Trump Sebut Hollywood ‘Sekarat’, Ancam Tarif 100% untuk Film Buatan Luar Negeri
kumparanNEWS May 05, 2025 12:01 PM
Presiden Amerika Serikat Donald Trump kembali memantik kontroversi. Kali ini, ia mengumumkan rencana menerapkan tarif 100 persen terhadap semua film yang diproduksi di luar negeri namun ditayangkan di AS.
Langkah tersebut disampaikan Trump lewat unggahan di platform Truth Social, Minggu (4/5).
Ia menyebut industri film Amerika “sedang mati dengan sangat cepat” akibat maraknya insentif produksi dari negara-negara lain yang berhasil menarik rumah produksi keluar dari AS.
“Ini adalah upaya bersama oleh negara-negara lain dan, oleh karena itu, merupakan ancaman Keamanan Nasional. Selain itu, ini adalah pesan dan propaganda,” tulis Trump, mengutip AP.
Trump telah menginstruksikan Kementerian Perdagangan dan Kantor Perwakilan Dagang AS untuk segera memulai proses penerapan tarif untuk produksi internasional.
“KAMI INGIN FILM-FILM YANG DIBUAT DI AMERIKA, LAGI!” tegasnya dalam unggahan itu.
Presiden Donald Trump berbicara dengan wartawan setelah turun dari Marine One saat tiba di Halaman Selatan Gedung Putih di Washington, Minggu (4/5/2025). Foto: Rod Lamkey/AP
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Donald Trump berbicara dengan wartawan setelah turun dari Marine One saat tiba di Halaman Selatan Gedung Putih di Washington, Minggu (4/5/2025). Foto: Rod Lamkey/AP
Menteri Perdagangan Howard Lutnick mengkonfirmasi bahwa kebijakan tersebut sedang diproses, meskipun belum ada rincian teknis mengenai pelaksanaannya.
Produksi film dan televisi Amerika telah bergeser selama dua dekade terakhir. Kanada, Inggris, Australia, dan negara-negara di Eropa Tengah menarik perhatian studio besar dengan tawaran insentif pajak dan fasilitas produksi yang efisien.
Los Angeles yang dulu menjadi pusat produksi global, perlahan kehilangan posisinya.
Menurut FilmLA, lapor AP, volume produksi di wilayah tersebut menurun hampir 40 persen dalam sepuluh tahun terakhir. Pemogokan serikat pekerja di 2023 serta kebakaran besar di awal 2025 ikut mempercepat tren itu.
Sementara pekerja film seperti operator kamera, desainer kostum, dan teknisi suara berjuang untuk tetap bertahan di kota mereka, studio dan rumah produksi justru semakin sering memilih lokasi dengan biaya lebih ringan.
Presiden Amerika Serikat Donald Trump (kiri) berjabat tangan dengan Presiden China Xi Jinping (kanan) pada pertemuan bilateral di KTT G20 di Osaka, Jepang. Foto: REUTERS / Kevin Lamarque
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Amerika Serikat Donald Trump (kiri) berjabat tangan dengan Presiden China Xi Jinping (kanan) pada pertemuan bilateral di KTT G20 di Osaka, Jepang. Foto: REUTERS / Kevin Lamarque

Perang Tarif dan Risiko Balasan

Langkah Trump ini menambah daftar panjang kebijakan tarifnya yang kontroversial. Ia sebelumnya mengenakan bea masuk pada baja, aluminium, mobil, dan barang-barang asal China.
Kini tarif film membuka babak baru. Mantan pejabat senior di Kementerian Perdagangan dan peneliti di Center for Strategic and International Studies, William Reinsch, menilai langkah ini bisa berbalik menghantam industri kreatif AS.
“Pembalasan dari negara lain bisa mematikan industri kita sendiri. Sulit membayangkan ini sebagai kasus darurat nasional,” ujarnya.
Menurut Motion Picture Association (MPA), ekspor film AS menghasilkan surplus perdagangan senilai lebih dari USD 15 miliar pada 2023.
Artinya, sebagian besar keuntungan Hollywood justru berasal dari pasar luar negeri.
Landmark populer Hollywood Walk of Fame di Los Angeles, Amerika Serikat Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Landmark populer Hollywood Walk of Fame di Los Angeles, Amerika Serikat Foto: Shutter Stock
Sebelumnya, Trump menunjuk aktor Mel Gibson, Jon Voight, dan Sylvester Stallone untuk mendorong kebangkitan Hollywood.
Ia menyebut mereka sebagai figur yang akan membawa industri film AS “lebih besar, lebih baik, dan lebih kuat daripada sebelumnya”.
Meski begitu, tren lokasi syuting tetap bergeser.
Dalam survei terbaru yang dikutip Hollywood Reporter, lima besar lokasi favorit para produser tidak ada yang berada di AS.
Bahkan film-film beranggaran besar seperti “Mission: Impossible – The Final Reckoning” direkam di seluruh dunia.
Toronto, London, dan kawasan Eropa Tengah mendominasi daftar, sementara California—jantung Hollywood—jatuh ke posisi keenam.
“Negara-negara lain telah mencuri kemampuan pembuatan film dari Amerika Serikat. Jika mereka tidak mau membuat film di dalam negeri, maka kita kenakan tarif saat film itu masuk,” kata Trump kepada wartawan di Gedung Putih, Minggu malam.
© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.