Dogiyai Mencekam: OPM Diduga Bunuh Warga Sipil, Polisi Temukan Bendera Merah Putih
Glery Lazuardi May 08, 2025 12:39 PM

TRIBUNNEWS.COM, DOGIYAI – Situasi keamanan di Kabupaten Dogiyai, Papua Tengah, kembali menjadi sorotan setelah seorang warga sipil ditemukan tewas secara mengenaskan pada Selasa (6/5/2025).

Korban diketahui bernama Josep Agus Lepa (50), yang bekerja sebagai penjaga rumah seorang dokter.

Dugaan sementara, korban dibunuh oleh kelompok bersenjata yang terafiliasi dengan Organisasi Papua Merdeka (OPM). 

Peristiwa ini terjadi sehari setelah kerusuhan besar yang mengguncang wilayah tersebut pada 5 Mei 2025.

Di lokasi kejadian, pihak kepolisian menemukan bendera Merah Putih tergeletak di samping jasad korban. Selain itu, sebuah linggis berlumuran darah turut diamankan sebagai barang bukti yang diduga menjadi alat pembunuhan.

“Korban menderita luka serius akibat benda tajam dan tumpul. Kami temukan luka robek di pelipis kanan dan belakang kepala, jari jempol tangan kanan putus, serta wajah penuh lebam,” ujar petugas kepolisian, Rabu (7/5/2025).

Korban Diduga Salah Sasaran, Target Asli Polsek Kamuu

Dari hasil penyelidikan awal, polisi menduga Josep Agus Lepa bukanlah target utama serangan.

Kelompok pelaku diduga sebenarnya menyasar Polsek Kamuu, yang sebelumnya sempat menerima ancaman dari kelompok separatis.

“Dugaan kuat korban adalah salah sasaran. Tujuan utama mereka adalah menyerang aparat kepolisian, namun korban yang saat itu berada di rumah dokter menjadi sasaran kekerasan brutal,” lanjutnya.

Sosok Josep Agus Lepa

Josep dikenal warga sebagai sosok ramah yang selama ini menjaga rumah milik dr. Daniel Velumangkun, seorang dokter yang bertugas di Dogiyai. Kepergiannya menyisakan duka mendalam bagi masyarakat sekitar.

Saat ini, pihak kepolisian masih memperkuat pengamanan di wilayah Dogiyai dan melakukan penyisiran guna menangkap pelaku pembunuhan.

Kasus ini menjadi bagian dari eskalasi kekerasan terhadap warga sipil yang terus meningkat di Papua Tengah.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.