Penggunaan gadget kini menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan banyak orang, termasuk anakanak. Sayangnya, hal ini memberikan dampak yang cukup signifikan terhadap kebiasaan anakanak dalam menjalin interaksi sosial dan bermain.
Melihat fenomena ini, Sinar Mas Land berupaya mengambil langkah nyata untuk melestarikan budaya Indonesia melalui permainan tradisional dengan menghadirkan program Kampung Dolanan Khatulistiwa (KADO KITA).
Kampung Dolanan Khatulistiwa (KADO KITA) merupakan ruang bermain edukatif berbasis permainan tradisional sebagai solusi alternatif sekaligus bentuk pelestarian budaya yang dilaksanakan bersama warga pegiat komunitas “Mpok Wati” (Kelompok Wanita Tangguh dan Berseri) yang berlokasi di Kampung Dadap, Rawa Buntu, Tangerang Selatan.
Terbuka untuk umum dari pukul 08.0016.00 WIB, KADO KITA menghadirkan kurang lebih 20 jenis permainan tradisional, diantaranya adalah egrang, gasing, holahop, panahan, ular tangga jumbo, bakiak panjang, congklak, lompat bambu, dan beragam jenis mainan lain.
Mengusung tagline ‘Bermain Gembira, Belajar Budaya’, kehadiran KADO KITA ini menjadi salah satu upaya Sinar Mas Land untuk memberdayakan masyarakat di sekitar kawasan perusahaan. Tak hanya itu, kehadiran KADO KITA ini juga menjadi pelengkap beragam program bina kampung yang dilaksanakan di Kampung Dadap, seperti pelatihan pertanian dan UMKM hingga penghijauan lingkungan.
Dedikasi Sinar Mas Land tersebut mengantarkannya pada penghargaan Mata Lokal Award 2025 untuk kategori Best Corporate Social Responsibility (CSR) in Tradition & Community Involvement yang diberikan oleh Tribun Network.
Penghargaan ini diterima oleh langsung oleh Adhityo Galih Priyambodo, Vice President Corporate Social Responsibility and Green Initiative Sinar Mas Land pada malam penganugerahan Mata Lokal Award yang menjadi bagian dari Mata Lokal Fest 2025, Kamis (08/05/2025) di Hotel ShangriLa, Jakarta.
“Terima kasih kepada Tribun Network dan dewan juri Mata Lokal Award 2025 atas kurasinya, kepada pimpinan Sinar Mas Land, serta seluruh pegiat dari KADO KITA dan rekanrekan CSR Sinar Mas Land,” ujar Adhityo.
Penghargaan ini menjadikan Sinar Mas Land sebagai satu dari brand yang patut diapresiasi berkat karyanya yang memberikan dampak dan bergerak dengan misi besar untuk memperkuat keberlanjutan lokal.
“Melalui tagline program ‘Bermain Gembira Belajar Budaya,’ kami ingin mengajak semua kalangan, khususnya adikadik, untuk mencintai kekayaan budaya dan tradisi lokal. Program ini lahir dari keprihatinan akan penggunaan gawai berlebih pada anakanak, dan bertujuan mengenalkan kembali permainan tradisional,” ujar Adhityo.
Adhityo juga berterima kasih atas dukungan dari Tribun Network dalam penyebarluasan program ini dan penghargaan Mata Lokal Award ini menjadi dorongan bagi SInar Mas Land untuk terus berinovasi dan berkarya bagi masyarakat.
Selain KADO KITA, Sinar Mas Land juga menghadirkan Taman Edukasi Kampung Dadap sebagai wadah dalam penghijauan lingkungan dengan tujuan untuk menata dan mewujudkan permukiman dengan memiliki kualitas hidup yang lebih baik.
Adapun penghargaan yang diterima oleh Sinar Mas Land ini telah melewati kurasi penilaian dari panel juri yang terdiri dari Dian Gemiano (CMO of KG Media), Rika Anggraini (Direktur Komunikasi dan Kemitraan Yayasan KEHATI), Lembu Wiworo Jati (Executive Creative Director di Future Creative NetworkFinch), dan Defri Dwipaputra (Executive Creative Director of Dentsu Creative).
Untuk diketahui, Mata Lokal Fest 2025 secara resmi mengusung tema ‘Cutting Edge for Local Sustainability’. Perhelatan tahunan dari Tribun Network ini menjadi wadah kolaborasi berbagai pemangku kepentingan untuk menggerakan ekonomi lokal guna mencapai 17 tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs).
Agenda besar Mata Lokal Fest 2025 terdiri dari Summit, Award, dan Festival. Penghargaan Mata Lokal Award 2025 merupakan ajang apresiasi bagi karya, lembaga, brand, maupun individu terbaik yang mendedikasikan diri memberi dampak nyata pada keberlanjutan dan ekonomi sekitar.
Sesi Summit merupakan forum tingkat tinggi yang menjadi panggung dialog para stakeholders dalam upaya pembangunan berkelanjutan. Sedangkan pada sesi Festival, terdapat ruang eksplorasi dan interaksi publik berupa The Hub, zona aktivasi dan titik temu untuk mengenal lebih jauh soal lokalitas SDGs. Tak ketinggalan pula, ada stan UMKM dan Brand yang turut menghadirkan produk lokal berkelanjutan.