Israel Tutup Sekolah-sekolah PBB di Yerusalem, Hamas Bilang Gini
GH News May 09, 2025 08:03 PM

Kelompok Hamas mengecam keras langkah militer Israel menutup paksa sekolah-sekolah yang dikelola oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di wilayah Yerusalem Timur. Hamas menyebut langkah Tel Aviv itu sebagai pelanggaran terang-terangan terhadap hukum dan konvensi internasional.

Hamas, seperti dilansir Press TV, Jumat (9/5/2025), menyebut penyerbuan pasukan Israel terhadap sekolah yang dikelola UNRWA di Yerusalem Timur dan penutupan paksa sekolah-sekolah itu, setelah mengusir para siswa dan guru, merupakan serangan langsung terhadap sistem PBB dan lembaga-lembaganya.

Langkah militer Israel itu, sebut Hamas, merupakan tindakan kriminal yang menjadi bagian dari perang menyeluruh rezim tersebut terhadap keberadaan dan identitas Palestina.

Lebih lanjut, Hamas menyerukan kepada PBB dan semua badan internasional yang relevan untuk mengambil tindakan mendesak dan efektif untuk menghentikan apa yang disebutnya sebagai pelanggaran kriminal rezim Israel dan memastikan kembalinya lebih dari 800 siswa Palestina ke ruang kelas.

Kepala UNRWA, Philippe Lazzarini, mengecam serangan pasukan Israel terhadap sekolah-sekolah yang dikelola badan PBB untuk pengungsi Palestina itu. Dia menyebut sekolah-sekolah itu merupakan fasilitas PBB yang tidak dapat diganggu gugat, dan menutupnya merupakan serangan terhadap anak-anak dan pendidikan.

Israel Tutup Permanen 6 Sekolah PBB di Yerusalem Timur

Israel, seperti dilansir Associated Press, menutup permanen enam sekolah yang dikelola PBB di area Yerusalem Timur pada Kamis (8/5) waktu setempat. Penutupan itu memaksa para siswa Palestina untuk pulang lebih awal dan membuat status pendidikan 800 siswa Palestina dipertanyakan.

Langkah penutupan itu dilakukan setelah bulan lalu, pasukan Kepolisian Israel bersenjata lengkap dan para pejabat Kementerian Pendidikan Tel Aviv memerintahkan enam sekolah di Yerusalem Timur untuk ditutup dalam waktu 30 hari, yang batas waktunya berakhir pada Rabu (7/5) waktu setempat.

Simak berita selengkapnya di halaman berikutnya.

UNRWA yang merupakan badan PBB untuk pengungsi Palestina, mengelola keenam sekolah tersebut. UNRWA juga mengelola sekolah-sekolah lainnya yang ada di wilayah Tepi Barat, yang diduduki Israel, yang masih beroperasi hingga kini.

Perintah penutupan itu muncul setelah Israel melarang UNRWA beroperasi di wilayahnya sejak awal tahun ini. Tel Aviv mengklaim sekolah-sekolah yang dikelola UNRWA mengajarkan konten antisemitisme dan sentimen anti-Israel. Tuduhan itu telah dibantah mentah-mentah oleh UNRWA.

Kementerian Pendidikan Israel mengatakan pihaknya akan menempatkan para siswa-siswa dari sekolah yang ditutup di sekolah-sekolah lainnya di Yerusalem.

Namun, para orang tua, guru dan pengurus sekolah memperingatkan bahwa penutupan sekolah-sekolah utama di Yerusalem Timur akan memaksa anak-anak Palestina melewati pos pemeriksaan yang ramai dan berbahaya setiap harinya, dan beberapa tidak memiliki izin yang sah untuk melewatinya.

Dalam pernyataan sebelumnya kepada Associated Press, Kementerian Pendidikan Israel mengatakan bahwa mereka menutup sekolah-sekolah tersebut karena beroperasi tanpa izin. UNRWA sendiri telah berjanji akan tetap membuka sekolah-sekolah tersebut selama mungkin.


© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.