Ditahan Imbang MU, Manchester City Gagal Lolos ke Liga Champions Wanita
kumparanBOLANITA May 05, 2025 04:40 PM
Manchester City dipastikan absen dari Liga Champions Wanita (UWCL) musim depan setelah ditahan imbang rival sekotanya, Manchester United, dengan skor 2-2 pada pekan ke-21 Liga Inggris Wanita (WSL). Laga panas ini berlangsung di Old Trafford, Inggris, Minggu (4/5).
City, yang berada di posisi keempat klasemen, wajib memenangkan pertandingan agar peluang lolos ke UWCL tetap terbuka. Mereka sempat memimpin 1-2 di babak pertama, tapi gagal mempertahankan keunggulan itu hingga akhir laga.
Gol Laia Aleixandri (38’) dan Rebecca Knaak (42’) sempat membawa City unggul dua gol lebih dulu. Namun jelang turun minum, MU memperkecil ketertinggalan lewat Grace Clinton pada menit ke-45. Di babak kedua, Melvine Malard menyamakan kedudukan menjadi 2-2 di menit ke-68.
Satu menit setelah gol penyeimbang, “Setan Merah” harus kehilangan satu pemain. Aoife Mannion menerima kartu kuning kedua dan diusir dari lapangan. Meski bermain dengan 10 orang, MU tetap solid dan berhasil meredam tekanan City.
Hingga peluit panjang dibunyikan, skor 2-2 tak berubah. Hasil ini cukup untuk memastikan MU finis di peringkat ketiga klasemen akhir WSL dan mengamankan tiket ke UWCL 2025/26—untuk kali kedua dalam sejarah mereka.
Sementara itu, musim ini berakhir pahit bagi Manchester City. Mereka menutup musim 2024/25 tanpa satu pun trofi: gagal di WSL, UWCL, Piala FA, maupun Conti Cup.
Nick Cushing, pelatih interim Manchester City Women. Foto: Oli SCARFF / AFP
zoom-in-whitePerbesar
Nick Cushing, pelatih interim Manchester City Women. Foto: Oli SCARFF / AFP

Tak Sesuai Harapan

Pelatih interim Manchester City, Nick Cushing, mengakui timnya gagal memenuhi ekspektasi setelah dipastikan tak akan berlaga di Liga Champions Wanita musim depan.
“Saat saya mengambil alih pekerjaan ini, tujuannya adalah membawa City meraih trofi dan lolos ke Liga Champions. Tapi, kami gagal mencapainya,” ucap Cushing, dikutip dari BBC Sports pada Minggu (4/5).
“Selamat tujuh tahun saya bersama Manchester City, kami selalu berhasil meraih trofi. Tim ini seharusnya bersaing untuk meraih gelar dan rutin tampil di Liga Champions. Posisi kami jauh dari ekspektasi, tapi kami sebenarnya tidak terlalu jauh tertinggal,” sambungnya.
Bagi Cushing, kegagalan ini terasa asing. Selama melatih City pada 2013 sampai 2020, ia kerap meraih tropi, misalnya saja juara WSL pada 2016.
“Rasanya menyakitkan. Saya sudah bilang ke tim, ini di bawah standar yang kita tetapkan sejak awal musim. Tapi ini sepak bola, dan musim ini memang penuh tantangan,” ujar Cushing.
Soal masa depan, belum ada kepastian apakah pelatih berusia 40 tahun itu akan tetap di kursi pelatih pada musim depan. Namun, ia terbuka jika klub menginginkannya bertahan.
“Saya akan ikut dalam evaluasi. Saya sangat terikat dengan tim ini. Tapi sejauh ini belum ada pembicaraan soal masa depan saya. Fokus kami masih pada tantangan yang ada,” tutupnya.
© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.