SURYAMALANG.COM, - Kumpulan berita Arema FC hari ini populer, Sabtu (10/5/2025), salah satunya membahas tentang biaya sewa Stadion Kanjuruhan per-laga setelah resmi bisa dipakai menggelar pertandingan.
Nantinya pada saat laga, Aremania akan mempunyai koordinator lapangan (korlap) yang berjaga.
Arema FC juga sudah dinyatakan lolos Club Licensing AFC untuk musim 2024-2025 namun masih ada pekerjaan rumah tentang pelatih kiper.
Berikut ulasan selengkapnya:
1. Biaya Sewa Stadion Kanjuruhan per-Laga
Arema FC telah menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang terkait penggunaan Stadion Kanjuruhan untuk dua pertandingan sisa Liga 1 2024-2025.
Penandatanganan MoU antara Arema FC dengan Pemkab Malang dilakukan pada Sabtu (3/5/2025) menandai kembalinya klub kebanggaan Aremania itu ke Stadion Kanjuruhan.
"Kemarin sudah kerja sama dengan Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) sudah MoU dan diketahui juga sama Pak Bupati," kata General Manager Arema FC, Yusrinal Fitriandi, Selasa (6/5/2025).
Dalam waktu dekat, Arema FC akan menjamu Persik Kediri pada Minggu (11/5/2025) dan Semen Padang pada Minggu (25/5/2025).
Ketika menggunakan stadion, tentunya manajemen Arema FC harus membayar uang sewa, tetapi Yusrinal Fitriandi enggan menyebut berapa besaran sewa yang harus dibayar.
Menurut Yusrinal, ada beberapa kategori penggunaan Stadion Kanjuruhan sesuai tingkat risikonya, mulai low risk, middle risk, hingga high risk. Setiap kategori yang diambil menentukan berapa besaran biaya sewa yang dikeluarkan.
"Itu-kan ada kategorinya, misal low risk berapa, sedang berapa, sampai high itu berapa yang jelas untuk pelaksanaan dua pertandingan besok. Kita nggak bisa nyebut (nominal)," jelas Yusrinal.
Secara terpisah, Kepala Dispora Kabupaten Malang, M Hidayat menjelaskan biaya persewaan Stadion Kanjuruhan sudah ada dalam Peraturan Daerah (Perda).
Namun Hidayat tidak menyebutkan secara gamblang berapa biaya sewa yang dibayar Arema FC. Ia hanya menyebutkan kisaran harga antara Rp 25 juta sampai Rp 40 juta per-laga.
"Itu sudah ada di perda, tanyakan ke Arema, yang jelas sudah dituangkan dalam MoU. Sekitar Rp25-Rp60 juta per-pertandingan. Tergantung memanfaatkan lampu atau tidak," sambung Hidayat.
Dengan penandatangan kesepakatan, Hidayat menyampaikan stadion siap digunakan untuk meningkatkan prestasi olahraga terutama sepak bola dan sudah semestinya dipakai sesuai peruntukannya.
"Satu-satunya yang punya peluang itu Arema tapi bukan berarti yang lain nggak boleh. Seluruh masyarakat boleh menggunakan asal memenuhi kriteria yang sudah ditetapkan berdasarkan perda," pungkasnya.
2. Aremania Akan Punya Korlap
Aremania baru saja melakukan pertemuan dengan manajemen Arema FC di kantor Presidium Aremania Utas pada Selasa (7/5/2025).
Pertemuan ini dianggap penting oleh Presidium Aremania sebagai langkah yang baik, sebelum Arema FC kembali ke Stadion Kanjuruhan.
Pertemuan dihadiri oleh Aremania terdiri dari berbagai macam korwil/komunitas dari perwakilan tribune dan General Manager Arema FC, Yusrinal Fitriandi.
Beberapa hal yang dibahas ialah terkait tiket pertandingan, kondisi tim Arema FC, dan mengingat lagi perjuangan Arema FC pasca-Tragedi Stadion Kanjuruhan.
"Saya kira pertemuan kemarin cukup bagus, banyak pertanyaan juga yang disampaikan oleh Aremania kepada manajemen, terutama persoalan tiket pertandingan," kata Koordinator Presidium Aremania, Ali Rifki kepada SURYAMALANG.COM, Rabu (7/5/2025).
Ali mengatakan, banyak persiapan yang perlu dilakukan sebelum Arema FC kembali berlaga di Stadion Kanjuruhan.
Antara suporter dan manajemen Arema FC perlu membahas, terutama soal tiket pertandingan, keamanan dan kenyamanan suporter sehingga nantinya akan dibentuk korlap.
"Koordinasi sampai saat ini terus kami lakukan. Kami juga menyiapkan 150 kordinator lapangan (korlap) saat Arema FC bertanding di Stadion Kanjuruhan" ungkap Ali Rifky.
"Korlap ini juga kami pegangi HT yang harapannya bisa membantu Aremania saat mengalami kesulitan di lapangan," jelasnya.
Sementara itu, General Manager Arema FC, Yusrinal Fitriandi menganggap pertemuan dengan Aremania merupakan hal yang perlu untuk dilakukan.
Pertemuan itu lebih kepada menyerap aspirasi Aremania sebelum Arema FC kembali berlaga di Stadion Kanjuruhan.
"Ya kemarin kami banyak membahas soal persiapan kembali ke Kanjuruhan, lalu membahas soal tiket, dan kondisi tim saat ini," tandasnya.
3. Arema FC FC Dinyatakan Lolos Club Licensing AFC
Arema FC akhirnya lolos club Licensing dari PSSI dan AFC sebagai klub yang profesional untuk musim 2024-2025 setelah PT Liga Indonesia Baru (LIB) mengumumkan sejumlah klub yang lolos dari verifikasi.
Keberhasilan ini memastikan Arema FC tetap berstatus sebagai klub profesional yang diumumkan LIB pada Selasa 6 Mei 2025 lalu.
Menanggapi hal tersebut, General Manager Arema FC, Yusrinal Fitriandi menyampaikan rasa syukur telah berlisensi sebab pada musim lalu Arema FC dinyatakan tidak lolos.
Arema FC sempat dinyatakan tidak lolos akibat sejumlah tahapan yang gagal dipenuhi, terutama berkaitan dengan homebase untuk penyelenggaraan kompetisi Liga 1 2024-2025.
"Alhamdulillah, Arema FC kembali berhasil melewati tahapan penting ini, setelah tahun lalu tidak lolos, ini adalah buah dari kerja keras dan evaluasi seluruh elemen," kata Yusrinal pada Rabu (7/5/2025).
Inal mengakui, dalam proses club licensing terdapat beberapa catatan yang perlu menjadi perhatian dan perbaikan di masa depan. Salah satu poin krusial yang disoroti adalah persyaratan lisensi kepelatihan.
Arema FC mencatat, untuk posisi pelatih kiper, lisensi A menjadi keharusan dan hal penting yang disyaratkan AFC.
"Kami menyadari adanya kekurangan pada aspek lisensi kepelatihan, saat ini di Indonesia, baru terdapat satu nama yang memiliki lisensi GK Level 3, yakni Kurnia Sandi. Ini menjadi tantangan tersendiri bagi kami ke depan," ungkap Yusrinal.
Manajemen Arema FC berkomitmen untuk terus mempertahankan standar yang telah dicapai serta berupaya meningkatkan kualitas di segala aspek, termasuk pemenuhan lisensi kepelatihan yang dipersyaratkan.
Sebagai bentuk keseriusan dalam menjaga dan meningkatkan kualitas klub, Arema FC akan membentuk divisi khusus yang bertugas memonitor sekaligus mengevaluasi lima aspek penilaian dalam club licensing secara berkelanjutan.
Kelima aspek tersebut meliputi sporting (pembinaan usia muda), infrastruktur, personel dan administrasi, legal, serta finansial.
"Pembentukan divisi khusus ini adalah langkah proaktif kami untuk memastikan Arema FC tidak hanya lolos club licensing setiap tahunnya, tetapi juga terus berkembang menjadi klub yang profesional dan berdaya saing tinggi," urai Yusrinal.
Dengan lolos club licensing 2024-2025, Arema FC semakin optimistis untuk menatap musim selanjutnya.
Apalagi di musim depan nanti, Arema FC akan kembali berlaga di Stadion Kanjuruhan Malang.
Kondisi ini menjadi poin plus bagi Singo Edan setelah 2,5 musim menjadi musafir yang berpindah-pindah homebase.
"Tentu ini langkah yang baik dalam menyongsong musim kompetisi mendatang dengan semangat baru dan tekad untuk meraih prestasi yang lebih baik," tandas Yusrinal.
(Reporter suryamalang/Rifky Edgar/Luluul Isnainiyah)