Kecelakaan Maut Bus ALS di Padang Pajang, Saksi Mata Sempat Dengar Bunyi Keras dan Dengar Jeritan Anak-anak
Siti M May 07, 2025 11:34 AM

Grid.ID - Kecelakaan maut kembali terjadi, kali ini dialami sebuah bus Antar Lintas Sumatera (ALS) di Kota Padang Panjang, Sumatera Barat. Dimama bus diketahui terguling tatkala melintasi turunan Bukit Surungan sekitar pukul 08.30 WIB.

Dilansir dari Kompas.com, kecelakaan maut tersebut terjadi pada Selasa (6/5/2025). Dimana insiden lokasinya tak jauh dari gerbang masuk Terminal Busur dan di samping UPTD Puskesmas Padang Panjang.

Kuat dugaan, saat itu bus mengalami rem blong dan membuat kehilangan kendali. Padahal, sebelumnya sopir menurut pengakuan penumpang yang selamat, yakni Desmon Lumban Gaol sempat memeriksa kondisi rem dan tekanan ban.

"Bus sempat mengecek rem dan mengisi angin ban di Panyalaian, Padang Panjang," ujar Desmon dikutip dari TribunPadang.com.

Namun nahas, meski sudah dicek sebelumnya, bus tetap mengalami kendala teknis yakni diduga ajibat rem blong saat menuruni Bukit Surungan.

"Awalnya sudah mulai bergetar atau tanda-tanda mau rem blong dari penurunan," imbun Desmon.

Tak lama setelahnya, bus menghantam tembok di pinggir jalan, dan langsung terguling. Kondisi tersebut bahkan membuat sopir dan seluruh penumpang berteriak histeris.

"Suasana di dalam bus sangat tegang, semua orang berteriak dan ketakutan. Sopir juga berteriak memanggil kenek yang tidur di bagian belakang mobil," beber Desmon.

Sementara itu, seorang saksi mata yang merupakan warga Bukit Surungan, Maulana Zikra (24), mengatakan saat kejadian sempat mendengar suara bunyi tabrakan keras yang terdengar sampai kamarnya.

"Saya tidak tahu kronologinya, tapi saat saya di kamar terdengar bunyi tabrakan keras. Saya langsung keluar, ternyata bus ALS sudah terbalik," beber Maulana.

Setelahnya, Maulana langsung lari keluar dan menghampiri ke arah bus yang terguling. Maulana juga langsung sigap membantu proses evakuasi korban.

"Saya langsung lari ke sana dan membantu mengevakuasi korban," imbuh Maulana.

Dan ya, saat mengevakuasi, Maulana mendengar banyak jeritan dari anak-anak kecil yang selamat, serta melihat beberapa penumpang yang terhimpit.

"Saya langsung evakuasi anak-anak yang masih selamat. Setelah keluar, para penumpang juga masih banyak yang terhimpit," ungkap Maulana.

Namun yang paling memilukan, Maulana juga melihat ada beberapa korban yang meninggal dunia di tempat.

"Saat ditolong, ada juga yang menghembuskan nafas terakhir. Saya melihat langsung. Saya tidak kuat menahan rasa sedih karena sama-sama manusia. Namun, saya berusaha cepat-cepat untuk menolong," beber Maulana.

Baru setelah 15 menit warga mengevakuasi, tim gabungan langsung tiba di lokasi.

"Total masyarakat yang membantu ketika itu, sekitar 8 hingga 10 orang. Lebih kurang, saya berhasil mengevakuasi korban sebanyak 6 orang," tandas Maulana.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.