TRIBUNJATIMTIMUR.COM, SIDOARJO - Banjir kembali merendam sejumlah wilayah di Kabupaten Sidoarjo. Kali ini air merendam sejumlah desa di kawasan Kecamatan Taman dengan ketinggian sekira 20 - 40 centimeter.
Jalan-jalan desa dan rumah warga tergenang. Bahkan ada yang sudah kebanjiran sejak tiga hari belakangan, menyusul hujan deras yang terus mengguyur.
Beberapa daerah itu antara lain, di Desa Kramatjegu, Desa Tawangsari, Bringinkulon, dan Desa Bringinwetan. Semua berada di wilayah Kecamatan Taman, Kabupaten Sidoarjo.
“Banjir di sini seperti sudah langganan. Hampir setiap tahun selalu kebanjiran. Terakhir bulan Februari kemarin juga banjir,” keluh Edi, warga Desa Kramatjegu.
Dia berharap, pemerintah bisa mengambil tindakan agar banjir tidak terus terjadi. Atau setidaknya mempercepat supaya air tidak menggenang terlalu lama.
“Dan untuk saat ini, yang paling dibutuhkan adalah obat-obatan dan MCK. Karena rumah sudah kebanjiran,” lanjut Edi.
Hal serupa disampaikan beberapa warga lain. Mereka berharap sungai bisa dikeruk agar bisa lebih banyak menampung air saat hujan. Selain itu juga warga ingin ada peninggian jalan supaya tidak mudah kebanjiran setiap hujan tiba.
Plt Kalaksa BPBD Sidoarjo Sabino Mariano mengatakan, pihaknya telah berusaha melakukan penanganan banjir di kawasan itu dengan maksimal.
Beberapa instansi terkait dilibatkan. Mulai dari BPBD Sidoarjo, Dinas Kesehatan Sidoarjo, PU Bina Marga, dan Dinas Sosial Sidoarjo. Selain itu, Tagana Sidoarjo serta Tim Rekasi Cepat/TRC Dinas Sosial dan Tim Crisis Dinas Kesehatan juga telah diterjunkan.
“Setelah ini, kita akan buka Posko Mitigasi yang kita integrasikan dengan pelayanan kesehatan. Upaya itu untuk membantu warga dan mengatasi banjir yang terjadi,” ungkapnya.
Disebut Sabino, genangan air di Perumahan Pejaya Anugrah yang masuk wilayah Desa Kramatjegu terjadi mulai tanggal 11 Mei kemarin.
Penyebabnya Overtopping sungai Sidorejo. Ketinggian air yang menggenangi rumah warga bervariasi. Tertinggi mencapi 40 cm di RW 7 Perumahan Pejaya Anugrah.
“Totalnya lima RT di RW 7 yang terdampak musibah ini. Kita terus berusaha, termasuk hari ini ada dua unit pompa portable yang dikerahkan dari Dinas PU,” ungkapnya.
Bupati Sidoarjo Subandi juga turun langsung memantau banjir di Desa Kramatjegu, Selasa (13/5/2025).
Subandi memastikan penanganan genangan air dilakukan secepat mungkin. Ia akan datangkan pompa portable dan membangun kisdam pada Afvour Sidorejo.
Langkah tersebut diharapkan mempercepat surutnya genangan air. Supaya warga di Perumahan Pejaya Anugrah dapat kembali beraktivitas dengan normal.
“Pompa portable kita datangkan hari ini untuk menarik air ke sungai agar genangan tidak semakin meluas ke permukiman," kata Subandi di sela sidaknya.
Selain itu, Bupati Subandi juga menyebut bahwa pihaknya bakal melakukan normalisasi sungai. Besok alat berat akan didatangkan untuk mengeruk sedimentasi sungai.
Ke depan ia juga berencana meninggikan jalan perumahan tersebut. Namun terlebih dahulu Fasum Perumahan Pejaya Anugrah dapat diserahkan kepada Pemkab Sidoarjo.
“Setelah ada penyerahan Fasum baru kita bisa memberikan bantuan terkait peninggian paving, kalau normalisasi sungai mulai besok sudah kita lakukan,”tegasnya.
Subandi menuturkan, beberapa perumahan di wilayah tersebut belum menyerahkan fasum ke Pemkab. Hal itu menjadi kendala dalam pemberian bantuan dan penanganan banjir secara maksimal.
Subandi juga meminta agar tangkis kanan dan kiri sungai dibersihkan dari tanaman dan bangunan liar. Hal itu dilakukan agar proses normalisasi berjalan dengan lancar.
“Ada lima desa yang hari ini kita tangani, kita akan mitigasi masing-masing desa untuk mengetahui akar persoalannya,” imbuhnya.
Pemkab Sidosrjo akan konsultasi dengan ahli dari ITS untuk melakukan pemetaan, sekaligus dijadikan bahan dalam penyusunan masterplan penanganan banjir di Sidoarjo.
(M.Taufik/TribunJatimTimur.com)