WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Yunus, salah satu ketua RT 12 di Kampung Boncos, Kelurahan Kota Bambu, Kecamatan Palmerah, Jakarta Barat, merasa resah dengan peredaran narkoba.
Stigma wilayahnya jadi kampung narkoba, membuat keresahan karena harus melindungi generasi penerus bangsa agar tidak terjerumus barang haram tersebut.
Menurut Yunus, aktivitas peredaran narkoba di sana tidak kenal waktu, para pembeli dan pengedar sering transaksi hampir 24 jam.
Yunus pun sering melihat adanya transaksi malam hari dan rata-rata pembelinya dari luar wilayahnya.
"Ya warga pada resah lah, mereka enggak kenal waktu, malam hari banyak orang luar datang transaksi dan pakai narkoba," ucapnya, Senin (12/5/2025).
Menurut Yunus, stigma Kampung Boncos jadi sarang narkoba sudah terjadi sejak tahun 2000 silam.
Ia juga sering mengumpulkan warga untuk melakukan pencegahan terhadap peredaran narkoba.
Tak hanya itu, Yunus juga sering menggelar kegiatan positif untuk anak-anak muda dan edukasi tentang bahaya narkoba.
Saat ditanya siapa saja bandar dan pengedar, Yunus mengaku tidak tahu.
Raut wajahnya menandakan sebuah kekhawatiran mendapat teror dari kartel narkoba Kampung Boncos jika ia salah bicara.
"Iya mereka pergi, datang, siapa-siapa kami enggak tahu," singkatnya.
Ia berharap, pemerintah dan aparat penegak hukum bisa bebaskan stigma Kampung Boncos dari narkoba yang telah melekat selama puluhan tahun.
Yunus juga tidak lupa mengingatkan anak-anaknya untuk menjauhi pergaulan dari para pengguna maupun pengedar narkoba di wilayahnya.
"Langkah yang saya lakukan penyuluhan (kepada anak-anak muda) sama RT dan RW," imbuhnya.
Sebelumnya, tenda panjang berukuran 5x5 berdiri di lahan kosong milik PT Djarum di Kampung Boncos, Kelurahan Kota Bambu Selatan, Kecamatan Palmerah Jakarta Barat, Kamis (8/5/2025).
Ratusan warga di sana berdatangan sejak pukul 09.00 WIB dan mendapatkan kupon sembako serta nomor doorprize.
Sejumlah tenda kecil melayani konsultasi bagi warga yang gunakan narkoba.
Antusias warga terlihat di sana dan mereka ingin bertemu dengan Chef Bobon yang memasak langsung dengan kuali besar.
Ratusan anggota Badan Narkotika Nasional (BNN) RI sudah standby sejak subuh tadi.
Mereka bukan melakukan penggerebakan, tapi ingin memberikan edukasi kepada masyarakat.
Sebagai informasi, Kota Bambu Selatan merupakan kampung narkoba yang dikenal dengan sebutan Kampung Boncos.
Lahan milik PT Djarum sering dijadikan tempat penggunaan narkoba.
Tak hanya itu, para pengedar atau bandar pun mendirikan bedeng-bedeng untun para pengguna narkoba.
Meski sering dirobohkan saat digrebek poliai, tapi mereka kembali mendirikan bedeng tersebut.
BNN RI berkomitmen menekan peredaran narkoba dari hulu ke hilir.
Para petugas menggalakan sosialisasi pencegahan dan peredaran gelap narkoba di Indonesia khususnya wilayah Jakarta.
Kepala BNN RI, Komisaris Jenderal (Komjen) Marthinus Hukom menerangkan, deklarasi anti narkoba sudah dijalankan di beberapa wilayah Jakarta.
Misalnya, belum lama ini ia menggelar kegiatan deklarasi anti narkoba di Kampung Bahari, Jakarta Utara dan Kampung Ambon, Jakarta Barat.
"Sebenarnya sudah dari beberapa hari lalu kan kita udah bersih-bersihkan di sini. Ada gubuk-gubuk narkoba atau gubuk-gubuk yang tempat penjualan narkoba kita bersihkan. Lalu kemudian yang kedua kita melakukan deklarasi, bersamaan dengan itu juga kita membagi sembako kepada masyarakat," kata Marthinus.