TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Seleksi Mandiri Masuk Perguruan Tinggi Negeri wilayah Barat (SMMPTN-Barat) 2025 resmi diluncurkan dalam acara grand launching yang digelar di Jakarta, Senin (5/5/2025).
Kegiatan ini digagas oleh Konsorsium Badan Kerja Sama Perguruan Tinggi Negeri Wilayah Barat (BKS-PTN Barat) dan tahun ini diikuti oleh 28 perguruan tinggi negeri (PTN) dari wilayah Sumatera, Kalimantan, dan Jawa bagian Barat.
Dalam pelaksanaan SMMPTN-Barat 2025, pengawasan dilakukan secara ketat dengan melibatkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
"Model seleksi ini disupervisi langsung oleh KPK dan menggunakan sistem penilaian berbasis komputer (computer-assisted test). Ini membuat prosesnya efisien, efektif, dan terpercaya," ujar Ketua SMMPTN-Barat 2025, Prof. Ibrahim, yang juga Rektor Universitas Bangka Belitung melalui keterangan tertulis, Senin (5/5/2025).
Sementara itu, Ketua BKS-PTN Barat Prof. Marwan mengatakan kepercayaan publik terhadap seleksi ini terus meningkat.
Hal ini, kata Marwan, terbukti dari bertambahnya jumlah kampus peserta dari 25 pada tahun lalu menjadi 28 tahun ini.
"Kami juga terus membuka ruang masukan dari KPK dan Inspektorat Jenderal Kemendikti Saintek agar model seleksi ini semakin baik," ujar Prof. Marwan yang juga Rektor Universitas Syiah Kuala.
Irjen Kemendiktisaintek, Dr. Chatarina M. Girsang, mengapresiasi sistem UTBK yang digunakan dalam SMMPTN-Barat karena memperkuat objektivitas dan integritas seleksi.
"Dalam konteks seleksi mandiri, isu transparansi masih sering muncul, tetapi SMMPTN-Barat mampu menjawab tantangan itu," ujarnya.
Ketua Pokja SMMPTN-Barat, Prof. Suhendrayatna, menjelaskan bahwa pendaftaran dilakukan secara online melalui laman pendaftaran SMMPTN-Barat.
Biaya pendaftaran tetap Rp375.000 dan peserta dari lulusan 2023, 2024, dan 2025 bisa mengikuti seleksi, meski beberapa PTN tetap menerima lulusan hingga 5 atau 10 tahun terakhir.
Sekretaris Pokja, Prof. Supriyanto, menambahkan pembayaran dilakukan melalui empat bank mitra, yakni Bank Mandiri, BNI, BTN, dan BSI.
Pendaftaran dibuka sejak 4 Mei dan ditutup pada 12 Juni 2025 pukul 16.00 WIB. Sementara proses finalisasi (permanen) data paling lambat 13 Juni 2025.
Grand launching dibuka oleh Ketua BKS-PTN Barat Prof. Marwan, disaksikan Ketua SMMPTN-Barat Prof. Ibrahim, Irjen Kemendikti Saintek Dr. Chatarina, serta perwakilan dari Deputi Pencegahan dan Monitoring KPK.
1. Universitas Syiah Kuala (USK), Banda Aceh
2. Universitas Malikussaleh (Unimal), Aceh
3. Universitas Teuku Umar (UTU), Meulaboh, Aceh
4. Universitas Samudra (Unsam), Langsa, Aceh
5. Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Aceh, Jantho
6. Universitas Riau (UNRI), Pekanbaru
7. Universitas Jambi (UNJA), Jambi
8. Universitas Bengkulu (Unib), Bengkulu
9. Universitas Andalas (Unand), Padang
10. Institut Seni Indonesia (ISI), Padangpanjang
11. Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH), Tanjungpinang
12. Universitas Bangka Belitung (UBB), Bangka
13. Institut Teknologi Sumatera (Itera), Lampung
14. Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Syarif Kasim, Riau
15. UIN Mahmud Yunus Batusangkar, Sumbar
16. Universitas Sumatera Utara (USU), Medan
17. UIN Syekh Ali Hasan Ahmad Addary, Padangsidimpuan
18. Universitas Lampung (Unila), Bandar Lampung
19. Universitas Sriwijaya (Unsri), Palembang
20. UIN Sumatera Utara (UINSU), Medan
21. UIN Imam Bonjol, Padang
22. Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta), Serang
23. Universitas Siliwangi (Unsil), Tasikmalaya
24. UPN Veteran Jakarta (UPNVJ), Jakarta
25. ISBI Bandung, Jawa Barat
26. Universitas Singaperbangsa Karawang (Unsika), Karawang
27. Universitas Palangka Raya (UPR), Kalimantan Tengah
28. Universitas Tanjungpura (Untan), Kalimantan Barat