Grid.ID- Film Para Perasuk baru saja merilis tampilan perdana (Official First Look) dan langsung menarik perhatian pecinta film Indonesia. Dirilis melalui akun resmi @filmparaperasuk, cuplikan visual perdana memperlihatkan atmosfer misterius yang menegangkan dengan jajaran pemain bintang yang tidak main-main.
Film Para Perasuk merupakan film panjang ketiga Wregas Bhanuteja, setelahPenyalin Cahaya dan Budi Pekerti. Diproduksi oleh rumah produksi Rekata Studio, film ini direncanakan tayang pada tahun 2025.
Sinopsis Film Para Perasuk
Film Para Perasuk menjanjikan sebuah kisah yang unik. Berlatar di sebuah desa terpencil, kerasukan bukan lagi dianggap sebagai kutukan atau kejadian supranatural yang menakutkan.
Justru sebaliknya, kerasukan menjadi pesta kesenangan bersama, tradisi yang dinanti-nanti oleh warga desa layaknya sebuah perayaan. Dalam suasana itulah muncul sosok Bayu, seorang pemuda desa yang memiliki ambisi besar, yakni menjadi seorang perasuk.
Namun keinginannya bukan sekadar untuk menjadi bagian dari pesta. Ia bertekad membela desanya dari ancaman keserakahan para penguasa yang perlahan-lahan mulai menggerogoti tanah dan kehidupan masyarakat desa.
Mengutip Kompas.com, Jumat (9/5/2025), karakter Bayu akan diperankan oleh Angga Yunanda. Ia akan beradu akting dengan Anggun C. Sasmi yang berperan sebagai Guru Asri.
Film ini semakin menarik dengan memasang sederet aktris dan aktor berbakat sebagai pemainnya. Mulai dari Maudy Ayunda yang berperan sebagai Laksmi, Bryan Domani sebagai Ananto, Chicco Kurniawan sebagai Pawit, hingga Indra Birowo sebagai Bapak Bayu.
Ganindra Bimo juga turut bergabung sebagai Fahri, menambah kekuatan ansambel pemeran. Mereka semua menghadirkan performa akting berkelas yang menjanjikan pengalaman sinematik luar biasa.
Di balik layar, tim produksi film Para Perasuk juga diperkuat oleh nama-nama berpengaruh, Ada Siera Tamihardja, Iman Usman, dan Amaali Oktavianti yang duduk sebagai produser. Sementara itu, naskahnya digarap oleh trio berbakat yakni Wregas Bhanuteja, Alicia Angelina, dan Defi Mahendra.
Film Para Perasuk sendiri sudah mendapat pengakuan internasional sebelum penayangannya. Film ini berhasil meraih penghargaan CJ ENM dalam ajang Asian Project Market 2024 yang diselenggarakan di Korea Selatan.
Penghargaan ini memberikan dukungan dana sebesar 10.000 USD sebagai bentuk apresiasi terhadap potensi artistik dan nilai sinematiknya. Pencapaian ini membuktikan bahwa film Para Perasuk memiliki daya tarik global dan menjadi salah satu film Indonesia yang paling dinantikan tahun depan.
Melalui film Para Perasuk, Wregas Bhanuteja seolah ingin mengajak penonton mempertanyakan batas antara tradisi, kekuasaan, dan identitas. Tema kerasukan sebagai budaya komunal dijadikan medium untuk menggambarkan pertarungan antara masyarakat akar rumput dengan kekuatan elit yang rakus.
Dengan pendekatan visual yang khas dan storytelling yang kuat, Para Perasuk bukan hanya akan menjadi tontonan yang memikat secara sinematik, tetapi juga refleksi sosial yang relevan di tengah kondisi masyarakat saat ini. Tak heran jika sinopsis film Para Perasuk telah menjadi perbincangan hangat sejak dirilis.
Apakah Bayu akan berhasil menjadi perasuk dan menyelamatkan desanya? Jawabannya baru akan kita saksikan saat film ini tayang resmi di bioskop tahun 2025 mendatang.