Review Motorola Moto G45 5G: HP Dengan Desain Pop Di 2 Jutaan
Ida Bagus Artha Kusuma May 09, 2025 10:34 PM

nextren.com -Motorola kembali ke pasar Indonesia dengan pendekatan yang cukup unik lewat Moto G45 5G.

Menurut kami, tidak ada hal yang benar-benar bisa diunggulkan dari sisi spesifikasi jika dibandingkan dengan smartphone lain di kelas harga Rp2 jutaan di Indonesia.

Bahkan, sistem operasinya pun masih mengandalkan antarmuka murni dari Google tanpa banyak kustomisasi.

Namun dengan pendekatan desain atau visual yang cukup menarik, Moto G45 justru berhasil menarik perhatian konsumen, termasuk dari kelas B hingga A.

Lalu bagaimana pengalaman menggunakannya? Itulah yang akan kita bahas dalam artikel ini.

Desain

Salah satu aspek yang langsung mencuri perhatian dari Moto G45 5G adalah desain belakangnya yang seluruhnya terbuat dari bahan vegan leather—sentuhan yang sebenarnya mulai ditinggalkan oleh sejumlah brand kelas menengah di tahun 2025 ini.

Namun justru karena itu, Moto G45 tampil istimewa. Tekstur kulit ini memberikan pengalaman memegang smartphone yang unik dan berbeda, bahkan kesan kualitas premium ini terasa menyeluruh hingga ke bagian hump kamera.

Transisi antara hump dan panel belakang juga dibuat melandai, menambah kenyamanan saat digenggam.

Walaupun berbahan kulit sintetis, desain ini dalam pemakaian kami terbilang tidak mudah kotor dan cukup mudah dibersihkan.

Namun tentu perlu diantisipasi, apakah tampilan ini akan tetap elok setelah pemakaian lebih dari dua tahun—hal yang hanya bisa dijawab oleh waktu.

Moto G45 juga dibekali dengan sertifikasi IP52 yang memberikan perlindungan terhadap cipratan air ringan, sebuah fitur tambahan yang layak diapresiasi di kelasnya.

Yang menarik, desain Moto G45 sangat sederhana—modul kamera berbentuk bulat yang simetris dan tidak neko-neko, menjadi penyegaran tersendiri dibandingkan desain nyentrik yang biasa kita lihat di banyak ponsel asal Tiongkok.

Satu catatan lainnya adalah pilihan warna: Motorola hanya menyediakan warna hijau, biru, dan merah yang semuanya terang—tidak ada opsi warna netral seperti hitam atau abu-abu, yang mungkin dicari oleh sebagian pengguna.

Performa

Di sektor performa, Moto G45 5G membawa konfigurasi chipset Qualcomm Snapdragon 6s Gen 3, dipadukan dengan RAM 8 GB dan penyimpanan internal 256 GB.

Walaupun bukan yang paling mencolok di atas kertas, kombinasi ini cukup untuk aktivitas harian seperti membuka media sosial, browsing, dan menonton video.

Dalam pengujian benchmark sintetis, Moto G45 mencatat skor AnTuTu sebesar 372.322.

Skor lainnya juga menunjukkan performa menengah yang layak: 380 untuk 3DMark Wild Life Extreme, 1.270 di Wild Life standar, 3.116 pada Slingshot Extreme, dan 4.311 di Slingshot.

Sementara itu, skor Geekbench 6 memperlihatkan angka 942 untuk single-core dan 2.140 untuk multi-core.

Pengujian PCMark menghasilkan skor 11.229 yang menandakan performa multitasking sehari-hari cukup nyaman.

Untuk urusan gaming, Moto G45 5G cukup mengejutkan.

Di game ringan seperti Mobile Legends, pengguna bisa menikmati grafis Ultra dengan refresh rate "Super" yang berarti 60 FPS stabil tanpa hambatan.

Sementara pada game berat seperti War Thunder, performa bisa mencapai 27 FPS pada pengaturan High, dan tembus hingga 80-an FPS jika diturunkan ke setting grafis Low.

Ini menandakan bahwa meskipun tidak ditujukan sebagai ponsel gaming, Moto G45 masih mampu memberikan pengalaman bermain yang menyenangkan di berbagai judul populer.

Namun demikian, terlepas dari desainnya yang premium, pengalaman penggunaan Moto G45 tidak sepenuhnya mulus.

Kami menemukan bahwa animasi sistem dan transisi antar aplikasi kadang terasa laggy, yang sedikit mengurangi kenyamanan dalam pemakaian sehari-hari.

Ini menjadi pengingat bahwa meskipun tampilannya mewah, performa Moto G45 tetap mencerminkan kelas harganya yang berada di kisaran Rp2 jutaan.

Jika saja Motorola menyematkan chipset yang sedikit lebih bertenaga, pengalaman pengguna secara keseluruhan bisa jauh lebih baik.

Layar

Moto G45 5G dilengkapi dengan layar IPS LCD berukuran 6,5 inci dengan resolusi HD+ (1600 x 720 piksel) dan refresh rate 120Hz.

Secara teknis, ini bukan panel dengan resolusi tinggi jika dibandingkan dengan banyak pesaingnya yang sudah menyematkan layar Full HD+, namun refresh rate 120Hz memberikan keunggulan tersendiri bagi pengalaman pengguna, terutama saat menggulir konten media sosial atau bermain game ringan.

Gerakan terasa lebih lancar dan responsif, memberi kesan premium yang tidak selalu ditemukan di segmen harga ini.

Meski demikian, keterbatasan tetap ada. Resolusi HD+ membuat tampilan teks dan ikon tidak setajam yang bisa ditemukan pada perangkat dengan resolusi lebih tinggi.

Selain itu, tingkat kecerahan maksimal dari layar ini juga terbilang standar, dan bisa menyulitkan ketika digunakan di bawah terik matahari secara langsung.

Penggunaan panel IPS juga membuat kontras dan saturasi warna tidak sebaik AMOLED, namun reproduksi warnanya cukup netral dan nyaman untuk mata.

Singkatnya, layar Moto G45 mungkin bukan yang paling unggul dalam hal ketajaman atau kecerahan, tapi cukup solid untuk kebutuhan sehari-hari—terutama bagi pengguna yang lebih mengutamakan kelancaran gerakan visual ketimbang detail grafis tajam.

Kamera

Di sektor fotografi, Moto G45 5G dibekali dengan konfigurasi kamera utama 50 MP (f/1.8) dan sensor kedalaman 2 MP (f/2.4), yang disusun dalam modul bulat sederhana di bagian belakang.

Sementara itu, di sisi depan terdapat kamera selfie 16 MP (f/2.4) yang cukup andal untuk kebutuhan swafoto dan video call.

Dari sisi fitur, kamera utama mendukung mode HDR, Night Vision, potret, panorama, serta kemampuan AI scene detection untuk mengoptimalkan pengambilan gambar secara otomatis sesuai dengan objek.

Untuk perekaman video, baik kamera belakang maupun kamera depan mampu merekam hingga resolusi 1080p pada 30fps.

Tidak ada dukungan untuk 4K atau perekaman 60fps, yang bisa dimaklumi mengingat segmentasi harga perangkat ini.

Dalam pengujian lapangan, hasil foto dari kamera utama Moto G45 cukup impresif untuk ukuran ponsel di bawah Rp 2 jutaan.

Dalam kondisi cahaya terang, warna yang dihasilkan cukup akurat dengan detail yang memadai.

Mode HDR bekerja dengan baik untuk menyeimbangkan bayangan dan sorotan dalam situasi kontras tinggi.

Saat malam hari, mode Night Vision cukup membantu menambah pencahayaan, meski noise masih terasa.

Kamera depan juga bisa diandalkan untuk selfie di siang hari, dengan dynamic range yang cukup luas meskipun terkadang hasilnya sedikit soft. Keseluruhan performa kamera Moto G45 terbilang solid dan kompetitif di kelas harganya.

Baterai

Moto G45 5G dibekali dengan baterai berkapasitas 5.000 mAh yang mampu bertahan sepanjang hari dengan penggunaan normal.

Dalam pengujian PCMark Battery Life Test, perangkat ini mampu mencatat daya tahan hingga 11 jam 34 menit—bukan yang paling impresif, terutama mengingat perangkat ini menggunakan sistem antarmuka Google murni yang dikenal ringan.

Namun dalam pemakaian nyata sehari-hari, daya tahan baterainya cukup bisa diandalkan. Rata-rata screen-on time yang kami catat berada di angka 7 jam-an, yang menandakan performa efisiensi daya cukup baik di kelasnya.

Perangkat ini juga mendukung pengisian daya 20W, yang memungkinkan pengisian dari 20% hingga 100% dalam waktu sekitar 94 menit.

Meskipun bukan yang tercepat di kelasnya, kecepatan ini cukup memadai untuk penggunaan sehari-hari, terutama bagi pengguna yang tidak terlalu sering melakukan isi ulang daya mendesak.

Software dan Fitur Tambahan

Moto G45 5G menggunakan antarmuka murni dari Google yang ringan dan bebas bloatware, memberikan pengalaman Android yang bersih dan sederhana.

Namun, pengguna tidak akan menemukan fitur-fitur tambahan seperti tampilan kustom, mode game, atau utilitas keamanan ekstra yangselengkap dan komperhensif UI pabrikan lain.

Dari sisi pembaruan sistem, Motorola menjanjikan satu kali upgrade versi Android dan dua tahun pembaruan keamanan.

Ini tergolong standar untuk kelas harga Rp2 jutaan, meskipun beberapa pesaing Tiongkok mulai menawarkan dukungan pembaruan yang lebih lama.

Fitur konektivitas menjadi salah satu nilai tambah. Moto G45 bisa menampilkan tampilan layar ke monitor eksternal secara nirkabel lewat Miracast, dan antarmukanya akan berubah seperti desktop ala Samsung DeX.

Dalam mode ini, ponsel bahkan bisa digunakan sebagai touchpad untuk mengontrol layar besar.

Selain itu, perangkat juga mendukung koneksi ke PC menggunakan aplikasi Smart Connect baik secara kabel maupun wireless untuk kebutuhan akses file dan tampilan.

Sayangnya, fitur gestur seperti mengetuk dua kali untuk menghidupkan layar atau memutar pergelangan tangan untuk membuka kamera tidak terlalu berguna dalam pemakaian harian.

Selama satu bulan penggunaan, kami merasa fitur-fitur ini kurang intuitif, sering tidak responsif, dan akhirnya jarang dimanfaatkan. Motorola sebaiknya mengoptimalkan fitur ini agar lebih relevan bagi pengguna.

Kesimpulan

Moto G45 5G menandai kembalinya Motorola ke pasar Indonesia dengan pendekatan yang cukup unik. Alih-alih mengandalkan spesifikasi tinggi, ponsel ini menonjolkan desain premium dengan balutan vegan leather yang jarang ditemukan di kelas harga Rp2 jutaan.

Pilihan warna cerah seperti hijau, biru, dan merah memberikan kesan segar, meskipun mungkin tidak cocok bagi pengguna yang lebih menyukai warna netral.

Dari segi perangkat lunak, Moto G45 5G menjalankan antarmuka Android murni yang minim bloatware, memberikan pengalaman pengguna yang bersih dan sederhana.

Fitur konektivitas seperti dukungan Miracast memungkinkan tampilan layar ke monitor eksternal dengan antarmuka mirip desktop, di mana ponsel dapat berfungsi sebagai touchpad.

Selain itu, integrasi dengan PC melalui aplikasi khusus baik secara kabel maupun nirkabel menambah fleksibilitas penggunaan.

Namun, terdapat beberapa kekurangan yang perlu dipertimbangkan. Resolusi layar yang masih HD+ terasa kurang tajam dibandingkan kompetitor yang sudah menawarkan layar Full HD+.

Performa UI terkadang mengalami lag, dan fitur gestur yang disematkan jarang digunakan karena kurang intuitif. Kecepatan pengisian daya 20W juga tergolong lambat di kelasnya.

Jika dibandingkan dengan kompetitor seperti Galaxy A15,Infinix Hot 50 Pro+, dan vivo Y29 yang menawarkan spesifikasi lebih tinggi, Moto G45 5G lebih menekankan pada desain dan pengalaman pengguna yang sederhana serta dukungan koneksi 5G.

Pilihan ini cocok bagi mereka yang mengutamakan estetika dan kesederhanaan sistem, asalkan siap dengan beberapa kompromi dari sisi performa dan fitur teknis.

Dengan harga resmi sekitar Rp2.399.000 di pasar Indonesia, Moto G45 5G menawarkan alternatif menarik bagi pengguna yang mencari ponsel dengan desain premium dan pengalaman Android murni, meskipun dengan beberapa keterbatasan di sektor performa dan fitur.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.