militerisasi. Namun, kata dia, ini tentang membangun karakter, seperti bangun pagi, mandi, shalat Subuh, sarapan, olahraga, dan belajar disiplin hidup. 

Bahkan, lanjut KDM, cara makan pun diajarkan dengan detail. 

“Cara pegang sendok, cara duduk, tidak makan sambil ngobrol, itu semua diajarkan oleh tentara. Ini bukan sekadar makan, ini pendidikan etika,” ucap Dedi.

Penulis: Deanza Falevi

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.