TIMESINDONESIA, MALANG – Sarasehan bertema peran penting perempuan menjaga toleransi dan keberagaman digelar di Hall Mirabel Hotel, Selasa (13/5/2025).
Sarasehan yang diinisiasi aktivis Gusdurian Malang ini menghadirkan pembicara utama Hikmah Bafaqih, Anggota DPRD Provinsi Jawa Timur dan Dr. M. Mahpur, dosen dari Fakultas Psikologi Universitas Islam Maulana Malik Ibrahim Malang.
Materi sarasehan juga disampaikan narasumber lainnya, yakni Istianah, Ketua Persatuan Hindu Dharma Kabupaten Malang dan Pdt. Tamariska Fendy Putri, pemuka Gereja Kristen Jawi Wetan (GKJW) Sumberpucung, Kabupaten Malang.
Sarasehan yang mengangkat tema toleransi dan keberagaman ini diikuti peserta dari beragam tokoh lintas agama dan generasi, termasuk dari kalangan Muslim, Hindu, Kristen, dan Katolik.
Hikmah Bafaqih, Wakil Ketua Komisi E DPRD Provinsi Jawa Timur, menjelaskan bahwa tema ini diangkat untuk menggali dan menguatkan peran perempuan dalam menjaga harmoni di tengah keberagaman.
“Para narasumber mewakili berbagai latar belakang, mulai dari akademisi, politisi, hingga tokoh agama. Kehadiran mereka menunjukkan bahwa isu toleransi tidak hanya penting, namun juga selalu relevan untuk dikupas,” ujarnya.
Ia juga menambahkan, penting untuk terus menggulirkan isu toleransi dari generasi ke generasi.
“Ketika generasi tua bergeser, yang muda harus siap mengambil peran. Karena itu, kami juga mengundang perwakilan anak muda dan komunitas, termasuk dari jaringan Gusdurian, untuk turut terlibat dalam diskusi ini," imbuhnya.
Menurut Hikmah, perempuan memiliki posisi strategis dalam menjaga kedamaian antarumat beragama.
“Saya yakin para narasumber perempuan yang hadir hari ini adalah sosok-sosok yang aktif sebagai tokoh agama dan punya kontribusi nyata setidaknya di komunitasnya masing-masing,” tandasnya.
Sarasehan ini menjadi ruang bersama untuk memperkuat komitmen toleransi lintas iman dan mendorong regenerasi yang punya pemahaman pemikiran keberagaman, baik di kalangan senior maupun generasi muda. (*)