TRIBUNNEWS.COM - Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump dilaporkan akan menerima jet supermewah Boeing 747-8 dari keluarga Kerajaan Qatar.
Ke depannya, jet mewah ini bakal digunakan untuk menggantikan sementara pesawat kepresidenan Air Force One yang dalam proses modernisasi.
Pesawat yang diterima Trump dari Qatar, dikenal dengan julukan "Istana Terbang" karena kemewahan interiornya yang luar biasa.
Diperkirakan jet supermewah Boeing 747-8 dari keluarga Kerajaan Qatar bernilai 400 juta dolar atau sekitar Rp6,4 triliun.
Kabar ini pertama kali dilaporkan oleh New York Post dan The Sun.
Meski sempat dipasarkan oleh Qatar Amiri Flight, pesawat tersebut kini dipersiapkan untuk digunakan oleh Trump.
Kendati demikian, Departemen Pertahanan Qatar menyatakan keputusan akhir mengenai penggunaan pesawat ini masih dalam tahap pertimbangan.
"Belum ada keputusan final mengenai penggunaan pesawat tersebut oleh pemerintah AS atau Presiden Trump," kata seorang pejabat Qatar, seperti dikutip NY Post, Minggu (11/5/2025).
Keputusan untuk menerima jet mewah dari negara asing menimbulkan sejumlah pertanyaan hukum dan etika.
Menurut Konstitusi AS, pejabat federal tidak diperbolehkan menerima hadiah dari pemerintah asing tanpa persetujuan Kongres.
Hal ini memicu kekhawatiran di kalangan sejumlah anggota Kongres.
Pakar etika yang menilai bahwa penerimaan pesawat mewah dari Qatar dapat dianggap sebagai upaya mempengaruhi pejabat tinggi AS.
Sementara itu, pihak Qatar membantah pesawat tersebut adalah hadiah.
Mereka menyebutkan transfer pesawat ini masih dalam tahap perundingan antara Departemen Pertahanan Qatar dan AS.
Qatar menegaskan belum ada keputusan final yang diambil.
Penggantian resmi Air Force One oleh Boeing masih tertunda hingga 2027 atau 2028.
Mengingat keterlambatan ini, Trump mencari alternatif sementara untuk menggantikan pesawat kepresidenan.
Dalam hal ini, jet Boeing 747-8 milik Qatar menjadi pilihan sementara yang menawarkan fasilitas luar biasa.
Dengan pesawat jet yang penuh kemewahan ini, Trump menunjukkan hubungan erat dengan Qatar, yang selama ini telah mempererat kerja sama dengan AS.
Keputusan ini juga menimbulkan debat mengenai etika dalam hubungan internasional, serta dampak hukum yang mungkin muncul di masa depan.
Jet Boeing 747-8 yang akan digunakan Trump ini bukan sembarang pesawat.
Dikenal dengan kemewahan yang mencolok, berikut adalah spesifikasi lengkapnya:
Kapasitas:
Pesawat ini hanya dapat mengangkut 76 penumpang dan 18 kru, jauh lebih sedikit dibandingkan kapasitas standar Boeing 747-8 yang bisa menampung hingga 467 orang.
Interior:
Menyuguhkan desain interior mewah dengan kamar tidur utama, ruang rapat, ruang makan, lounge, dan 10 kamar mandi tersebar di seluruh pesawat.
Aeroloft:
Dilengkapi dengan area tidur pribadi di dek atas, menambah kenyamanan dengan tambahan luas sekitar 36,5 meter persegi.
Sistem Komunikasi dan Keamanan:
Pesawat ini dilengkapi dengan teknologi komunikasi canggih serta sistem pertahanan infra merah AN/AAQ-24(V) untuk melindungi dari ancaman serangan rudal.
Mesin dan Jangkauan:
Memiliki daya jelajah hingga 16.300 km tanpa perlu mengisi bahan bakar dan dilengkapi dengan empat mesin General Electric GEnx.
Kecepatan:
Jet ini dapat terbang dengan kecepatan Mach 0,86, menjadikannya salah satu pesawat komersial tercepat.
Pesawat ini sebelumnya juga pernah dipasarkan oleh Qatar, hingga kini belum ada pembeli.
(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)