Banjir besar melanda sebuah desa pada malam hari menewaskan lebih dari 100 orang. Banyak di antaranya anak-anak saat mereka tidur, di bagian timur Republik Demokratik Kongo.
Dilansir AFP, Minggu (11/5/2025), banjir tersebut dipicu oleh hujan deras dan melanda desa Kasaba di provinsi Sud Kivu pada malam Kamis dan Jumat, kata Bernard Akili, seorang pejabat daerah, kepada AFP.
Hujan deras menyebabkan sungai Kasaba meluap sepanjang malam, dengan derasnya air membawa semua yang ada di jalurnya, batu-batu besar, pohon-pohon besar, dan lumpur, sebelum meluluhlantakkan rumah-rumah di tepi danau.
"Korban yang meninggal sebagian besar adalah anak-anak dan orang tua," katanya, seraya menambahkan bahwa 28 orang terluka dan sekitar 150 rumah hancur.
Sammy Kalonji, administrator daerah, mengatakan bahwa banjir tersebut menewaskan sedikitnya 104 orang dan menyebabkan kerusakan material yang sangat besar.
Penduduk setempat lainnya mengatakan kepada AFP bahwa sekitar 119 mayat telah ditemukan hingga hari Sabtu.
Desa yang terletak di danau Tanganyika dan hanya dapat diakses melalui danau tersebut, tidak memiliki layanan internet, kata seorang pekerja kemanusiaan setempat kepada AFP.
Bencana alam seperti itu sering terjadi di DRC, khususnya di tepi danau-danau besar di bagian timur negara tersebut, dengan bukit-bukit di sekitarnya yang telah melemah akibat penggundulan hutan.
Pada tahun 2023, banjir menewaskan 400 orang di beberapa komunitas yang terletak di tepi Danau Kivu, di provinsi Kivu Selatan.