Ricuh di Lapas Berulang, Komisi XIII DPR Desak Menteri Imipas Ambil Langkah Tegas
GH News May 09, 2025 08:03 AM

Anggota Komisi XIII DPR Fraksi PKB, Prana Putra Sohe, mendesak Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan segera mengambil langkah tegas menangani masalah berulang di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas). 

Desakan ini muncul setelah terjadi kerusuhan di Lapas Narkotika Muara Beliti, Musi Rawas, Sumatera Selatan, Kamis (8/5/2025).  

Insiden terbaru ini menambah daftar panjang kekacauan di Lapas. Sebelumnya, awal Mei 2025, empat warga binaan tewas akibat miras oplosan di Lapas Bukittinggi. 

Sebulan sebelumnya, belasan narapidana menggelar pesta miras dan narkoba di Lapas yang sama.  

“Sangat memprihatinkan melihat kasus serupa terus berulang tanpa penanganan serius. Jika tidak ada terobosan cepat, masalah ini akan terus terjadi,” kata Prana dalam keterangannya Jumat (9/5/2025). 

Kerusuhan di Lapas Muara Beliti diduga dipicu karena adanya resistensi atau perlawanan dari oknum warga binaan atas upaya petugas Lapas Narkotika Muara Beliti yang sedang melakukan razia terhadap barangbarang terlarang di lapas.

Prana mendesak investigasi tuntas dengan membentuk tim khusus. 

Dia juga meminta pemeriksaan terhadap petugas yang diduga lalai atau terlibat pelanggaran. 

“Jika terbukti bersalah, beri sanksi tegas untuk efek jera,” ucapnya.  

Mantan Wali Kota Lubuklinggau itu juga mendorong peningkatan pengawasan, termasuk pengecekan rutin alat deteksi seperti metal detector dan Xray.

“Jangan sampai barang terlarang masuk karena alat rusak atau oknum petugas menerima suap,” ucapnya.  

Prana menegaskan, sistem pembinaan dan keamanan Lapas harus dievaluasi menyeluruh untuk mencegah terulangnya kejadian serupa.  

Dikutip dari TribunSumsel.com, kericuhan terjadi di Lapas Narkotika Kelas IIA Muara Beliti di Kabupaten Musi Rawas, Kamis (8/5/2025) pagi atau sekira pukul 10:00 WIB.

Sejumlah narapidana dikabarkan menguasai seluruh ruangan dalam lapas.

Berdasarkan informasi di lapangan, tak ada tahanan yang kabur dalam kericuhan tersebut.

Akibat kericuhan tersebut, terlihat beberapa fasilitas di Lapas Narkotika Kelas IIA Muara Beliti rusak, seperti kaca jendela yang pecah dan kemudian beberapa fasilitas di bagian dalamnya.

Untuk mengendalikan suasana, ratusan personil gabungan baik dari Polri maupun dari TNI langsung berjaga di sekitar lapas.

Tak hanya itu, kendaraan taktis milik Brimob dan kendaraan water cannon milik Polres Lubuklinggau juga diturunkan, termasuk beberapa mobil ambulans.

Bahkan, beberapa kali petugas juga menembakan gas air mata, serta air dari mobil water cannon guna melerai kericuhan.

Kemudian sekira pukul 11:30 WIB, suasana berhasil dikendalikan oleh petugas. 

Namun sebelum suasana berhasil dikendalikan, para tahanan tersebut juga sempat melempari batu dari dalam tahanan dan juga terlihat kepulan asap dari bagian dalam tahanan.

Diceritakan Ustaz Abdul Somad asal Lubuklinggau yang mengaku sempat tertahan di dalam lapas kurang lebih setengah jam mengatakan, awalnya ia diberikan tugas untuk memberikan siraman rohani kepada para tahanan. 

"Tidak tahu pasti apa penyebabnya, waktu mau ngasih siraman rohani di dalam masjid di dalam lapas itu, kemudian ada asap dan langsung ributribut," katanya.

Kemudian sekira pukul 11:30 WIB, terlihat beberapa petugas berhasil memukul mundur para tahanan, dan anggota juga berhasil masuk ke dalam lapas. 

 

Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan (Imipas) Agus Andrianto buka suara soal peristiwa kericuhan di Lapas Narkotika Kelas IIA Muara Beliti di Kabupaten Musi Rawas, Sumatra Selatan, Kamis (8/5/2025) pagi.

Agus mengatakan situasi lapas sudah mulai kondusif menjelang siang hari. Pihak lapas berkoordinasi dengan TNI dan Polri untuk mengamankan situasi.

"Pukul 11:45 WIB tadi kondisi di Lapas Narkotika Muara Beliti sudah berangsur kondusif. Pihak lapas telah berkoordinasi dan bekerja sama dengan Polri dan TNI mengatasi kondisi keamanan yang sempat terganggu," kata Agus dalam keterangan tertulis, Kamis (8/5/2025).

RICUH Ratusan personil gabungan saat melakukan pengamanan di Lapas Narkotika Kelas IIA Muara Beliti Kabupaten Musi Rawas yang ricuh, Kamis (8/5/2025). (Sripoku.com/ Eko Mustiawan)

Menteri Agus menjelaskan bahwa peristiwa yang terjadi pada pukul 10:00 WIB tersebut, terjadi karena adanya resistensi atau perlawanan dari oknum warga binaan atas upaya petugas Lapas Narkotika Muara Beliti yang sedang melakukan razia terhadap barangbarang terlarang di lapas.

"Razia terhadap potensi adanya barang terlarang, termasuk HP dan narkoba adalah langkahlangkah preventif dan juga progresif yang gencar jajaran kami lakukan," katanya.

Agus mengatakan upaya pemberantasan narkoba merupakan salah satu prioritas di 13 program akselerasi Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan.

"Sikap saya tegas siapapun yang terbukti tetlibat, baik warga binaan maupun petugas, akan ditindak tegas sesuai peraturan yang berlaku," kata dia.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.