Otak mengalami berbagai perubahan seiring bertambahnya usia. Volume otak perlahan menyusut, yang dapat memicu gangguan kognitif, seperti kesulitan mengingat.
Selain itu, lapisan luar otak, yang disebut korteks, juga menipis. Produksi neurotransmiter, seperti dopamin, cenderung menurun, dan hal ini turut berkontribusi terhadap penurunan fungsi kognitif.
Sejumlah penelitian menunjukkan, ada beberapa cara untuk membantu menjaga kesehatan otak seiring pertambahan usia. Di antaranya adalah menerapkan pola makan sehat, tidur cukup, berhenti merokok, menjaga stimulasi mental melalui aktivitas seperti bermain teka-teki dan membaca, serta rutin beraktivitas fisik.
"Penurunan fungsi kognitif yang berkaitan dengan usia dan penyakit berdampak luas pada kesehatan pribadi dan publik," tutur Audrey M Collins, PhD, seorang peneliti pascadoktoral di Departemen Ilmu Saraf di AdventHealth Research Institute di Florida, kepada Medical News Today.
Dikutip dari Medical News Today, sebuah studi yang dipublikasikan dalam jurnal Age and Ageing menganalisis kesehatan 585 lansia berusia 65-80 tahun yang berpartisipasi dalam studi IGNITE yang berbasis di AS.
Penelitian ini meneliti hubungan antara aktivitas harian, mulai dari tidur, duduk diam, hingga aktivitas fisik ringan, sedang, dan berat, dengan kinerja kognitif mereka. Contoh aktivitas fisik sedang hingga berat meliputi jogging atau lari, jalan cepat, berenang, bersepeda, bermain tenis, dan menari.
"Dalam konteks fungsi kognitif, kami sering mempelajari tidur, perilaku sedentary, dan aktivitas fisik seolah-olah mereka tidak saling bergantung," kata Collins.
"Sebaliknya, perilaku gaya hidup ini dihubungkan melalui konteks waktu, di mana kita terpaku pada 24 jam per hari."
Hasilnya, peserta yang menghabiskan lebih banyak waktu untuk melakukan aktivitas fisik sedang hingga berat di siang hari memiliki hasil yang jauh lebih baik untuk kesehatan otak. Hal ini mencakup kecepatan otak dalam menerima dan merespon informasi, kemampuan untuk merencanakan dan fokus, dan memori kerja atau memori jangka pendek.
Tak hanya itu, para peneliti juga menemukan peningkatan kognitif terbesar justru terlihat pada peserta yang sebelumnya tidak melakukan aktivitas fisik yang kemudian rutin berolahraga selama lima menit sehari.
"Studi kami menyoroti pentingnya meningkatkan dan atau mempertahankan waktu yang dihabiskan dalam aktivitas fisik sedang hingga berat untuk fungsi kognitif di akhir masa dewasa, khususnya untuk kecepatan pemrosesan, memori kerja, dan fungsi eksekutif," tambahnya.
Meski demikian, Collins menekankan penelitian ini bersifat observasional. Karenanya, diperlukan studi lebih lanjut yang bersifat longitudinal dan eksperimental.
Menurut psikiater dari Hackensack University Medical Center, Dr Gary Small, temuan ini sejalan dengan bukti ilmiah sebelumnya. Latihan sedang hingga berat dalam waktu singkat bisa meningkatkan kesehatan otak untuk melindungi kemampuan mental seiring bertambahnya usia.
"Kita tahu bahwa aktivitas aerobik seperti itu meningkatkan faktor neurotropik yang berasal dari otak (BNDF) -protein yang meningkatkan komunikasi sel otak. Latihan aerobik juga terbukti meningkatkan ukuran memori hipokampus otak," kata Small.
"Intinya, jika memungkinkan, lakukan jogging atau jalan-jalan di sekitar blok. Otak Anda akan berterima kasih," tambahnya.