TRIBUNNEWS.COM, KARANGANYAR - Evakuasi pendaki yang tewas di Gunung Lawu, Ricky Gumilar (41), menghadapi tantangan besar akibat beratnya korban yang mencapai 99 kg.
Tim SAR yang melakukan upaya penyelamatan terhambat dengan tandu yang putus tiga kali selama proses evakuasi.
Proses yang memakan waktu 12 jam ini dimulai pada Sabtu malam dan berakhir Minggu pagi, menunjukkan betapa sulitnya kondisi medan dan beratnya korban yang harus diatasi petugas.
Kepala Pelaksana Harian BPBD Kabupaten Karanganyar, Hendro Prayitno, mengatakan upaya evakuasi sempat mengalami kendala. Hal ini terbukti dari putusnya tandu sampai tiga kali.
“Bikin tandu sempat jebol tiga kali atau berapa situ,” ujar Kepala Pelaksana Harian BPBD Kabupaten Karanganyar, Hendro Prayitno, pada Minggu (11/5/2025).
Menurut dia, berat beban korban yang mencapai 99 kg menyulitkan upaya evakuasi.
Untuk mengevakuasi, kata dia, petugas membutuhkan waktu selama 12 jam. Tim SAR melakukan evakuasi mulai Sabtu kemarin pukul 20.00 WIB dan berakhir pada Minggu 08.00 WIB.
“Mohon maaf terkendala teman-teman relawan,” ujarnya.
Dia menduga korban menderita sesak napas hingga meninggal dunia setelah mendaki pada Sabtu kemarin.
Proses evakuasi Ricky Gumilar di Gunung Lawu menunjukkan tantangan besar yang dihadapi tim SAR, baik dari segi beratnya korban maupun kondisi medan yang sulit. Meskipun banyak hambatan, kerja keras petugas patut diapresiasi.
Semoga kejadian ini menjadi pelajaran bagi para pendaki untuk selalu mempersiapkan diri dengan baik sebelum mendaki, serta lebih waspada terhadap potensi bahaya di gunung.