Kesaksian Mengerikan dari Seorang Tentara Israel Tentang Aksi Biadab di Penjara Sde Teiman
Hasiolan Eko P Gultom May 11, 2025 07:35 PM

Kesaksian Mengerikan dari Seorang Tentara Israel tentang Aksi Biadab di Penjara Sde Teiman
 

 
TRIBUNNEWS.COM - Surat kabar Israel Haaretz, mengutip kesaksian seorang prajurit cadangan (reserve division) militer Israel (IDF) yang bertugas di kamp Sde Teiman, mengungkap pelanggaran mengerikan terhadap tahanan Palestina.

Pelanggaran itu dia gambarkan sebagai "sistematis" dan "brutal," dan menekankan kalau pelanggaran tersebut dilakukan dengan sepengetahuan pejabat Israel.

Prajurit itu mengatakan bahwa kamp Sde Teiman bukan sekadar kamp penahanan, tetapi "kamp penyiksaan yang sadis,".

Dia secara pribadi menyaksikan kasus-kasus tahanan yang memasuki kamp hidup-hidup dan meninggalkannya dalam kantong-kantong mayat.

Ia menambahkan kalau para tahanan ditahan dalam kondisi yang sama sekali tidak manusiawi, dan salah satu komandan kamp secara eksplisit menggambarkannya sebagai "kuburan."

Menurut kesaksian yang diterbitkan oleh surat kabar tersebut, tahanan Palestina yang terluka akibat perang ditahan tanpa perawatan dan dibiarkan kelaparan selama berminggu-minggu.

Laporan itu juga mencatat kalau tentara mencegah tahanan menggunakan kamar mandi, dan banyak tahanan adalah warga sipil, bukan anggota milisi perlawanan.

Prajurit itu membenarkan kalau operasi medis dilakukan pada tahanan tanpa anestesi, dan berkomentar, "Kematian tahanan di Sde Teiman bukan lagi suatu kejutan. Sebaliknya, kelangsungan hidup mereka adalah kejutan yang sebenarnya."

Kesaksian ini menyoroti apa yang digambarkan para pengamat sebagai pola meningkatnya pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) berat terhadap tahanan Palestina, di tengah kurangnya pengawasan internasional yang efektif dan pengabaian berulang kali terhadap seruan untuk penyelidikan independen terhadap kondisi tahanan di penjara Israel.

PENYIKSAAN BERAT - Tangkap layar Khaberni, Minggu (11/5/2025) yang menunjukkan seorang tahanan Palestina di Penjara Sde Teiman. Sejumlah kesaksian pihak Israel membongkar aksi-aksi biadab dan penyiksaan berat yang dilakukan tentara Israel terhadap warga Palestina yang mayoritas adalah sipil dan bukan anggota milisi Perlawanan Palestina.

Pengakuan Dokter Israel

Kesaksian dari Prajurit Cadangan IDF ini bukan yang pertama soal biadabnya penyiksaan di penjara tersebut.

Seorang dokter Israel yang tidak disebutkan namanya menyampaikan laporan soal kondisi tahanan Palestina yang diculik pasukan Israel dari Gaza.

Kondisi ini diketahui dokter tersebut saat diminta Pasukan Pertahanan Israel (IDF) datang ke kamp militer Sde Teiman di gurun al-Naqab.

Ia dikirim ke kamp militer itu untuk mengoperasi seorang warga Palestina yang diculik dari Gaza dan menderita luka tembak.

Berdasarkan keterangan dokter tersebut, pasien itu tidak memiliki nama.

Semua tahanan Palestina yang ada di kamp militer Sde Teiman, diikat di tempat tidur sehingga tidak bisa bergerak.

Mereka ditutup matanya dan tak diberi pakaian, hanya mengenakan pakaian dalam dan popok.

"Ini jelas merupakan pelanggaran terhadap Konvensi Jenewa dan Kode Etik WHO. Ini lebih dari sekedar penyiksaan fisik dan psikologis," kata dia baru-baru ini, dikutip dari Al Mayadeen.

Sebelumnya, laporan pelecehan di Sde Teiman telah muncul di media Israel dan Arab, menyusul protes dari kelompok hak asasi manusia Israel dan Palestina mengenai kondisi tahanan di sana.

Tapi, kesaksian langka dari seorang dokter Israel yang bekerja di fasilitas tersebut memberikan "wawasan tambahan mengenai kebijakan Israel" yang melakukan penyiksaan dan pelecehan sistematis di tengah genosida di Gaza.

Hal ini lebih lanjut membantah klaim pemimpin Israel, yang mengatakan mereka bertindak sesuai praktik dan hukum internasional.

Diketahui, rincian kesaksian sang dokter sejalan dengan informasi yang dikumpulkan CNN dari berbagai sumber tentang kondisi mengerikan tahanan Palestina.

CNN Bongkar Metode Penyiksaan Mengerikan IDF

Pada bulan lalu, tiga pengungkap fakta (whistleblower) Israel yang bekerja di kamp militer Sde Teiman.

Sde Teiman dikenal sebagai sebuah tempat "penahanan" bagi warga Palestina yang diculik selama invasi Israel ke Gaza.

Tiga pengungkap fakta itu memberikan kesaksian mereka mengenai pelanggaran sistematis yang dilakukan militer Israel.

Pelanggaran itu termasuk para tahanan yang ditutup matanya dan terpaksa memakai popok, CNN melaporkan.

Mereka menggambarkan kondisi suram yang dihadapi tahanan Palestina di Sde Teiman, di mana menurut mereka, para tahanan tidak diperbolehkan bergerak, berbicara, atau bahkan mengintip lewat penutup mata.

"Kami diberi tahu, mereka (para tahanan) tidak diperbolehkan bergerak. Mereka harus duduk tegak. Mereka tidak diperbolehkan biccara. Tidak diperbolehkan mengintip melalui penutup mata," ujar seorang pelapor kepada CNN.

Penjaga diperintahkan untuk tetap menjaga keheningan dengan menggunakan perintah dalam bahasa Arab, seperti uskot yang berarti diam.

Penjaga juga ditugaskan mengidentifikasi dan menghukum individu yang diberi label "bermasalah".

Mereka, para pelapor, menggambarkan "penggeledahan rutin ketika para penjaga melepaskan anjing-anjing besar ke arah tahanan yang sedang tidur, melemparkan granat suara saat pasukan menerobos masuk."

Menurut pelapor, pemukulan terhadap tahanan kerap dilakukan karena rasa dendam, bukan bermaksud untuk mendapatkan informasi.

Salah satu dari pelapor menceritakan bagaimana dia menyaksikan amputasi yang dilakukan terhadap tahanan pria.

Tahanan itu diamputasi karena menderita luka-luka di pergelangan tangannya yang diikat terus-menerus.

Sebagai informasi, Sde Teiman terletak sekitar 18 mil dari pagar pemisah Gaza.

Fasilitas itu dibagi menjadi dua bagian, ruang tertutup di mana sekitar 70 tahanan Palestina harus menjalani pengekangan fisik yang ekstrem dan rumah sakit lapangan di mana tahanan yang terluka tidak dapat bergerak, hanya mengenakan popok, serta diberi makan menggunakan sedotan.

 

(oln/khbrn/tribunnews/*)

 
 

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.