Manfaat Aktivitas Fisik terhadap Demensia
Rizka Rifiandini May 05, 2025 06:40 PM
Secara global, sekitar 50 juta orang menderita Demensia. Jumlah ini diperkirakan akan meningkat tiga kali lipat pada tahun 2050, dengan dua pertiga dari jumlah tersebut tinggal di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah. Perkiraan prevalensi demensia mencapai hingga 7% pada individu yang berusia di atas 65 tahun, dengan prevalensi yang sedikit lebih tinggi (8%–10%) di negara maju karena harapan hidup yang lebih panjang.
Dementia adalah penurunan kemampuan kognitif yang cukup signifikan hingga mengganggu kemampuan untuk menjalani aktivitas sehari-hari secara mandiri. Demensia lebih tepat digambarkan sebagai suatu sindrom daripada sebagai satu penyakit tertentu. Usia yang semakin lanjut, profil genetik, dan penyakit vaskular sistemik merupakan faktor risiko utama dalam perkembangan demensia.
Kurangnya aktivitas fisik merupakan salah satu dari 12 faktor risiko yang berpotensi dan diperkirakan menyumbang sekitar 40% kasus demensia pada usia lanjut. Aktivitas fisik, sebagai terapi non-farmakologis yang menjanjikan, telah memainkan peran yang semakin penting dalam mencegah penurunan fungsi kognitif dan meningkatkan kualitas hidup (Quality of Life) pasien dengan gangguan kognitif.
Aktivitas fisik didefinisikan sebagai setiap gerakan tubuh sukarela yang dihasilkan oleh otot rangka yang mengakibatkan peningkatan pengeluaran energi. Aktivitas fisik mencakup segala bentuk gerakan tubuh yang menghasilkan pengeluaran energi, seperti berjalan kaki, berkebun, atau pekerjaan rumah tangga. Aktivitas fisik aerobik yang cukup untuk meningkatkan detak jantung dan kebutuhan oksigen. Kemungkinan besar, latihan ini harus dilakukan secara berkelanjutan (misalnya, selama minimal 20-30 menit per sesi) dan terus-menerus.
Pada suatu penelitian yang dilakukan oleh Iso-Markku pada tahun 2022 yang diterbitkan oleh Br J Sports Med menyebutkan bahwa dari 250.000 peserta. Aktivitas fisik secara signifikan berhubungan dengan penurunan insiden dari semua penyebab Demensia. Temuan ini mendukung aktivitas fisik (PA) sebagai faktor gaya hidup yang dapat dimodifikasi dan melindungi terhadap demensia.
Terdapat beberapa aktivitas fisik bermanfaat menurunkan terhadap risiko demensia, seperti:
1. Melakukan aktivitas fisik saat waktu luang:
Meliputi olahraga berat (bersepeda cepat, mendaki bukit, senam aerobic, latihan bebena berat, lari, atau jogging cepat), berjalan kaki, menaiki tangga, aerobic,
2. Melakukan aktivitas terkait pekerjaan rumah tangga.
Aktivitas terkait pekerjaan rumah tangga seperti, menyapu, mencuci piring, merapikan tempat tidur, atau berkebun.
3. Menggunakan transportasi saat pergi pekerjaan: meliputi berjalan kaki, bersepeda, menggunakan mobil, dan transportasi umum.
Sumber:
Gale S.A., et al. 2018. Dementia. The American Journal of Medicine
Iso-¬Markku, et al. 2022. Physical activity as a protective factor for dementia and Alzheimer’s disease: systematic review, meta-analysis and quality assessment of cohort and case–control studies. Br J Sports Med
Huang X., et al. 2022. Comparative efficacy of various exercise interventions on cognitive function in patients with mild cognitive impairment or dementia: A systematic review and network meta-analysis. Journal of Sport and Health Science)
Ahlskog J. E., et al. 2011. Physical Exercise as a Preventive or Disease-Modifying Treatment of Dementia and Brain Aging. Mayo Clin Proc.
Telenius E. W., et al. 2022. Fun and a meaningful routine: the experience of physical activity in people with dementia.
Zhu, J. Q., et al. 2022. Physical and Mental Activity, Disease Susceptibility, and Risk of Dementia. American Academy of Neurology.
© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.