Beredar Kabar Ada Siswa Kabur dari Barak Militer, Ini Penjelasan Bupati Purwakarta
Lailatun Niqmah May 04, 2025 07:31 AM

TRIBUNWOW.COM - Bupati Purwakarta, Saepul Bahri Binzein buka suara terkait isu ada siswa kabur dari barak militer.

Diketahui, saat ini Pemerintah Jawa Barat telah memulai uji coba program pembinaan bertajuk pendidikan karakter di barak militer bagi siswa-siswa nakal, yang dicanangkan Gubernur Jabar Dedi Mulyadi.

Sebagai permulaan, siswa dikirim ke Resimen Artileri Medan 1 Sthira Yudha, Kabupaten Purwakarta.

Saepul Bahri Binzein membantah ada siswa yang melarikan diri dari barak militer.

Menurut pria yang kerap disapa Om Zein itu, informasi tersebut tak benar dan hanya isu yang dibesar-besarkan.

“Ada-ada aja, ada isu dibilang ada siswa yang kabur dari barak militer." 

"Engga ada, gelombang pertama itu memang cuma 39 orang,” ujar Om Zein di hadapan awak media, dilansir Tribun Jabar, Sabtu (3/5/2025).

Om Zein lantas menjelaskan duduk perkara sebenarnya.

Ia mengatakan, dari total 40 remaja yang didaftarkan oleh orang tua mereka, hanya 39 yang benar-benar hadir. 

Satu peserta berinisial MR yang sempat disebut-sebut sebagai peserta yang kabur, ternyata tak pernah hadir sejak hari pertama.

“Om Zein sudah tanya langsung ke orang tua dan anaknya sendiri. Mereka bilang memang engga jadi ikut. Anak tersebut justru sudah sadar duluan." 

"Katanya dia janji enggak bakal bolos sekolah lagi, bakal nurut, jadi anak baik-baik. Ya itu kan bagus, sebelum ikut pembinaan udah insaf,” ucapnya.

Namun, ternyata sang ibu justru masih berharap supaya anaknya bisa bergabung ke dalam program itu.

“Ibunya pengen banget anaknya ikut. Malah ngiri sama anak-anak lain yang ikut. Tapi ya kita engga bisa maksa,” ungkapnya.

Ia pun kembali menegaskan bahwa tak ada satu pun peserta yang melarikan diri.

“Dari awal 39, dan sampai sekarang tetap 39. Jadi saya tegaskan lagi, tidak ada yang kabur,” ujarnya.

Didukung Anggota DPRD Cirebon

Di sisi lain, gagasan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi yang mengirim siswa nakal ke barak militer juga memperoleh dukungan dari sejumlah pihak, termasuk anggota DPRD Kota Cirebon, Subagja.

Ia bahkan mengusulkan agar program tersebut ditambah dengan pembinaan melalui olahraga keras seperti tinju.

"Ya, saya sebagai anggota DPRD Kota Cirebon sangat setuju sekali, karena setiap ada pelaku perang-perang konten yang dilakukan oleh pelajar, tidak ada tindakan tegas dari aparat hukum. Maka saran Kang Dedi itu memang bagus," ujar Subagja, Sabtu.

Subagja menilai, selain disiplin ala militer, olahraga keras seperti gulat, boxing, karate dan muay thai juga penting dalam membentuk karakter dan menyalurkan energi anak-anak ke arah positif.

"Karena olahraga dengan unsur body contact dapat membentuk karakter dan menyalurkan energi anak-anak ke hal positif."

"Termasuk saya sendiri sebagai Ketua Pertina (Persatuan Tinju Amatir Indonesia) Kota Cirebon. Kami gratiskan untuk siapa pun yang ingin belajar tinju, asal syaratnya satu yakni salat," ucapnya.

Ia juga menyinggung penyebab kenakalan remaja saat ini yang dipicu oleh penyalahgunaan obat-obatan serta kurangnya penegakan hukum terhadap narkoba.

Oleh sebab itu, menurutnya Pertina Kota Cirebon secara rutin menggelar pertandingan setiap dua bulan demi menarik minat pelajar pada olahraga.

(Deni)(TribunJabar.id/Deanza Falevi)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.