TRIBUNNEWS.COM - Pangeran Harry menyatakan rasa kecewanya setelah gagal mempertahankan hak pengamanan dari Kepolisian Inggris.
Hal ini disampaikan Harry dalam wawancara eksklusif dengan BBC pada Jumat (2/5/2025) waktu setempat.
Ia mengaku "terpukul" setelah bandingnya ditolak oleh pengadilan, sehingga fasilitas pengawalan resmi yang selama ini diterimanya secara otomatis dicabut.
Harry, putra bungsu Raja Charles, kehilangan status keamanan kerajaan setelah mundur dari tugas kebangsawanan pada 2020 dan memilih menetap di Amerika Serikat bersama istrinya, Meghan Markle.
Dalam pernyataannya, Harry menegaskan bahwa keputusan Kantor Home Office—kementerian yang bertanggung jawab atas kepolisian—telah memengaruhi kesehariannya.
"Apa yang sulit saya maafkan, dan mungkin akan selalu kesulitan saya maafkan, adalah keputusan yang dibuat pada 2020 yang memengaruhi setiap hari saya dan secara sadar menempatkan saya dan keluarga dalam bahaya," ujarnya dari California
Proses Hukum yang Panjang
Pemerintah Inggris sebelumnya memutuskan pada Februari 2020 bahwa Harry tidak lagi berhak atas perlindungan polisi pribadi selama berada di Britania.
Keputusan ini kemudian diperkuat oleh Pengadilan Tinggi London pada 2024.
Meski mengajukan banding, tiga hakim Pengadilan Banding akhirnya mempertahankan putusan tersebut pada Jumat lalu.
Mereka menyatakan bahwa meskipun Harry merasa dirugikan, tidak ada pelanggaran hukum dalam keputusan yang diambil.
Dalam sidang April 2025, pengacara Harry menyampaikan argumen "kuat dan mengharukan" tentang dampak penghapusan fasilitas keamanan bagi keluarganya.
Namun, Hakim Geoffrey Vos menegaskan bahwa argumen tersebut tidak cukup untuk menyatakan keputusan melanggar hukum.
Respons Istana Buckingham
Istana Buckingham menanggapi keputusan pengadilan dengan pernyataan resmi: "Semua isu ini telah diperiksa berulang kali dan secara cermat oleh pengadilan, dengan kesimpulan yang sama pada setiap kesempatan."
Pernyataan ini menegaskan bahwa proses hukum telah berjalan sesuai prosedur dan tidak ada intervensi politik atau emosional.
Harry, yang kini berusia 40 tahun, menegaskan bahwa ia tidak berniat mengajukan kasasi ke Mahkamah Agung Inggris.
"Saya tidak ingin ada pertarungan berlanjut... ini, pada intinya, adalah sengketa keluarga," tutupnya dengan nada menyesal.
Keputusan pengadilan ini semakin memperdalam ketegangan antara Harry dengan keluarga kerajaan.
Sebelumnya, ia juga mengkritik penggunaan "keamanan sebagai alat tekanan" untuk mempertahankannya dalam lingkaran kerajaan.
Meski demikian, Harry tetap mempertahankan sikapnya untuk menjalani hidup mandiri di luar institusi kerajaan.
(Bobby)
Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).