"Suara Keras Sekali!" Kesaksian Warga di Lokasi Kecelakaan Maut Turunan Tanah Putih Semarang
galih permadi May 09, 2025 08:30 AM

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Berikut kesaksian warga di lokasi kecelakaan turunan Tanah Putih, Kota Semarang, Jawa Tengah yang mengakibatkan satu orang tewas di lokasi kejadian. 

Kecelakaan lalu lintas terjadi di kawasan Tanah Putih, Semarang, sekitar pukul 19.30 WIB, Kamis (8/5/2025). 

Sebuah truk yang melaju dari arah atas (selatan) menabrak sebuah sepeda motor di jalur kanan.

Kasatlantas Polrestabes Semarang, AKBP Yunaldi, mengatakan truk tersebut diduga melaju dari arah atas dan kehilangan kendali saat menuruni jalan. 

“Kendaraan dari atas, dari arah Tanah Putih, turun dan menabrak ke kanan, menabrak satu kendaraan roda dua,” ujarnya saat dikonfirmasi di lokasi kejadian.

Korban disebut merupakan pengendara sepeda motor. 

“Korban sementara satu, pengguna sepeda motor,” jelasnya.

Tidak ada kendaraan lain yang terlibat dalam kecelakaan tersebut.

Truk hanya menabrak satu unit sepeda motor. 

Saat disinggung soal penyebab kecelakaan, pihak kepolisian menyatakan masih melakukan pendalaman. 

“Penyebabnya masih kami dalami, apakah karena rem blong atau faktor lain,” kata Yunaldi.

Mengenai aturan larangan truk melintas di jalan tersebut, Yunaldi menyebut hal itu akan diklarifikasi lebih lanjut.

Sementara itu warga sekitar lokasi kejadian Supangat memberikan kesaksian peristiwa kecelakaan tersebut.

"Setahu saya, remnya blong. Truknya nelonyor (meluncur tanpa kendali)."

"Saya dengar suara keras sekali. Ada satu orang yang terjepit. Kalau yang lain saya belum tahu," ujar Supangat.

Truk tersebut menabrak tiang listrik dan pembatas jalan sebelum akhirnya oleng dan terguling. Akibat insiden ini, kemacetan panjang terjadi di tiga arah, yakni Jalan Dr Wahidin, Jalan MT Haryono, dan Jalan Tentara Pelajar.

Sejumlah relawan, tim medis, serta petugas dari kepolisian dan TNI dikerahkan untuk mengevakuasi truk dan mengatur lalu lintas di sekitar lokasi.

Identitas Korban

Tiga orang dilarikan ke rumah sakit akibat kecelakaan truk bermuatan karton dan motor di persimpangan Pasar Kambing, Jalan Dr. Wahidin, Candisari, Kota Semarang pada Kamis (8/5/2025) malam. 

Dua orang, sopir dan kernet truk mengalami luka, dilarikan ke RS Siloam.

Tribunjateng.com tidak mendapatkan izin untuk mengakses data maupun menemui sopir dan kernet itu di rumah sakit tersebut.

Meskipun demikian, dari data yang dihimpun, sopir truk bernama Luckman Haryadi (33), warga Kp Muncangkopong, Cikulur, Lebak, Banten.

Sedangkan, kernet bernama Suprani (49), beralamat sama dengan Luckman.

Keduanya mengalami luka lecet-lecet.

Sementara satu korban lainnya, pemotor yang belum diketahui identitasnya, meninggal dunia dan dibawa ke RS dr. Kariadi.

EVAKUASI: Proses pembersihan sisa-sisa kecelakaan di turunan tanah putih, sempat dikira oleh warga dan pengguna jalan bahwa ada jenazah tambahan karena darah di sekitar tumpukan kertas. (TRIBUNJATENG.COM/REZANDA AKBAR D)
EVAKUASI: Proses pembersihan sisa-sisa kecelakaan di turunan tanah putih, sempat dikira oleh warga dan pengguna jalan bahwa ada jenazah tambahan karena darah di sekitar tumpukan kertas. (TRIBUNJATENG.COM/REZANDA AKBAR D) (TRIBUNJATENG.COM/REZANDA AKBAR D)

Pantauan Tribunjateng.com di lokasi kejadian pada pukul 23.20 WIB, polisi masih berusaha mengatur lalu lintas dan mengevakuasi tumpahan muatan berupa karton yang telah dipindahkan ke trotoar.

KBO Satlantas Polrestabes Semarang, AKP Ida Lies mengatakan, pihaknya mengerahkan para anggotanya ke tiga jalan yang menuju persimpangan tersebut.

“Setelah pembersihan jalan, akan kami buka lagi agar lalu lintas kembali normal dan lancar,” kata AKP Ida kepada Tribunjateng.com.

Untuk kronologi, truk melaju dari arah Jalan Dr. Wahidin, menuruni jalan menuju persimpangan Pasar Kambing.

Tiba-tiba, truk tersebut menabrak motor, sejumlah fasilitas umum hingga terguling.

Seluruh kendaraan yang terlibat kecelakaan telah dievakuasi.

Kecelakaan Kereta Vs Truk

Akbar menjadi korban kecelakaan kereta api menabrak truk muatan kedelai di Kaligawe, Kota Semarang, Jawa Tengah. 

Akbar ternyata merupakan sopir pengganti ayahnya saat kecelakaan terjadi. 

Truk pengangkut kedelai ringsek tertamper kereta api Harina relasi Bandung-Semarang-Surabaya di perlintasan Kaligawe Kota Semarang, Kamis (8/5/2025).

Terungkap jika supir truk merupakan sopir pengganti.

Hal ini seperti diungkapkan oleh warga yang menyaksikan langsung kecelakaan.

Dalam peristiwa itu, truk terseret hingga jarak beberapa meter. Eskavator yang ada di lokasi kecekajaan juga hancur karena tertabrak truk.

Sanas, warga sekitar menuturkan kejadian sekitar pukul 04.30. Truk itu awalnya melaju dari arah Genuk. 

Dirinya melihat truk itu tertabrak karena petugas telat menutup palang pintu kereta api 

"Truknya sudah di tengah palang pintunya baru tertutup," ujar warga yang juga pedagang sate sekitar perlintasan.

Menurutnya, anak dari pengemudi truk itu menjadi korban kecelakaan maut itu. Korban meninggal di tempat saat kejadian.

"Anaknya saat itu gantiin bapaknya nyetir Baru dievakuasi sekitar pukul 06.30," kata dia.

Ia mengatakan pada  kecelakaan itu kereta api melaju tidak terlalu kencang. Truk itu terseret hanya berkisar 50 meter.

Identitas 2 Korban

Kecelakaan maut terjadi di perlintasan kereta api Kaligawe, Kecamatan Gayamsari, Kota Semarang, Kamis (8/5/2025).

Sebuah truk warna putih muatan kedelai dihantam Kereta Api (KA) Harina relasi Bandung–Surabaya sekitar pukul 04.43 WIB.

Akibatnya, sopir truk meninggal dunia di lokasi kejadian, sementara satu lainnya mengalami luka ringan.

Korban tewas diketahui bernama M. Akbar (20), pengemudi truk asal Sukalarang, Sukabumi, Jawa Barat.

Ia mengalami luka parah di bagian kepala, kaki, dan tangan, dan meninggal dunia di tempat.

Jenazah kemudian dibawa ke Kamar Mayat RSUP Kariadi, Semarang.

Satu korban lainnya, Edi (40), penumpang truk yang juga berasal dari Sukalarang, mengalami cedera ringan di bagian kepala dan dirawat di RS Samsoe Hidajat.

Berdasarkan keterangan Kaur Bin opsnal Satlantas Polrestabes Semarang, AKP Ida Liesmawati mengatakan kecelakaan bermula saat truk melaju dari arah Kaligawe menuju Raden Patah. 

"Palang kereta dan sirine sudah turun dan truk ini nerobos masuk. Kemudian kereta api (Harina) melintas dan tidak terhindarkan lagi. Di dalam truk ada 3 orang, 1 orang meninggal, 1 orang luka ringan dan 1 orang tidak mengalami luka," jelasnya.

Kecelakaan di Purworejo

Kecelakaan maut yang terjadi di Kalijambe, Purworejo, Rabu (7/5/2025), merenggut nyawa 11 orang.

Salah satunya adalah Melani Septiani Putri, aktivis muda NU.

Melani Septiani merupakan Ketua IPPNU Kecamatan Mungkid dan juga bagian dari LTN PCNU Kabupaten Magelang.

Melani berasal dari Blabak, Ambartawang, Mungkid, Magelang.

Saat kejadian, Melani sedang berada dalam angkot bersama rombongan guru.

Angkot tersebut ditabrak truk tronton bermuatan pasir yang diduga mengalami rem blong saat melaju di jalur menurun yang rawan kecelakaan.

Peristiwa tragis itu tak hanya mengakhiri perjalanan hidupnya, tapi juga menghentikan banyak rencana yang sedang ia bangun.

Dilansir dari berbagai sumber, banyak orang yang mengenal Melani bukan sekadar aktivis.

Ia adalah sosok ceria yang suka tersenyum dan selalu hadir dalam kegiatan sosial, bahkan saat hari libur.

Melani juga dikenal sebagai guru yang sabar dan penuh perhatian terhadap anak-anak.

Beberapa bulan terakhir, Melani tengah menyusun program literasi digital khusus untuk pelajar perempuan di pesantren.

Program itu digagas bersama rekan-rekannya di IPPNU dan LTN NU.

Tujuannya adalah agar generasi muda bisa lebih mandiri dan cakap menghadapi tantangan dunia digital.

Kronologi Kecelakaan di Purworejo

Insiden kecelakaan lalu lintas antara truk dan mobil angkot terjadi di Jalan Raya Purworejo - Megelang, Rabu (7/5/2024).

Kecelakaan tersebut mengakibatkan 11 orang meninggal dunia dan 6 orang lainnya alami luka-luka.

Kepala Kantor SAR Cilacap, M Abdullah mengungkapkan bahwa mulanya pihak Basarnas Cilacap menerima informasi adanya kecelakaan tersebut dari Unit Siaga SAR (USS) Borobudur.

Menerima informasi itu, tim rescue pun langsung dikerahkan oleh Basarnas.

"Informasi tersebut (read kecelakaan) kami terima dari Unit Siaga SAR (USS) Borobudur dan langsung meminta tim rescue USS Borobudur untuk melakukan evakuasi ke lokasi kejadian," ungkapnya kepada tribunjateng.com, dalam rilis.

Disebutkan Abdullah bahwa kejadian bermula sekira pukul 10.30 WIB.

Saat itu sebuah truk tronton melaju dari arah Magelang menuju Purworejo. 

Saat melaju di turunan Kalijambe, truk berusaha untuk menyalip sebuah angkot yang membawa rombongan takziah dari Magelang. 

Namun nahasnya truk tersebut oleh dan menimpa angkot.

"Truk kemudian mengalami oleng sehingga menimpa angkot tersebut," jelas Abdullah.

Sementara itu Kasi Operasi dan Siaga Basarnas Cilacap Priyo Prayudha Utama yang juga datang di lokasi kejadian menyebut, total ada 17 orang yang dievakuasi tim SAR gabungan.

Dari 17 orang korban, 11 orang meninggal dunia sedangkan 6 diantaranya mengalami luka-luka.

"Seluruh korban kemudian dibawa ke RS Purworejo untuk dilakukan penanganan medis lebih lanjut," kata Priyo.

Priyo menyampaikan bahwa seusai mengevakuasi para korban, selanjutnya tim SAR gabungan mengevakuasi kendaraan yang terlibat dalam kecelakaan maut tersebut.

"Saat ini kami sedang melakukan reposisi kendaraan yang mengalami kecelakaan," tambah dia. 

(*) 

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.