Pihak Pakistan telah memberi peringatan bahwa pihaknya tidak akan meredakan konflik yang terus meningkat dengan India. Pakistan menyalahkan India karena membawa kedua negara tetangga bersenjata nuklir itu lebih dekat ke perang besar-besaran.
Dilansir AFP, Sabtu (10/5/2025), kedua negara tersebut telah saling tembak sejak India pertama kali melancarkan serangan udara di wilayah Pakistan. India bahkan mengklaim telah menargetkan teroris.
Pada hari Jumat, hari ketiga saling balas, tentara India mengatakan bahwa mereka telah "menangkis" gelombang serangan Pakistan menggunakan pesawat nirawak dan amunisi lainnya dalam semalam, dan memberikan "balasan yang pantas".
Merespons itu, juru bicara militer Pakistan Letnan Jenderal Ahmed Sharif Chaudhry membantah. Ia justru bersumpah akan membalas dendam atas serangan awal India.
"Kami tidak akan meredakan ketegangan, dengan kerusakan yang mereka timbulkan di pihak kami, mereka harus menanggung akibatnya," kata Letjen Ahmed Sharif Chaudhry.
"Sejauh ini, kami telah melindungi diri kami sendiri tetapi mereka akan mendapatkan jawaban pada waktu yang kami tentukan sendiri," lanjutnya.
Bentrokan tersebut merupakan yang terburuk antara kedua negara, yang telah terlibat dalam tiga perang skala penuh sejak memperoleh kemerdekaan dari Inggris pada tahun 1947, selama beberapa dekade.
Warga sipil menjadi sasaran tembakan dari kedua belah pihak, dengan Islamabad dan New Delhi saling menuduh melakukan penembakan artileri yang tidak beralasan, serta serangan rudal dan pesawat tanpa awak.