Dedi Mulyadi Luncurkan Kebijakan Baru Lagi, Bakal Kirim Preman di Jabar Masuk Barak Militer?
Siti M May 14, 2025 07:34 AM

Grid.ID - Kebijakan baru Dedi Mulyadi kembali diluncurkan. Setelah berniat mengirim siswa bermasalah hingga pegawai Pemprov Jabar ke barak militer. Dedi Mulyadi juga bakal memasukkan preman ke barak.

Ya, kebijakan baru Dedi Mulyadi ini sengaja ditujukan untuk menanggulangi aksi preman atau orang dewasa yang kerap berbuat onar di masyarakat. Bahkan tak cuma preman, progam atau kebijakan Dedi Mulyadi kali ini juga menyasar pemabuk, dan pelaku pungli yang suka semena-mena terhadap pedagang UMKM.

Nantinya, para preman tersebut akan dibawa ke barak militer untuk menjalani program pendidikan bela negara setelah program untuk anak-anak (pelajar) selesai. Namun tak cuma itu saja, bagi preman yang terbukti sudah melakukan tindakan pidana, proses hukumnya juga tetap akan berjalan.

Lebih lanjut, Dedi Mulyadi mengatakan kebijakan baru untuk preman tersebut bakal dijalankan per bulan Juni 2025 mendatang.

"Mudah-mudahan program militer untuk preman bulan Juni ini sudah mulai berjalan," ujar Dedi Mulyadi dikutip Grid.ID dari Kompas.com, Selasa (13/5/2025).

Dedi Mulyadi bahkan sudah mewanti-wanti para preman untuk siap-siap masuk ke barak militer apabila masih meresahkan masyarakat.

"Jadi, preman siap-siap masuk barak militer untuk mendapat pendidikan bela negara," imbuh Dedi Mulyadi.

Tak berhenti sampai di situ, Dedi Mulyadi juga telah memikirkan dampak dari kebijakan baru yang bakal diluncurkannya kali ini. Yakni dimana sang Gubernur Jawa Barat itu akan mempertimbangkan dampak dari keluarga yang ditinggalkan oleh para peserta program kebijakan barunya itu.

Dimana nantinya, para peserta (para preman) akan diarahkan menjadi kuli bangunan, tukang pikul, pembajak sawah, dan lain sebagainya. Serta bakal menerima upah dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

Dan ya, upah itu nantinya bakal dikirim pemerintah langsung ke keluarga yang ditinggalkan oleh para peserta program kebijakan baru yang digagas Dedi Mulyadi.

"Kemudian kami akan beri upah yang akan kami kirimkan bagi keluarga yang ditinggalkan," ujar Dedi Mulyadi.

Terakhir, kebijakan baru Dedi Mulyadi itu diluncurkannya adalah dalam rangka untuk menyelesaikan berbagai permasalahan sosial di Jawa Barat. Oleh karenanya, Dedi Mulyadi meminta semua orang untuk bersabar serta bekerja sama untuk menyelesaikan permasalahan yang terjadi di Jawa Barat.

"Ini cara kami untuk selesaikan problem secara bertahap. Sabar semuanya. Problem Jabar tidak akan selesai hanya dalam waktu 2 atau 3 bulan. Kita perlu waktu," beber Dedi Mulyadi dikutip dari Tribunnews.com.

Kendati demikian, Dedi Mulyadi yakin dengan kerja kerasa, gotong royong, dan kerja cerdas, segala permasalahan itu akan bisa diselesaikan.

"Dengan kerja keras, kerja cerdas, kebersamaan, dan gotong royong, kita akan mampu mewujudkan seluruh mimpi yang kita inginkan," tandas Dedi Mulyadi.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.