FAKTA Baru Kasus Pembunuhan Dwi Hastuti, Ternyata tak Hanya Dicekik Sebelum Dicor Joko
Septrina Ayu Simanjorang May 03, 2025 09:32 PM

TRIBUN-MEDAN.com - Inilah fakta baru kasus pembunuhan Dwi Hastuti.

Ternyata Dwi Hastuti tak hanya dicekik sebelum dicor Joko.

Dwi Hastuti juga dipukuli oleh sang kekasih.

Satreskrim Polres Wonogiri mengungkap fakta baru kasus pembunuhan perempuan asal Batureno Kabupaten Wonogiri, Dwi Hastuti (48).

Mayat perempuan tersebut ditemukan terkubur di liang yang dilapisi cor pekarangan belakang rumah milik orang tua pelaku, Joko Nur Setiawan (34) yang terletak di Desa/Kecamatan Ngadirojo Kabupaten Wonogiri pada Kamis (1/5/2025) dini hari.

Diketahui korban sempat hilang 2,5 bulan atau sejak 11 Februari 2025 sebelum ditemukan meninggal dunia.


Kasatreskrim Polres Wonogiri, Iptu Agung Sedewo, menyampaikan, polisi telah melakukan pemeriksaan tambahan kepada tersangka atas kasus pembunuhan tersebut.

"Dari hasil visum et repretum, hasil sementara itu terdapat memar di wajah bagian pipi kanan kiri (korban), kemudian terdapat pendarahan di otak.

Kemudian kita periksa, pemeriksaan tambahan terhadap tersangka.

Tersangka mengakui setelah korban dicekik, korban jatuh kemudian korban dipukuli berulang kali sehingga korban meninggal dunia," katanya kepada wartawan di Mapolres Wonogiri pada Sabtu (3/5/2025).

Dia menuturkan, korban sempat berteriak, tapi kondisi di daerah tersebut sepi.

MAYAT DICOR - Kolase foto Joko (kanan), pelaku pembunuhan Dwi Hastuti (kiri). Mayat Dwi Hastuti dikubur dan dicor (tengah) di belakang rumah ayah pelaku di Wonogiri. (Tiktok @singa_fiyah) (Tiktok @singa_fiyah)


Di sisi lain, bapak pelaku yang tinggal seorang diri di rumah tersebut tengah pergi dan mulut korban dibekap oleh pelaku.

Saat pelaku mencekik leher korban, lanjutnya, korban terjatuh dan kepalanya membentur fondasi rumah.

Pelaku dengan tangan kosong lantas memukuli korban.

"Posisi korban (terlentang), diduduki kemudian dipukuli," terangnya.

Dia menuturkan, pelaku yang mengetahui korban meninggal dunia kemudian mengubur jenazah di pekarangan belakang rumah dekat kandang itik.

Kasatreskrim Polres Wonogiri mengungkap, pelaku sempat keluar untuk membeli semen.

"Setelah terjadi pembunuhan, dia (pelaku) sempat membeli semen untuk menutupi perbuatannya itu," ungkapnya.

Polisi telah memeriksa enam saksi atas kasus tersebut.

Iptu Agung menambahkan, tidak menutup kemungkinan akan memeriksa saksi lain.

Di samping itu, polisi juga telah mengamankan beberapa barang bukti seperti tas, handphone, kartu ATM, KTP, pakaian korban, dan cangkul.

Atas perbuatannya, pelaku dikenakan Pasal 338 KUHP dengan ancaman penjara 15 tahun.

Takut Hubungan Gelap Ketahuan Istri

Sosok Dwi Hastuti (48) yang dibunuh Joko Setyawan (34), kekasih gelapnya dikenalsebagai warga Desa Baturetno, Kecamatan Baturetno, Wonogiri.

Jasad Dwi Hastuti ditemukan di belakang rumah orangtua Joko di  Dusun Brubuh RT 04 RW 01, Desa Ngadirojo Lor, Wonogiri, Jawa Tengah. 

Dwi Hastuti merupakan wanita kelahiran 1977. 

Dwi dibunuh Joko lantaran mendesak untuk dinikahi. Padahal Joko telah berstatus suami orang. 

Bahkan Joko sudah memiliki anak. 

Kapolres Wonogiri, AKBP Jarot Sungkowo membenarkan hubungan cinta terlarang antara Joko dengan Dwi Hastuti. 

LOKASI KORBAN DIKUBUR - Petugas Satreskrim Polres Wonogiri mengecek liang tempat dikuburnya korban, Dwi Hastuti yang berada di belakang rumah orangtua tersangka, Dusun Brubuh, Desa Ngadirojo Lor, Kecamatan Ngadirojo, Kabupaten Wonogiri, Jumat (2/5/2025) siang. Kasus ini terungkap seusai orangtua pelaku memberikan keterangan kepada pihak kepolisian yang sedang melaksanakan serangkaian penyelidikan.
LOKASI KORBAN DIKUBUR - Petugas Satreskrim Polres Wonogiri mengecek liang tempat dikuburnya korban, Dwi Hastuti yang berada di belakang rumah orangtua tersangka, Dusun Brubuh, Desa Ngadirojo Lor, Kecamatan Ngadirojo, Kabupaten Wonogiri, Jumat (2/5/2025) siang. Kasus ini terungkap seusai orangtua pelaku memberikan keterangan kepada pihak kepolisian yang sedang melaksanakan serangkaian penyelidikan. (TRIBUN JATENG/AGUS ISWADI)

"Saya sempat wawancara kepada tersangka bahwa mengenal (korban) pada bulan Oktober 2024," katanya, dikutip dari tvOneNews, Sabtu (3/5/2025).

Hubungan tersebut adalah cinta terlarang karena Joko diketahui sudah berkeluarga memiliki anak dan istri.

Sementara, korban Dwi Hastuti berstatus sebagai janda.

Jalinan cinta tersangka dan korban tidak berjalan lancar.

Keduanya sempat cekcok hingga berujung pada pembunuhan korban pada Februari 2025 kemarin.

Motif minta dinikahi

Semua bermula saat Hastuti bersama Joko mendatangi rumah orang tua pelaku yang menjadi lokasi kejadian perkara.

Keributan keduanya karena korban meminta dinikahi oleh pelaku.

"Motif yang disampaikan (tersangka) karena diminta bertanggung jawab untuk menikahi (korban), tetapi menghindar dan tidak mau. Sehingga dihabisi di rumah orang tuanya (tersangka) dan dikuburkan di pekarangan," jelas Jarot.

Joko tega menganiaya korban hingga tewas.

Kemudian mayat Dwi Hastuti dibungkus dengan plastik dan karpet.

Tersangka kemudian menggali lubang di pekarangan rumah orang tuanya untuk menyembunyikan mayat kekasihnya itu.

"Kemudian ditutup dengan kayu di atasnya baru dicor," jelas Jarot.

Selain motif asmara, lanjut Jarot, tersangka membunuh korban juga karena motif utang Rp15 juta kepada korban.

Polisi untuk sementara menjerat tersangka dengan pasal 338 KUHP mengatur tentang tindak pidana pembunuhan. Barang siapa dengan sengaja merampas nyawa orang lain, diancam dengan pidana penjara paling lama 15 tahun.

"Apabila ada memang pendukung kuat dalam pembuktian, kami akan gunakan pasal perencanaan," tandasnya.

Pengakuan Joko

Joko di hadapan polisi mengakui korban adalah selingkuhannya.

"Motifnya dia itu ngejar saya ingin dinikahi, saya tidak mau karena saya sudah punya anak istri."

"Motif lain saya punya pinjaman Rp 15 juta," katanya, dikutip dari TribunSolo.com.

Joko turut mengakui, dirinyalah pelaku tunggal dalam kasus ini.

"Saya cekik dari belakang. Setelah (korban meninggal) dikubur di belakang rumah, saya kubur dengan tanah, saya cor biar tidak bau. Tidak ada yang membantu, saya sendiri," tandasnya.

 

Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com 

(*/tribun-medan.com)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.