TRIBUNNEWS.COM - Baru-baru ini, mantan rekan kerja Baim Wong, Astrid, secara terang-terangan membongkar tabiat buruk dari sang aktor.
Ini sekaligus menanggapi ramainya masalah perceraian antara Baim dan Paula Verhoeven.
Astrid pun menyebut Paula Verhoeven menjadi korban manipulatif Baim Wong.
"Kalau saya melihat sosok Baim, saya tidak pernah memungkiri apa yang saya bicarakan," ungkap Astrid, dikutip dari YouTube Intens Investigasi, Senin (5/5/2025).
"Di konten saya sendiri, saya bilang Baim manipulatif."
"Jadi Paula itu korban manipulatif Baim," paparnya.
Astrid mengatakan dirinya bisa mengatakan hal tersebut karena punya alasan sendiri.
"Itu yang saya katakan dan saya punya alasan untuk mengatakan hal tersebut," terangnya.
Di samping itu, Astrid beranggapan demikian, karena dirinya juga pernah merasakan menjadi korban manipulatif Baim Wong.
"Kalau di kontrak kerja sama yang gagal akhirnya, saya merasakan hal ini," kata Astrid.
"Saya mengira memang ada indikasi ke arah manipulatif," sambungnya.
Sebelumnya, Paula Verhoeven didampingi oleh tim kuasa hukumnya mendatangi Komnas Perempuan untuk melaporkan adanya dugaan KDRT selama pernikahan dengan Baim.
Tak hanya itu, Paula juga melaporkan pernyataan seorang pejabat publik yang dinilai bersifat diskriminatif terhadap perempuan.
Hal ini disampaikan langsung oleh kuasa hukum Paula Verhoeven, Siti Aminah Tardi.
"Kami menyampaikan dua laporan. Satu laporan dugaan kekerasan dalam rumah tangga yang diduga dilakukan oleh Baim Wong."
"Kemudian pengaduan terkait pernyataan pejabat publik yang diskriminatif," tuturnya, dikutip dari YouTube Intens Investigasi, Rabu (30/4/2025).
Sejauh ini, laporan mengenai dugaan kekerasan berbasis gender sudah diterima dan akan segera diproses lebih lanjut.
Menurut Siti Aminah, Paula Verhoeven bukan hanya mengalami satu tindak KDRT dari Baim Wong.
Tetapi ada empat jenis KDRT sekaligus yakni fisik, psikis, seksual, dan ekonomi.
"Komnas Perempuan telah menerima pengaduan kekerasan berbasis gender dalam bentuk kekerasan fisik, psikis, seksual, dan ekonomi yang dialami oleh Ibu Paula sebagai istri," terangnya.
(Indah Aprilin)