Raja Charles dan Pangeran William Absen di Pelantikan Paus Leo XIV, Ini Wakil dari Istana Buckingham
Sri Juliati May 12, 2025 09:33 AM

TRIBUNNEWS.COM - Raja Charles III dan Pangeran William dipastikan tidak akan menghadiri pelantikan Paus Leo XIV.

Pelantikan Paus Leo XIV dijadwalkan berlangsung pada Minggu (18/5/2025) di Lapangan Santo Petrus, Vatikan.

Sebagai gantinya, Istana Buckingham menunjuk Pangeran Edward, Adipati Edinburgh, untuk mewakili Kerajaan Inggris dalam acara tersebut.

Keputusan Raja Charles dan Pangeran William untuk tidak menghadiri pelantikan ini sejalan dengan tradisi kerajaan Inggris.

Tradisi tersebut mencatat bahwa keluarga kerajaan jarang menghadiri acara pelantikan Paus secara langsung.

Sebagai contoh, pada tahun 2013, Duke dan Duchess Gloucester mewakili Ratu Elizabeth II dalam pelantikan Paus Fransiskus.

Sementara itu, Pangeran Philip menghadiri pelantikan Paus Benediktus XVI pada tahun 2005.

Meskipun tidak hadir secara langsung, Raja Charles telah mengirimkan pesan pribadi kepada Paus Leo XIV.

Dalam pesan tersebut, ia menyampaikan ucapan selamat atas terpilihnya Paus Leo XIV sebagai pemimpin baru Gereja Katolik.

Dalam pesan tersebut, Raja Charles dan Ratu Camilla menyampaikan harapan terbaik mereka untuk masa kepausan Paus Leo XIV, dikutip dari Vanity Fair.

Pangeran Edward, yang ditunjuk sebagai Duke Edinburgh pada tahun 2023, akan menghadiri Misa pelantikan Paus Leo XIV di Vatikan.

Baca juga:  Paus Leo XIV Jadikan Perdamaian Global sebagai Tema Khotbah Minggu Pertamanya

Kehadirannya menandai peran aktifnya dalam mewakili Kerajaan Inggris dalam acara-acara internasional penting.

Dengan penunjukan Pangeran Edward sebagai perwakilan resmi, Kerajaan Inggris menunjukkan komitmennya untuk menjaga hubungan diplomatik dan spiritual dengan Vatikan.

Penunjukan ini juga sekaligus menghormati tradisi dan protokol yang telah lama dijunjung tinggi.

Paus Leo XIV, yang sebelumnya dikenal sebagai Kardinal Robert Francis Prevost dari Chicago, terpilih sebagai Paus ke-267.

Ia menjadi Paus pertama yang berasal dari Amerika Serikat.

Sebelum terpilih, ia memimpin Dikasteri untuk Para Uskup di Vatikan.

Pemilihannya dilakukan oleh 133 kardinal dari 70 negara dalam waktu kurang dari 24 jam.

Hal ini menjadikannya salah satu konklaf tercepat dalam sejarah modern, menurut laporan The Independent dan The Standard

Pelantikan Paus Leo XIV diperkirakan akan dihadiri oleh ribuan umat Katolik serta pemimpin dunia dari berbagai negara.

Acara ini menjadi momen bersejarah, tidak hanya karena terpilihnya Paus pertama dari Amerika Serikat.

Namun, juga karena berlangsungnya transisi kepemimpinan yang cepat setelah wafatnya Paus Fransiskus pada 21 April 2025.

Paus Leo XIV dikenal memiliki latar belakang multikultural dan pengalaman misionaris di Peru, yang mempengaruhi pendekatan pastoralnya.

Dalam pidato publik pertamanya, Paus Leo XIV menekankan pentingnya perdamaian dan persatuan.

Ia juga menyampaikan komitmen untuk melanjutkan warisan Paus Fransiskus dalam membantu kelompok-kelompok yang terpinggirkan, menurut laporan Marie Claire.

Ia menyerukan gencatan senjata di Ukraina dan Gaza, serta menekankan pentingnya bantuan kemanusiaan.

Nama "Leo XIV" dipilih sebagai penghormatan kepada Paus Leo XIII, yang dikenal dengan ensiklik sosial "Rerum Novarum".

Pilihan ini mencerminkan komitmen Paus baru terhadap keadilan sosial dan hak-hak pekerja.

Reaksi global terhadap terpilihnya Paus Leo XIV sangat positif.

Umat Katolik di Amerika Serikat merasa bangga dengan terpilihnya Paus Leo XIV.

Sementara umat di Peru menganggapnya sebagai "Paus mereka" karena pengabdiannya di negara tersebut.

Inaugurasi resmi Paus Leo XIV dijadwalkan pada 18 Mei 2025 di Lapangan Santo Petrus.

Acara ini akan dihadiri oleh pemimpin dunia dan umat dari berbagai negara, dikutip dari Vatican News.

(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.