Grid.ID - Pilunya nasib gadis disabilitas yang diduga jadi korban pelecehan oknum perawat di Cirebon. Kronologi perawat rudapaksa pasien disabilitas ini terjadi saat korban dirawat di Rumah Sakit.
Kasus pelecehan seksual ini terjadi di sebuah rumah sakit di Kecamatan Gunung Jati, Kabupaten Cirebon. Pelaku yang diduga adalah seorang perawat di RS tersebut, telah dilaporkan oleh ibu korban, NH (38).
NH mengungkap bahwa anaknya menjadi korban pelecehan saat menjalani perawatan TBC di RS. Diduga anak NH telah dirudapaksa sebanyak 3 kali oleh oknum perawat.
Kronologi perawat rudapaksa pasien disabilitas ini bermula saat korban menjalani perawatan TBC ruang isolasi pada akhir Desember 2024 lalu. Saat itu ruang isolasi dalam kondisi kosong.
"Anak saya masuk rumah sakit akhir bulan Desember 2024, tanggal 20 malam hari," ungkap NH.
"Waktu itu ruang isolasi kosong, nggak ada pasien lain," imbuhnya.
Saat diisolasi sendirian di ruangan tersebut, korban didatangi oleh seorang perawat. Petugas medis tersebut kemudian menanyakan keluhan pasien.
Mendapat keluhan sakit perut, perawat punmemeriksa gadis 16 tahun tersebut dari perut sampai ke bawah. Di situlah akhirnya terjadi peristiwa pemerkosaan.
Pilunya, peristiwa ini terjadi sebanyak 3 kali selama tanggal 20-26 Desember 2024. Satu kali pada siang hari, kemudian dua kali pada malam hari.
Orangtua korban sendiri baru mengetahui hal ini setelah anaknya bercerita. Korban mengakui dirinya dirudapaksa oleh perawat pada akhir April 2025.
Saat itu NH mewanti-wanti anak-anaknya agar berhati-hati dengan lelaki. Ia juga berpesan agar anaknya tidak pacaran.
"Awalnya saya bilang ke anak-anak, hati-hati sama laki-laki, jangan pacaran," terang NH.
Saat itu justru muncul pengakuan mengejutkan dari anaknya. Ia menyebut ada dokter yang melakukan pelecehan terhadapnya.
"Tiba-tiba anak saya cerita, ‘Ma, itu dokter yang di rumah sakit pernah masukin anunya ke saya.’ Saya tanya, ‘dokter yang mana?’ Ternyata itu perawat,” jelas NH.
Mendengar pengakuan dari sang anak, NH pun kembali mendatangi rumah sakit untuk mencari pelaku yang merudapaksa buah hatinya. Di sana ia menanyakan sosok yang dimaksud pada sang anak.
"Anak saya tunjuk, 'Itu yang lagi duduk.' Saya foto perawatnya, terus saya lapor polisi," ungkap NH.
Dilansir dari Tribun Jabar, NH juga telah menjalani mediasi sebanyak 3 kali dengan pihak rumah sakit. Namun tidak ada titik temu dari permasalahan perawat rudapaksa pasien disabilitas ini.
NH pun berharap dengan laporannya ke Polres Cirebon Kota, anaknya bisa mendapatkan keadilan. Hal ini lantaran kondisi sang anak yang kini trauma.
"Harapannya minta keadilan anak saya aja, kasihan, traumanya seumur hidup," lanjutnya.
"Saya yakin anak saya korban pelecehan," imbuhnya.
Lebih lanjut, NH juga mengungkapkan kondisi psikologis anaknya yang kini sangat terguncang. Sang anak kerap melamun hingga teriak-teriak sendiri.
“Anak saya sekarang trauma seumur hidup ibaratnya. Anak saya suka teriak-teriak sendiri, ngelamun sendiri,” jelas dia.
Sementara itu dikutip dari Kompas.com, NH secara resmi melaporkan kasuspemerkosaan ini ke Polres Cirebon Kota pada Senin (5/5/2025). Ia pun menjalani pemeriksaan pada Sabtu (10/5/2025).
NH memohon kepada pihak kepolisian agar pelaku mendapatkan hukuman setimpal atas perbuatannya. Ia sedih saat mengingat anaknya menjadi trauma dan kerap menangis sendiri.
Kronologi perawat rudapaksa pasien disabilitas di Cirebon ini menambah daftar buruk perbuatan bejat oknum rumah sakit. Seperti diketahui, sebelumnya kasus serupa juga dilakukan oleh oknum dokter residen dari Unpad, yang melakukan pemerkosaan terhadap anak pasien di rumah sakit.