TIMESINDONESIA, MALANG – Pakar komunikasi politik dari Universitas Widya Gama/ UWG Malang, M. Ramadhana Alfaris, SS., M.Si., M.H., mengapresiasi langkah strategis Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, dalam sektor pendidikan sebagai bagian dari visi besar Indonesia Emas 2045.
Sebagai Kepala Humas UWG Malang sekaligus akademisi, Ramadhana menyatakan bahwa kebijakan pendidikan yang diambil Khofifah tidak hanya menyentuh aspek kualitas pembelajaran, tetapi juga memperluas akses dan pemerataan di seluruh wilayah Jawa Timur.
“Sangat konkret, pendidikan merupakan jiwa awal konstitusi untuk menuju Indonesia Emas,” ujar Ramadhana, Jumat (7/5/2025).
Ia menilai pendekatan Khofifah dalam membangun pendidikan sangat inklusif, dengan memperhatikan prinsip aksesibilitas bagi seluruh lapisan masyarakat. Menurutnya, ini adalah langkah fundamental yang sejalan dengan amanat konstitusi.
“Aksesibilitas pendidikan merata di berbagai aspek bidang pendidikan sehingga bisa menyentuh ke berbagai lapisan masyarakat,” sambungnya.
Pemerintah Provinsi Jawa Timur di bawah kepemimpinan Khofifah telah menyiapkan anggaran sebesar Rp126,36 miliar untuk memperkuat sektor pendidikan di awal periode keduanya. Dana tersebut dialokasikan untuk meningkatkan kualitas pendidikan secara berkelanjutan di seluruh kabupaten dan kota.
Tak hanya itu, Pemprov Jatim juga mengalokasikan Rp19,8 miliar untuk pengadaan alat praktik di 152 SMK dan satu SLB, sebagai bentuk penguatan pendidikan vokasi guna mencetak sumber daya manusia (SDM) yang siap kerja dan berdaya saing tinggi.
Langkah inovatif lainnya adalah kerja sama strategis antara Pemprov Jatim dan sejumlah universitas untuk menyisipkan materi kecerdasan artifisial (AI) di sekolah menengah, membekali generasi muda dengan keterampilan masa depan.
Ramadhana menegaskan, arah kebijakan pendidikan yang dibangun Khofifah sangat relevan dengan tantangan zaman. Ia optimistis Jawa Timur akan menjadi pelopor dalam mencetak SDM unggul yang siap menghadapi dinamika global.
“Semua masyarakat memiliki hak untuk mendapatkan akses pendidikan,” pungkasnya. (*)
