Tembak Remaja hingga Tewas, Begini Pembelaan Kapolres Pelabuhan Belawan AKBP Oloan Siahaan
Bobby Wiratama May 05, 2025 03:31 PM

TRIBUNNEWS.COM - Seorang remaja berinisial MS (15) tewas diduga akibat ditembak Kapolres Pelabuhan Belawan, AKBP Oloan Siahaan.

AKBP Oloan diduga melakukan penembakan saat menjadi sasaran serangan brutal sekelompok pemuda bersenjata tajam ketika melintas di Tol Belmera pada Minggu (4/5/2025) dini hari.

Setelah kejadian itu, MS sempat mendapatkan perawatan intensif namun dinyatakan meninggal dunia pada Senin (5/5/2025) pagi ini.

Sedangkan, satu rekannya berinisial B (17) yang diduga juga ditembak polisi masih menjalani perawatan intensif.

Peristiwa ini bermula setelah AKBP Oloan memimpin langsung apel pengamanan menyusul pecahnya tawuran antara kelompok pemuda Lorong Stasiun dan Lingkungan 13 Selebes di kawasan Jalan Stasiun Belawan, sekitar Sabtu (3/5/2025) pukul 19.30 WIB.

Setelah apel dan patroli, AKBP Oloan bergerak pulang pada Minggu sekitar pukul 01.35 WIB.

Tetapi, sekitar pukul 02.05 WIB saat melintasi Tol Belmera, mobil dinas AKBP Oloan diadang oleh sekitar 10 pemuda yang secara ilegal berada di jalur tol sambil menodongkan sajam jenis celurit dan klewang.

Bukan hanya menghadang, kelompok pemuda tersebut secara membabi buta menyerang mobil dinas, melempar batu, petasan roket, dan mengejar kendaraan dinas polisi.

Para pemuda itu juga sempat mencoba mengayunkan kelewang ke arah AKBP Oloan, beruntung berhasil dihindari dan hanya menyabet bagian mobil.

“Sudah diberikan peringatan. Tapi mereka tetap menyerang dengan brutal. Ini bukan lagi tawuran biasa, ini sudah masuk kategori penyerangan terhadap simbol negara,” ujar AKBP Oloan, dilansir Tribun-Medan.com.

Karena serangan tidak mereda, AKBP Oloan akhirnya melepaskan tembakan ke arah pelaku sebagai bentuk pembelaan diri dan upaya menyelamatkan jiwa personel kepolisian.

Nasib Kapolres

Sementara itu, Kapolda Sumut Irjen Pol Whisnu Hermawan Februanto menyebut akan menonaktifkan AKBP Oloan imbas kejadian ini.

Whisnu mengungkapkan bahwa penonaktifan AKBP Oloan masih diajukan ke Mabes Polri dan disetujui, maka hal itu akan segera dilakukan.

Menurut Whisnu, hal tersebut bertujuan untuk mempermudah pemeriksaan terhadap AKBP Oloan.

"Kami memohon melaporkannya kepada Mabes Polri untuk bisa memeriksa Kapolres secara transparan dan meminta persetujuan dari Mabes Polri untuk menonaktifkan Kapolres sementara waktu," ujar Whisnu, Senin, dilansir Tribun-Medan.com.

"Biar diperiksa dulu, agar tidak menggangu ya. Karena ini kita transparan. Kami memohon kepada Mabes Polri untuk menonaktifkan Kapolres terlebih dahulu demi pemeriksaan," imbuhnya.

Bid Propam, Inspektur Pengawas Daerah, Ditreskrimum Polda Sumut pun sedang melakukan penyelidikan penembakan ini.

Pihaknya juga masih melakukan pemeriksaan terhadap AKBP Oloan Siahaan.

"Ini demi transparansi, kita tidak akan main-main dengan penegakan hukum. Kalau dia salah kita tindak, kalau dia betul kita sampaikan kepada media," tutur Whisnu.

"Kami gak main-main. Apalagi terkait meninggal dunia, tranparansi harus ditegakkan. Ini adalah langkah tegas dari pimpinan Polri, melibatkan tim pidana umum, laboratorium forensik. Untuk memastikan apa yang terjadi kita mengundang Kompolnas," sambungnya.

Selain itu, Whisnu mengungkapkan menyampaikan duka yang mendalam atas timbulnya korban dalam peristiwa ini.

"Memang ada korban, kini sedang dibawa ke rumah sakit. Satu diantaranya meninggal dunia tadi pagi di rumah sakit," ucap Whisnu.

"Saya atas nama Kapolda Sumut dan jajaran mengucapkan turut berdukacita dengan adek kita yang terkena peluru. Kami juga membuat tim khusus dari Polda Sumut yang diketuai oleh pak Irwasda. Bersama Propam, Krimum, Labfor, untuk memastikan kejadian tersebut," lanjutnya.

Adapun, pihak kepolisian akan melakukan penyelidikan mendalam mengenai penembakan yang dilakukan AKBP Oloan terhadap dua remaja tawuran tersebut.

(Nina Yuniar) (TribunMedan.com/Fredy Santoso)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.