Pintu Perang Terbuka, Rusia Bakal Balas Polandia Atas Penutupan Konsulat Jenderal di Krakow
TRIBUNNEWS.COM - Rusia akan menanggapi "secara tepat" keputusan Polandia untuk menutup Konsulat Jenderal Rusia di Krakow.
Hal itu diungkapkan, kata juru bicara Kementerian Luar Negeri, Maria Zakharova, Selasa (13/5/2025).
Pernyataan itu disertai tuduhan Rusia kalau Warsawa justru merugikan warganya sendiri.
"Kami sekarang menanggapi secara khusus langkah-langkah mereka yang tidak tepat ini. Kami menanggapi dengan tepat, kami menanggapi, dengan mempertimbangkan kepentingan kami," kata Zakharova di Soloviev Live TV.
Ia berpendapat bahwa penutupan tersebut terutama akan berdampak pada warga Polandia yang mengandalkan konsulat untuk mendapatkan layanan.
Dia juga mencatat kalau penutupan sebelumnya telah memengaruhi warga Ukraina yang ingin transit melalui Polandia ke Rusia.
Komentar Zakharova muncul setelah Wakil Menteri Luar Negeri Rusia, Alexander Grushko memperingatkan kalau Moskow mungkin akan menutup konsulat Polandia di Kaliningrad atau Irkutsk sebagai balasan.
Langkah Polandia menutup Konsulat Jenderal Rusia tersebut menyusul penyelidikan yang menghubungkan kebakaran besar di pusat perbelanjaan Warsawa dengan dugaan sabotase oleh agen Rusia.
Insiden ini makin meruncingkan hubungan Rusia-Polandia yang sebelumnya sama-sama bagian dari pendudukan Uni Soviet.
Polandia kemudian menjadi bagian dari NATO pada 1999, langkah yang disbeut-sebut membuat Presiden Rusia, Vladimir Putin adalah kemunduran.
Invasi Rusia ke Ukraina kemudian kian menyiagakan Polandia untuk menghadapi kemungkinan aksi yang sama dari Rusia terhadap teritorial mereka.
Perdana Menteri Polandia Donald Tusk menyatakan dinas rahasia Rusia berada di balik kebakaran besar yang melanda pusat perbelanjaan Marywilska di Warsawa pada Mei 2024.
Pernyataan ini disampaikan Tusk pada Minggu (11/5/2025), setelah penyelidikan selama setahun yang dilakukan oleh pihak berwenang Polandia.
“Kami sudah tahu pasti bahwa kebakaran besar di Marywilska adalah hasil pembakaran yang diperintahkan oleh dinas rahasia Rusia,” ujar Tusk dalam pernyataan di platform X, seperti dilansir Politico dan Reuters.
Ia menyebut bahwa tindakan tersebut dikoordinasikan oleh seseorang yang tinggal di Rusia.
Menurut Tusk, sejumlah pelaku telah ditahan, sementara sisanya telah diidentifikasi dan masih dalam pencarian aparat keamanan Polandia.
Kebakaran di pusat perbelanjaan Marywilska menyebabkan kerusakan parah dan hampir menghancurkan seluruh kompleks.
Insiden ini sebelumnya memicu spekulasi luas mengenai kemungkinan keterlibatan pihak asing dalam upaya sabotase.
(oln/anews/*)