TIMESINDONESIA, SURABAYA – Sebuah batalyon baru sedang disiapkan di Krucil, Kabupaten Probolinggo. Tapi ini bukan batalyon biasa. Mereka tidak akan membawa senjata, tidak akan turun ke medan tempur.
Mereka datang untuk bertani, beternak, menyuluh, dan membantu rakyat hidup lebih baik. Itulah Batalyon Teritorial Pembangunan, atau disingkat BTP.
Kodam V/Brawijaya telah meninjau langsung lokasi pembangunan. Tepatnya di wilayah Koramil 0820/25 Krucil.
Peninjauan dipimpin oleh Pabandya Jemen Srendam V/Brawijaya Letkol Caj Muhammad Wahid. Ia datang bersama rombongan. Didampingi oleh Kasdim 0820/Probolinggo, Mayor Czi Slamet Wahyudi.
Dalam tinjauannya, Letkol Wahid menyampaikan misi besar di balik pembangunan BTP. Ini bukan proyek biasa. Tapi bagian dari strategi nasional.
"BTP dibentuk untuk menjaga stabilitas, mendukung ekonomi, dan mewujudkan kesejahteraan rakyat," ujar Letkol Wahid.
BTP bukan batalyon perang. Kompinya terdiri dari personel dengan keahlian di bidang pertanian, peternakan, perikanan, dan kesehatan.
Mereka akan turun langsung ke desa-desa. Memberi pendampingan. Menyuluh petani. Membantu ternak rakyat. Mengelola lahan tidur. Hingga mendampingi pelayanan kesehatan masyarakat.
"Batalyon ini dipersenjatai dengan ilmu pengetahuan," kata Wahid.
Letkol Wahid menegaskan, tujuan utama pembentukan BTP adalah perang melawan kemiskinan. Lewat kerja nyata. Lewat kolaborasi dengan pemerintah daerah.
"Ini bukan sekadar markas TNI. Ini akan jadi pusat penggerak kemakmuran masyarakat," ujarnya.
Lahan untuk BTP sudah disiapkan. Fasilitas pendukung akan segera dibangun. Lokasinya strategis. Dekat dengan masyarakat. Dekat dengan sumber potensi lokal.
BTP juga akan memanfaatkan lahan-lahan kosong yang selama ini terbengkalai. Lahan-lahan itu akan dihidupkan. Ditanami bersama warga. Dikelola secara produktif.
"Personel BTP akan hidup berdampingan dengan rakyat. Mereka tidak hanya bekerja untuk rakyat, tapi bersama rakyat," lanjutnya.
Dengan hadirnya BTP di Probolinggo, peran TNI semakin luas. Bukan hanya menjaga pertahanan, tapi ikut aktif dalam pembangunan.
Letkol Wahid optimis, BTP bisa jadi kekuatan baru. Sebuah wajah baru TNI yang tak hanya tangguh di medan tempur, tapi juga tangguh di tengah masyarakat.
"Pembangunan ini awal dari babak baru. Dimana TNI dan rakyat menyatu, bukan dalam perang, tapi dalam perjuangan mewujudkan kesejahteraan bersama," pungkasnya. (*)